Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal yang Bisa Dilakukan di Malioboro Tegal, tapi Nggak Bisa Dilakukan di Malioboro Jogja

Arief Nur Hidayat oleh Arief Nur Hidayat
12 September 2024
A A
3 Hal yang Bisa Dilakukan di Malioboro Tegal, tapi Nggak Bisa Dilakukan di Malioboro Jogja

3 Hal yang Bisa Dilakukan di Malioboro Tegal, tapi Nggak Bisa Dilakukan di Malioboro Jogja (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang nggak tahu Malioboro? Jalan legendaris sekaligus pusat wisata di Jogja yang terletak di jantung kota ini dijadikan benchmark oleh daerah lain hingga muncul Malioboro lain di berbagai kota di Indonesia. Misalnya di Desa Kauman Gresik, Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo, hingga Jalan Ahmad Yani Tegal menjadikan Malioboro sebagai blue print.

Berhubung saya tinggal di Tegal, saya akan mengupas Malioboro Tegal lebih dalam. Layaknya Malioboro Jogja yang asli, Jalan Ahmad Yani Tegal dihias dengan bangku-bangku, trotoar lebar, hingga lampu jalan yang estetis. Bahkan agar lebih mirip dengan Malioboro asli, arus lalu lintas Malioboro Tegal yang semula dua arah disulap menjadi satu arah saja.

Namun meski mendapat julukan Malioboro palsu, ada 3 hal yang justru bisa kita lakukan di Jalan Ahmad Yani Tegal dan nggak bisa dilakukan di Malioboro yang asli. Misalnya hal berikut ini.

#1 Bayar parkir menggunakan QRIS

Sempat heboh berita mengenai anggota Dishub yang dianiaya oknum juru parkir di Tegal. Kasus ini nggak diselesaikan dengan cara kekeluargaan, bahkan tetap bergulir hingga peradilan. Entah merespons kejadian tersebut atau nggak, Pemkot Tegal melaunching pembayaran parkir menggunakan QRIS di Jalan Ahmad Yani.

Meski menyediakan opsi pembayaran menggunakan QRIS, pengunjung Malioboro Tegal tetap bisa membayar secara tunai, kok. Dengan QRIS, kita bisa membayar parkir sesuai tarif resmi yang telah ditentukan Pemkot Tegal, yakni Rp2 ribu untuk sepeda motor dan Rp3 ribu untuk mobil. Juru parkir akan menunjukkan QRIS lewat telepon genggam mereka, atau QRIS yang sudah dicetak.

Nggak usah takut uang parkir yang kita bayarkan bakal diselewengkan, Gaes, karena dengan membayar parkir menggunakan QRIS, uang parkir yang telah kita bayarkan otomatis masuk ke kas daerah. Lalu bagaimana dengan pendapatan si juru parkir? Tenang, juru parkir tetap akan mendapatkan sharing profit, kok.

Berbeda dengan Malioboro Tegal yang masih memperbolehkan kendaraan parkir di bahu jalan atau trotoar ini, Malioboro Jogja yang asli menyediakan kantong-kantong parkir bagi kendaraan. Jangankan membayar parkir dengan QRIS, di Malioboro asli, dapat karcis parkir saja sudah syukur.

Jika kalian gabung di grup Facebook Info Cegatan Jogja, kalian dapat dengan mudah menemukan kekecewaan pengunjung Malioboro yang ditutuk tukang parkir alias diminta bayar parkir dengan nominal nggak wajar. Untuk masalah parkir, Malioboro Tegal jelas lebih unggul daripada yang asli.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

Baca halaman selanjutnya: Jajan di food truck…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 13 September 2024 oleh

Tags: jalan ahmad yani tegalMalioboromalioboro jogjamalioboro KWmalioboro tegaltegal
Arief Nur Hidayat

Arief Nur Hidayat

Buruh pabrik yang kecanduan menulis dan mengoleksi jersey.

ArtikelTerkait

3 Rekomendasi Soto Tauco Tegal Paling Lezat

3 Rekomendasi Soto Tauco Tegal Paling Lezat

3 September 2023
Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal: Dulu Dikenal sebagai Sarangnya Maling, Menggandeng TNI sebagai Solusi

Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal: Dulu Dikenal sebagai Sarangnya Maling, Menggandeng TNI sebagai Solusi

19 Juni 2024
Wacana Parkir Bus di Giwangan Jogja Nggak Masuk Akal (Unsplash)

Wacana Bus Parkir Abu Bakar Ali Pindah ke Terminal Giwangan itu Cuma Nyusahin Wisatawan di Jogja dan Bikin Malioboro Nggak Eksis Lagi

13 September 2025
Malioboro Masih Bisa Dinikmati Warga Lokal Jogja (Unsplash)

Malioboro Masih Bisa Dinikmati Warga Lokal Jogja, Tentunya Bukan Sebagai Tempat Wisata

25 Desember 2024
Tugu Jogja Kini Lebih Menyenangkan ketimbang Malioboro (Unsplash)

Tugu Jogja Kini Lebih Menarik Bagi Warga Lokal dan Wisatawan ketimbang Malioboro yang Terlalu Ramai dan Kaku

31 Oktober 2025
Pemkot Tegal Mending Fokus ke Hal-hal Ini ketimbang Urusan Food Truck Terminal Mojok

Pemkot Tegal Mending Fokus ke Hal-hal Ini ketimbang Urusan Food Truck

15 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.