Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Belajar Menjadi Manusia Merdeka dari Ki Ageng Suryomentaram

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
28 Juli 2020
A A
Ki Ageng Suryomentaram filsafat pencerahan mojok

Ki Ageng Suryomentaram filsafat pencerahan mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap meluangkan waktu nongkrong di kedai kopi, saya selalu mendengar pembicaraan seru tentang filsafat. Dan lumrah jika saya selalu mendengar nama Nietzsche, Descartes, Socrates, dan Plato dalam pembicaraan tadi. Para filsuf tersebut memang terdengar seksi ketika dibicarakan. Terkesan ndakik-ndakik dan ubermensch. Namun, membicarakan nama tersebut terasa kurang jika tidak dibandingkan salah satu filsuf lokal bernama Ki Ageng Suryomentaram.

Mendengar nama blio, mungkin yang terbayangkan adalah seorang sakti dengan tampilan pertapa yang sederhana. Masalah tampilan memang benar, blio memiliki outfit khas berupa kaus polos berkalung sarung. Namun Ki Ageng Suryomentaram bukanlah ahli klenik. Bahkan ilmu yang dikemukakan blio jauh dari kata mistik.

Ki Ageng Suryomentaram (Sebelumnya BPH Suryomentaram, 1892-1962) adalah anak ke-55 dari 79 putra putri Sri Sultan Hamengku Buwono VII, raja Jogja. Sebagai seorang pangeran, blio tidak mendapat kepuasan. Suryomentaram habiskan masa mudanya dengan mempelajari sejarah, filsafat, ilmu jiwa, dan agama. Namun, blio tetap tidak mendapat kepuasan. Bahkan blio harus menghadapi kejadian pahit berulang kali. Puncaknya adalah permohonan blio untuk mundur dari posisi pangeran serta naik haji. Kedua permohonan itu tidak dikabulkan. Akhirnya Suryomentaram memilih minggat.

Suryomentaram kabur ke Cilacap menjadi pedagang batik. Namun kaburnya blio membuat Sultan tidak berkenan. Sultan memerintahkan pencarian dan menjemput Suryomentaram untuk pulang ke Kraton. Perburuan membuahkan hasil, blio ditemukan di daerah Kroya saat sedang menggali sumur. Terpaksalah Suryomentaram pulang ke Kraton.

Namun kepulangannya tidak memberi kepuasan. Bahkan blio melelang seluruh harta bendanya karena berpikir harta adalah sumber kekecewaan. Blio habiskan waktu dengan keluyuran ke tempat sakral untuk tirakat. Konon, saat Sultan HB VII wafat, blio melayat dengan penampilan seperti gelandangan. Pada fase ini, Suryomentaram dipandang sebagai pangeran edan atau gila.

Sepeninggal Sultan HB VII, Suryomentaram tetap mengajukan permohonan berhenti sebagai pangeran. Akhirnya Kraton mengabulkan dan menggaji £ 75 per bulan sebagai bentuk penghargaan anggota keluarga. Blio membeli tanah di Bringin, Salatiga dan menjadi petani. Sejak itu, blio dikenal dengan nama Ki Ageng Suryomentaram. Kebebasan ini digunakan blio untuk mengkaji alam kejiwaan serta falsafah hidup. Selama 40 tahun blio mengkaji dengan menggunakan diri sendiri sebagai media eksperimen.

Dari kisah Ki Ageng Suryomentaram, kita dapat melihat pergolakan seorang manusia untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan. Blio berjuang membebaskan diri dari segala kekecewaan dan depresi. Kristalisasi pemikiran Suryomentaram dikenal sebagai Kawruh Jiwo atau Ilmu Jiwa. Beberapa sumber menyebut sebagai Kawruh Begja atau ilmu kebahagiaan/keberuntungan. Anda dapat mendalami ilmu ini banyak buku atau tesis sampai disertasi. Namun saya utarakan sedikit ringkasan hasil belajar perkara ajaran blio yang terkesan mudah namun aslinya njelimet ini. Terutama pada bagian yang membantu kita lepas dari depresi.

Ilmu ini bukanlah ilmu klenik. Kawruh Begja tidak menuntut sesaji atau kemenyan. Kawruh Begja menganalisis fenomena jiwa dan inti pribadi manusia. Suryomentaram mengamati bagaimana seorang manusia bisa bahagia, sedih, lalu bahagia lagi. Kajian blio bermuara pada kenyataan bahwa bahagia bukan datang dari “benda”. Namun seluruh rasa berasal dari diri sendiri. Berasal dari pikiran pribadi.

Baca Juga:

Mencibir Wacana Bodoh Menghapus Jurusan Filsafat karena Mereka Nggak Paham kalau Kuliah di Filsafat UGM Bikin Saya Bahagia Seumur Hidup

Ki Ageng Suryomentaram: Pangeran Jogja yang Melawan Belanda Bersama Rakyat Jelata dan Meninggalkan Gemerlap Dunia Kekuasaan

“Di kolong langit ini anakku, tak ada sesuatupun yang pantas diratapi atau ditakuti.” Pemikiran Suryomentaram tersebut yang membebaskan blio dari kekecewaan berpuluh-puluh tahun. Blio menemukan kenyataan bahwa bahagia dan sedih datang silih berganti. Tidak ada manusia yang bahagia atau sedih seumur hidup. “Beribu-ribu keinginan manusia telah gagal digapai, namun manusia tidak lantas sengsara seumur hidup.” Demikian pula sebaliknya. Tapi, manusia bisa membebaskan diri dari kesedihan dengan merasa begja atau beruntung.

Perasaan beruntung tersebut dapat memisahkan manusia dari ‘diri’. Diri yang dimaksud adalah segala ‘catatan’ identitas, dari jabatan hingga harta. Keberhasilan lepas dari ‘diri’ ini membawa manusia pada kondisi manusia tanpa ciri. Manusia tanpa ciri inilah yang tenteram, santuy, dan bahagia. Dia tidak lagi terjebak catatan-catatan yang membuat diri kalap dan galau.

Cara pikir begja ini dapat membebaskan manusia dari depresi. Perasaan celaka dan sedih yang mendalam tidak lebih dari olah pikir personal. Dengan merasa beruntung serta membebaskan diri dari ‘catatan’, manusia tidak perlu menyibukkan diri pada sumber kesedihan. Misalnya Anda sakit hati karena putus cinta, Anda harus bersyukur hanya putus cinta. Setidaknya cinta yang putus lebih baik daripada kepala yang putus. Inilah contoh ekstrim pemaknaan kawruh begja.

Jika Anda lebih mendalami Kawruh Begja, Anda akan menemukan banyak kemiripan pemikiran Suryomentaram dengan konsep psikoterapi. Namun, Kawruh Begja tidak mengajak manusia untuk meredam dan beradaptasi dengan ‘catatan’ yang menjadi sumber trauma. Suryomentaram mengajak kita untuk mematikan segala catatan dan rekaman buruk ini untuk mencapai kebahagiaan.

Inilah yang saya katakan mudah namun njelimet. Membebaskan diri dari segala catatan dan rekaman hidup terasa mustahil. Namun, mencapai manusia tanpa ciri memang memerlukan olah pribadi yang tidak instan. Meresapi setiap peristiwa dalam hidup, lalu mengkajinya dengan inti pribadi. Pada akhirnya, kita akan menemukan kenyataan bahwa “susah seneng iku digawe dhewe.” Atau susah senang itu dibuat sendiri.

Sebenarnya banyak kisah hidup Ki Ageng Suryomentaram yang belum terbahas. Dari gerilya melawan penjajah, sampai berbagi ilmu tata negara kepada Soekarno. Namun, opus magnum blio tetaplah Kawruh Begja. Sebuah ilmu filsafat lokal yang tetap relevan, bahkan dikaji cabang keilmuan lain dari psikologi sampai sastra. Warisan ini yang menyebabkan blio dijuluki Plato dari Jawa. Menggoreskan nama blio dalam sejarah bukan sebagai pangeran. Namun sebagai manusia merdeka.

BACA JUGA Meningkatnya Pamor Nasi Goreng Tanpa Kecap di Tangan Selebtwit dan tulisan Dimas Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2020 oleh

Tags: filsafatKi Ageng Suryomentaramplato
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Mahasiswa PGSD Belajar Filsafat dan Dianggap Sesat (Unsplash)

Pengalaman Mahasiswa PGSD yang Mencoba Belajar Filsafat: Menambah Beban Pikiran Sampai Dianggap Sesat

15 April 2024
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Kerennya Hanya Sesaat Mojok.co

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Peluang Kerjanya Sempit

30 April 2024
Prejengan Mahasiswa Filsafat yang Pasti Ada dalam Ketiadaan di Kampusnya terminal mojok.co

Prejengan Mahasiswa Filsafat yang Pasti Ada dalam Ketiadaan di Kampusnya

26 November 2020
arti kalimat biksu tong kosong adalah isi isi adalah kosong kera sakti mojok.co

Inilah Ilmu yang Bisa Menjawab Makna ‘Kosong Adalah Isi, Isi Adalah Kosong’

29 Agustus 2020
Betapa Menyebalkannya Jika Dosen Filsafat yang Mengajarmu Adalah Seorang Fundamentalis Agama

Jebakan Filsafat Adalah Penyebab Filsuf Kedai Kopi Serupa Dinosaurus

14 Desember 2020
Filsuf Kedai Kopi, Hobi Berdebat Filsafat Layaknya Dinosaurus Peradaban yang Harusnya Punah terminal mojok.co

Filsuf Kedai Kopi, Berdebat Filsafat Layaknya Dinosaurus Peradaban yang Harusnya Punah

29 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.