Saya merasa tidak sepakat pada sebuah artikel tentang Banyuwangi dan Jember yang terbit minggu lalu. Pasalnya, kedua kabupaten ini mengaku-ngaku sebagai kabupaten paling disepelekan di Jawa Timur. Ah, saya rasa penulis belum pernah berkunjung ke Madura, khususnya kabupaten saya, Bangkalan.
Jika kalian pernah berkunjung ke Bangkalan Madura, saya yakin kalian akan berubah pikiran. Sebab, di provinsi ini tak ada kabupaten yang lebih disepelekan dari pada Bangkalan Madura. Bahkan, bukan cuma disepelekan, tetapi juga hanya dimanfaatkan.
Lihat saja, betapa stagnannya pembangunan di kabupaten ini. Jangan dulu tanyakan pembangunan manusianya, pembangunan insfrastrukturnya saja sangat jauh dari kata ideal.
Makanya, tak salah jika saya sebut mereka ini hanya pendosa yang bikin Bangkalan Madura terus sengsara.
Pusat buang-buang anggaran di Bangkalan Madura supaya nggak ketahuan
Di Jawa Timur, tak ada yang lebih aman untuk buang-buang anggaran selain di Bangkalan Madura. Kenapa saya bilang seperti itu, sebab di kabupaten ini belum ada yang benar-benar peduli, pengetahuan masyarakat Bangkalan Madura juga belum cukup tinggi. Makanya, tikus-tikus yang pakai dasi tak perlu takut akan ketahuan di kabupaten ini.
Mau bukti betapa masifnya kegiatan buang-buang anggaran di kabupaten ini? Mudah. Banyak proyek di kabupaten ini yang seakan-akan dibuat demi membangun Bangkalan Madura, tapi hasilnya hanya jadi bangkai busuk. Proyeknya terbengkalai setelah ngabisin anggaran sampai milyaran.
Misalnya, proyek terminal tipe A yang sudah menghabiskan 45 milyar, kini terbengkalai penuh semak belukar. Saya tak mau tahu apakah ini proyek kabupaten, provinsi, atau nasional. Terminal tipe A adalah proyek yang besar. Tentu juga butuh dukungan pemerintah provinsi.
Tapi yang sangat menjengkelkan, kok bisa dibiarkan terbengkalai. Anggaran 45 milyar itu tidaklah sedikit. Apakah emang sengaja saja mau buang-buang uang?
Lalu, gedung IKM dengan anggran 75 milyar dan Tanean Suramadu yang menghabiskan anggaran 100 milyar, ini proyek apa anjay. Nggak jelas sama sekali kegunaannya. Serius ingin membangun Bangkalan Madura nggak sih?
Proyek-proyek kayak gini nih diperjelas dong!
Pemerintah Jatim tak perlu heran, kerja saja yang benar
Inilah alasan mengapa saya mengatakan bahwa kabupaten ini lebih disepelekan daripada kabupaten yang lain.
Kita tahu, pasangan gubernur Jatim saat ini adalah pasangan petahana. Harusnya, mereka tahu betul dong kondisi wilayah yang sedang mereka pimpin. Tapi, tidak dengan kondisi Bangkalan Madura. Buktinya, ketika berkunjung ke kabupaten ini, wagub Jatim malah heran dengan kondisi Bangkalan Madura. Katanya, kok bisa investasi di kabupaten ini jauh berbeda dengan kawasan metropolitan lain.
Aneh memang! Sudah tahu Bangkalan Madura masuk kawasaan metropolitan Jawa Timur, kok bisa pemerintah provinsi menyepelekan pembangunan kabupaten ini. Semestinya, pemerintah provinsi memahami apa potensi dan kendala kawasan metropolitannya. Lebih dari itu, bukan hanya paham, tapi juga punya ide bagaimana supaya potensinya bisa dikembangkan dan kendalanya diselesaikan.
Lah ini, malah sok-sok heran. Bisa kerja nggak sih pak/bu?
Lagian, mana mungkin investasi mau masuk di Bangkalan. Sulit! Di kabupaten ini, proyek yang masuk haruslah proyek yang menguntungkan. Makanya, hanya proyek pemerintah saja yang berhasil masuk. Sebab, proyeknya bisa di-setting sesuka mereka. Apakah nanti hasilnya akan mangkrak, terbengkalai, atau tidak berguna, itu masalah belakangan.
Yang penting ada dulu. Betul?
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 10 Alasan Bangkalan Madura Menjadi Kabupaten Tertinggal yang Membuat Warganya Marah dan Ingin Pergi