ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Aksi Mahasiswa Belum Selesai, Tergantung Sebebal Apa DPR dan Pemerintah

Iqbal AR oleh Iqbal AR
25 September 2019
A A
aksi mahasiswa

aksi mahasiswa

Share on FacebookShare on Twitter

Ruang demokrasi di Indonesia sedang panas-panasnya. Massa yang didominasi mahasiswa dari berbagai kampus di beberapa kota turun ke jalan. Di Jogja ada aksi Gejayan Memanggil. Di Malang, mahasiswa “mengepung” kantor DPRD Kota Malang. Aksi di Jakarta lebih gila lagi. Mereka juga “mengepung” gedung DPR/MPR hingga malam hari. Mahasiswa bahkan sampai hampir memblokir tol dalam kota di sekitar Senayan. Bahkan hingga Selasa malam, terjadi tembakan gas air mata oleh pihak aparat keamanan.

Dalam aksi mahasiswa kali ini, isu yang menjadi tuntutan mahasiswa jelas sekali. Mereka menolah disahkannya RKUHP, RUU Pertanahan, dan menolak pelemahan KPK melalui RUU KPK yang disahkan beberapa hari yang lalu. Termasuk juga tuntutan seperti penindakan tegas pembakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan, penghentian represi militer oleh aparat di Papua, hingga menuntut penyelesaian kasus HAM. Meskipun ada dugaan aksi mahasiswa ini ditunggangi, nyatanya dugaan tersebut nggak terbukti. Mereka yang berusaha “numpang aksi” tersingkir dengan sendirinya.

Sementara itu pemerintah melalui yang mulia Wiranto malah mengeluarkan pernyataan yang absurd banget. DIa bilang dalam sebuah konferensi pers bahwa mahasiswa lebih baik menghentikan demonstrasinya, karena dinilai nggak relevan. Nggak hanya Wiranto, Kapolri Tito Karnavian juga mengeluarkan pernyataan yang sama mbulet-nya. Beberapa petinggi DPR juga keras kepala. Beberapa di antara mereka bahkan bilang kalau penolakan pengesahan undang-undang sudah terlambat, karena sudah dijadwalkan semua. Apesnya lagi, Presiden terkesan anteng-anteng saja, meskipun sempat meminta DPR menunda pengeshan undang-undang yang jadi tuntutan masyarakat.

Buzzer-buzzer bayaran pemerintah juga ikutan nimbrung. Denny Siregar salah satunya. Berbekal opini dan pernyataan yang terlihat sekali kebdohannya, Denny Siregar tetap gigih membela junjungannya, meski junjungannya ada di posisi yang keliru. Anggap saja buzzer-buzzer seperti itu dibayar mahal sekali. Selain untuk memuji-muji pemerintah, mereka juga dibayar untuk tahan malu.

Pemerintah nampaknya ingin menguji kesabaran mahasiwa yang menggelar aksi. Terbukti dari pernyataan beberapa pejabatnya yang bilang aksi ini nggak relevan lah, ditunggangi lah, macam-macam pokoknya. Mahasiswa juga nggak mau gampang menyerah. Mereka malah menggelar aksi yang lebih masif lagi. Aksi di Malang yang berjalan dua hari berjalan aman dan cukup damai, meski ada beberapa kali tindakan represi oleh aparat di akhir aksi. Di berbagai tempat juga sempat ada tindakan represi yang dilakukan oleh aparat. Ya nggak kaget, sih, sebenarnya.

Tapi melihat bebalnya pemerintah terhadap tuntutan yang dilayangkan mahasiswa, aksi beberapa hari kemarin bisa saya bilang sebagai aksi pembuka. Aksi kemarin menjadi “opening act” oleh mahasiswa yang selama ini agak menahan diri dalam merespon kebijakan-kebijakan pemerintah. Saya memprediksi akan ada aksi lanjutan yang lebih masif dan lebih besar, kalau DPR dan Pemerintah masih saja bebal, dan Wiranto masih saja nyerocos nggak jelas di media.

DPR bisa saja menyatakan menunda pengesahan beberapa RUU yang jadi tuntutan mahasiswa. Saya sih yakin, kalau pernyataan tersebut hanya sebatas untuk meredakan aksi yang sedang terjadi. Bisa jadi kalau aksi sudah nggak berjalan lagi, DPR bisa mengesahkan RUU secara “diam-diam.” Maksudnya, pernyataan penundaan RUU oleh DPR ini karena mereka bilang ingin mendengarkan aspirasi masyarakat, bukan karena RUU-nya yang bermasalah. Padahal yang harus dicermati lagi oleh DPR, bahwa RUU yang mereka rumuskan itu jelek banget, sumpah!

Andai saja dalam beberapa hari ke depan Pemerintah dan DPR tetap bebal, dan Wiranto tetap nyerocos nggak jelas, mahasiswa pasti akan turun lagi ke jalan dengan aksi mahasiswa yang lebih besar dan lebih masif lagi. Kalau pemerintah dan DPR masih bebal, tagar seperti #GejayanMemanggil akan muncul lagi dan dibarengi oleh gerakan massa yang luar biasa. Saya yang kemarin sempat hadir sebentar pada aksi di gedung DPRD Kota Malang, juga menganggap aksi ini belum selesai. Maksudnya, aksi ini akan terus ada hingga tuntutan mahasiswa dipenuhi oleh pemerintan dan DPR. Aksi di Malang kemarin saja sudah rame banget, apalagi kalau pemerintah masih bebal, bisa membludak ini.

Rentetan aksi mahasiswa ini seperti bom waktu yang sebentar lagi akan meledak. Aksi kemarin bukan ledakannya. Aksi kemarin hanya percikan api dari sumbu yang telah disulut api. Akan ada saatnya bom ini meledak, tergantung sebebal apa pemerintah dan DPR dalam merespon aksi mahasiswa ini. (*)

BACA JUGA KPK Sedang di Ujung Usia, Slank Ke Mana? atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: aksi mahasiswademonstrasikpkrkuhp
Iqbal AR

Iqbal AR

Menulis, menulis, menangis

ArtikelTerkait

Burgerkill

Bangga Menjadi Fan Burgerkill di Tengah Aksi Mahasiswa

3 Oktober 2019
kpk dan anti korupsi

KPK dan Masa Depan Anti Korupsi yang di Ujung Tanduk

9 September 2019
aksi massa

Orang-Orang Berjasa di Balik Panggung Aksi Massa

30 September 2019
aksi demo

Pengalaman Aksi Demo yang Hampir Berakhir di Kantor Kejaksaan

18 Oktober 2019
RKUHP RUU KUHP

Seberapa Kontroversial Pasal-pasal RUU KUHP yang Mengundang Kontroversi?

24 September 2019
#gejayanmemanggil

#GejayanMemanggil: Saya Mengalami Aksi yang Sangat Menyenangkan Kemarin

24 September 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ikut demo

Kamu Ikut Demo Karena Kritis atau Latah?

quarter life crisis

Quarter Life Crisis Ala Sobat Misqueen Twitter

Tidak Ada yang Salah dengan Merantau ke Kota Kecil terminal mojok.co

Cerita Ketika Bepergian: Berangkat Terasa Lebih Lama, Pulang Terasa Lebih Cepat

Terpopuler Sepekan

Stasiun Jatinegara Menyimpan Banyak Kenangan, tapi Sayang Trotoarnya Pesing

Stasiun Jatinegara Menyimpan Banyak Kenangan, tapi Sayang Trotoarnya Bau Pesing

9 Mei 2025
Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

4 Jurusan S1 UGM yang Underrated, Prospek Kerjanya Luas tapi Namanya Tak Tersebar Luas

11 Mei 2025
Bintaro, Kelurahan yang Krisis Identitas. Disangka Tangerang Selatan padahal Jakarta Selatan

Bintaro, Kelurahan yang Krisis Identitas. Disangka Tangerang Selatan padahal Jakarta Selatan

13 Mei 2025
Batang, Kabupaten di Jawa Tengah yang Nggak Terkenal kabupaten batang

Kabupaten Batang Kastanya di Jawa Tengah Sudah Berbeda, dan Nggak Miskin seperti Kabupaten yang Lain

11 Mei 2025
Kita yang Tidak Sempurna Berhak Bahagia seperti Luna Maya (Unsplash)

Masa Lalu Luna Maya Saja Dimaafkan, Masa Lulusan SMA Nggak Dapat Kesempatan Menikah?

10 Mei 2025
4 Tipe Orang yang Dipastikan Akan Merana kalau Tinggal di Tulungagung Mojok.co

4 Tipe Orang yang Dipastikan Akan Merana kalau Tinggal di Tulungagung

10 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya
  • Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana
  • Cerita Jemu Memboyong Ibu Usia 102 Tahun untuk Dapat Layanan Pengobatan Gratis di Candi Borobudur
  • Persiapan Waisak 2025 di Candi Borobudur Sudah 80 Persen, Panitia Sediakan Layanan Kesehatan Gratis
  • Calon Orang Sukses di Jogja Biasanya Pernah Belajar di Sekolah Favorit
  • Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.