Leicester City sedang berada dalam keadaan yang tidak baik setelah 10 laga awal Premier League. Klub berjuluk “The Foxes” ini bercokol di posisi 19, hanya unggul selisih gol dari juru kunci yaitu Nottingham Forest, klub yang musim ini baru saja promosi. Keadaan ini tentu saja kurang mengenakkan terlebih pada beberapa musim ke belakang, tim ini selalu hadir sebagai kuda hitam yang mampu merepotkan tim-tim besar.
Sebenarnya, kemunduran dari Leicester City sudah terlihat sejak musim lalu, di mana mereka hanya mampu finish di peringkat delapan dan harus merelakan slot bermain di Eropa musim ini. Namun, siapa yang menyangka bahwa Leicester akan terseok-seok sampai sejauh ini?
Transfer yang buruk
Transfer yang baik itu susah, makanya tim memilih untuk bagaimanapun caranya, mereka tidak bikin transfer yang buruk. Tak masalah tak baik, asal tak buruk-buruk amat. Pemain tak harus bintang, asal sesuai kebutuhan tim. Sayangnya, Leicester City nggak melakukan hal tersebut.
Mereka hanya mendatangkan satu pemain saja untuk mengarungi awal musim 2022/2023 ini yaitu Wout Faes, bek asal Belgia yang didatangkan dari Stade Reims. Padahal jelas mereka punya masalah yang amat banyak di berbagai lini.
Penampilan musim lalu yang tidak begitu maksimal seharusnya menjadi evaluasi tersendiri bagi para dewan klub. Mungkin permasalahan keuangan akibat pandemi juga menjadi penghalang bagi klub untuk jor-joran, namun seharusnya manajemen bisa lebih cerdik dalam menjual pemain dan mendatangkan pemain non bintang yang potensial.
Perginya pemain kunci
Perginya Kasper Schmeichel dan Fofana sepertinya jadi alasan kemunduran Leicester City. Baiklah, Kasper mungkin tak lagi jadi andalan. Namun, beda cerita dengan Fofana. Meski kepergian Fofana adalah keinginan sang pemain, tapi seharusnya manajemen sudah memprediksi kepergiannya dan segera mencari pengganti yang sepadan. Hasil pembelian Fofana begitu besar, sepertinya cukup lah untuk mencari pengganti.
Penampilan yang anyep
Komposisi yang dimiliki Leicester City sebenarnya bisa dibilang masih memiliki taji untuk bersaing paling tidak di papan tengah klasemen. Nama seperti James Maddison dan Youri Tielemans merupakan dua gelandang yang saya pikir bukan kaleng-kaleng. Keduanya memiliki visi dan kemampuan mengumpan yang luar biasa. Sayangnya, pemain lain sampai saat ini masih belum menemukan penampilan terbaik mereka.
Striker yang dimiliki Leicester pun tidak buruk. Nama seperti Jamie Vardy, Ayoze Perez, Kelechi Iheanacho, hingga Patson Daka merupakan striker yang memiliki reputasi sebagai penyerang tajam. Dengan support dari pemain tengah yang cukup apik, seharusnya para striker tersebut lebih mudah dalam membuat peluang dan mencetak banyak gol. Namun, penampilan yang anyep dari para pemain termasuk striker dan para winger membuat pelatih memutar otak dalam meracik strategi terbaik mereka.
Sang pemegang takhta Premier League musim 2015/2016 kini sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Klub yang selama ini kita kenal dengan counter attack yang mematikan kini masih kesulitan. Bukan tidak mungkin Leicester akan tetap terjebak di zona degradasi apabila mereka tidak segera berbenah.
Jika hal tersebut benar-benar terjadi, tentu saja kita akan kehilangan sosok Leicester yang sering memberikan kejutan dengan menumbangkan tim-tim besar Liga Inggris. Oleh karena itu, saya pun masih menunggu kejutan agar kalian segera bangkit di musim ini!
Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Untung Saja Jamie Vardy Muda Tidak Insecure dan Menyerah