Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pengalaman Ditolong Saat Motor Mogok dan Nggak Punya Uang Menyadarkan Saya Jogja Masih Berhati Nyaman

Rizki Aulia Rahmawati oleh Rizki Aulia Rahmawati
19 Mei 2025
A A
Pengalaman Ditolong Saat Motor Mogok dan Nggak Punya Uang Menyadarkan Saya Jogja Masih Berhati Nyaman Mojok.co

Pengalaman Ditolong Saat Motor Mogok dan Nggak Punya Uang Menyadarkan Saya Jogja Masih Berhati Nyaman (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pelesetan slogan Jogja Berhati Nyaman menjadi Jogja berhenti nyaman semakin masif belakangan ini. Pelesetan itu muncul karena semakin banyak orang merasa kurang aman dan nyaman hidup di daerah ini. Beberapa kejadian seperti klitih, begal payudara, tindakan intoleran terkait ras dan agama memang membuat warga waswas. Bahkan, tidak sedikit yang mempertimbangkan kembali untuk tinggal di Kota Pelajar ini. 

Akan tetapi, di tengah narasi Jogja berhenti nyaman yang beredar, saya justru mengalami kejadian yang sebaliknya. Pada saat itu saya pulang kerja di malam hari, kurang lebih pukul, 22.30 WIB. Di simpang empat MM UGM, motor saya tiba-tiba mengeluarkan suara “glek” dan mogok. Sisa malam hari itu menjadi pengalaman yang sangat panjang untuk saya. 

Banyak orang baik di sini

Saya berusaha tetap tenang ketika motor saya rewel di tengah-tengah perempatan. Saya kemudian mengirimkan sinyal lampu sen ke arah kiri, tanda kendaraan hendak menepi. Setelah berada di lokasi yang relatif aman, saya baru sadar tidak memiliki paket internet, lupa mengisinya sebelum pulang dari kantor. Praktis saya tidak bisa menghubungi siapapun untuk meminta pertolongan. 

Di tengah berbagai usaha menenangkan diri dan memikirkan berbagai upaya menghidupkan kembali kendaraan, sekelompok orang menghampiri saya. Tiga laki-laki dan satu perempuan. Mereka menanyakan kondisi kendaraan yang terparkir di pinggir jalan tidak berdaya. Mereka bantu memeriksa kendaraan dan mendapati motor saya rantainya lepas. Sayangnya, mereka tidak bisa memasang kembali rantainya sebab tidak tahu caranya.  

Ada sedikit kelegaan dalam hati ini mengetahui sebab rewelnya kendaraan ini. Setidaknya saya tidak kebingungan ngomong ke tukang bengkel nanti. Akhirnya saya pasrah menuntun motor itu ke bengkel terdekat yang entah kenapa masih buka atau tidak.   

Setelah beberapa saat saya mendorong kendaraan dengan susah payah, ada motor mendekat. Seorang laki-laki dan perempuan yang berboncengan turun dan menanyakan kondisi kendaraan. Saya menjelaskan apa yang terjadi. Syukurnya, mereka bersedia membantu saya mendorong kendaraan sampai ke bengkel terdekat dengan cara stut motor. Stut motor adalah cara menggerakkan kendaraan dengan mendorong di bagian stepper penumpang motor. 

Itulah kali pertama dalam hidup seseorang setut motor saya. Hingga akhirnya kami sudah sampai di pertigaan di mana biasanya ada sebuah bengkel buka, sayangnya bengkel tutup. Saya dalam hati mulai khawatir. Atas saran pengendara lain, kami akhirnya menuju bengkel di daerah Kotabaru Jogja yang masih buka 24 jam. 

Kehangatan yang ditawarkan orang Jogja

Sesampainya di bengkel di kawasan Kotabaru, saya langsung menceritakan kerusakaan kendaraan saya kepada tukang bengkel. Persoalan kendaraan tidak hanya sampai di situ sebab saya tidak memiliki cukup uang. Di dompet saya tinggal Rp6.000. 

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Betul saja, biaya pasang rantai mencapai Rp20.000, jelas uang yang saya miliki tidak mencukupi. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya ke tukang bengkel kendaraan. “Mas, boleh saya bayar Rp6.000 dulu, terus besok saya balik bayar sisanya?” Untung saja diizinkan dengan ramah.

Keesokan harinya, saya kembali lagi ke bengkel tersebut. Saya berniat membayar kekurangan biaya sebesar Rp14.000. Tapi, penjaga bengkel mengatakan sudah mengikhlaskannya. Dalam hati saya sungguh bersyukur, betapa baik orang-orang di Jogja ini.

Di malam yang panjang dan dingin hari itu, saya merasakan banyak kehangatan dari orang Jogja. Entah mereka orang asli atau pendatang, tapi mereka memberikan perhatian dan pertolongan yang sangat berharga. Saya jadi percaya masih banyak orang baik di tengah Jogja yang katanya berhenti nyaman ini. Saya masih percaya Jogja Berhati Nyaman seperti slogannya selama ini. 

Penulis: Rizki Aulia Rahmawati
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jogja Berhenti Nyaman, Malioboro Berhenti Aman: Krisis Ruang Aman bagi Perempuan di Jantung Daerah Istimewa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2025 oleh

Tags: Jogjajogja berhati nyamanjogja berhenti nyamanorang baik Jogja
Rizki Aulia Rahmawati

Rizki Aulia Rahmawati

Mahasiswa akhir universitas kependidikan di Yogyakarta. Kebetulan cukup lama hidup merantau di Yogyakarta. Percaya bahwa di setiap cobaan pasti ada jalan keluar.

ArtikelTerkait

Pengalaman Motoran Lamongan-Jogja: Mulai Jalur Rusak sampai Alas Ngawi yang Menghipnotis untuk Tidur Sesaat

Pengalaman Motoran Lamongan-Jogja: Mulai Jalur Rusak sampai Alas Ngawi yang Menghipnotis untuk Tidur Sesaat

25 Oktober 2025
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Jogja, Sebaik-baiknya Solusi untuk Mengobati Patah Hatimu

27 Januari 2021
Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini (Terminal)

Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini

15 Mei 2025
yogyakarta

6 Event Seni Yogyakarta yang Haram Dilewatkan

11 September 2019
Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada Mojok.co

Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada

17 Februari 2025
Jalan Solo, Ruas Jalan yang Bikin Bingung Mahasiswa Baru Jogja (Unsplash)

Jalan Solo, Ruas Jalan yang Berpotensi Bikin Bingung Mahasiswa Baru Jogja

22 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.