Gunungkidul adalah sebaik-baiknya tempat untuk “melarikan diri” dari Kota Jogja yang ruwet dan bising. Banyak sekali lokasi hidden gem di Bumi Handayani yang masih asri dan jarang terjamah wisatawan luar daerah. Salah satunya adalah Gua Grubug Gunungkidul.
Jangan bayangkan kalau gua ini seperti Gua Pindul yang bisa buat cave tubing, rafting, dan lain-lain. Gua vertikal atau lebih tepatnya luweng Grubug ini bentuknya menyerupai sumur yang punya aliran sungai bawah tanah. Nggak hanya dijadikan habitat beragam jenis makhluk hidup, Gua Grubug di Gunungkidul ini juga menyimpan banyak misteri.
Gua Grubug Gunungkidul yang sunyi dan “senyap”
Gua Grubug Gunungkidul sendiri terletak di Padukuhan Jetis Wetan, Kelurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu. Lokasinya beberapa meter di sebelah barat daya Gua Jomblang. Percayalah, kalau cuma mengandalkan Google Maps saja, saya rasa sulit menemukan tempat ini. Sebab, lokasinya berada di area perladangan milik warga yang banyak ditumbuhi pohon jati.
Akses jalan menuju ke Gua Grubug Gunungkidul pun juga tak ada rute yang benar-benar membentuk jalan stapak. Salah satunya yang bisa dijadikan petunjuk hanya jalan kecil ke arah barat yang menghubungkan area ladang. Kalau sudah masuk ke wilayah perladangan, perhatikan pohon yang paling beda, tampak lebih hijau, rimbun, dan ada pagar besi yang mengelilingi luweng.
Kalau takut kesasar, cara paling tepat adalah bertanya kepada warga lokal. Di sanalah lokasi Gua Grubug berada. Tempat yang menjadi saksi bisu eksekusi orang-orang PKI pada tahun 1965-1967 silam. Sebuah kawasan yang jauh dari keramaian, tampak sunyi, dan senyap.
Menjadi saksi bisu pembuangan orang-orang PKI
Ya, sewaktu masih kecil, saya mendengar cerita ini dari salah seorang saudara yang tinggal di dekat lokasi. Menurut penuturan saudara saya, para tapol PKI itu diangkut menggunakan truk dan dijaga oleh orang-orang bersenjata.
Setiap kali mendengar deru mesin truk, warga di sekitar kejadian bersembunyi di bawah kolong meja atau ambhen (dipan). Mereka takut keluar rumah. Suasana semakin mencekam ketika orang-orang (yang dituduh) PKI itu berteriak minta ampun kepada penjaga di atas mobil angkutan.
Setelah diturunkan di bahu jalan, orang-orang PKI diarak menuju Gua Grubug dengan cara berjalan jongkok. Kemudian satu per satu didorong/dibuang hingga ke dasar gua sedalam sekitar 90 meter itu.
Baca halaman selanjutnya: Penemuan tengkorak manusia di dasar luweng…




















