Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pesta Pernikahan Orang Lain Bukan Ajang Peragaan Busana, Stop Tampil Heboh!

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
15 Desember 2022
A A
Stop Tampil Heboh di Pesta Pernikahan Orang Lain, Itu Bukan Ajang Peragaan Busana Terminal Mojok

Stop Tampil Heboh di Pesta Pernikahan Orang Lain, Itu Bukan Ajang Peragaan Busana (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu yang lalu gaya busana Anya Geraldine pada pesta pernikahan Chelsea Islan dan Rob Clinton menuai kritik. Menurut warganet, baju yang dipakai Anya terlalu wow bahkan dianggap menyaingi pengantin. Lalu muncul diskusi menarik tentang etika berbusana tamu undangan dalam menghadiri sebuah pesta.

💚 menurut kalian kebiasaan dateng ke acara nikahan dengan pakaian “lebih bersinar” drpd yg punya acara gmn guys? Pro or kontra? pic.twitter.com/ofGGfcFvCb

— Tanyarl ㅡ Dilarang 🔞 (@tanyakanrl) December 10, 2022

Kebetulan gaun yang dipakai Anya memang cukup bling-bling dan punya ekor yang lumayan panjang untuk baju seorang tamu. Kalau soal warna sih, barangkali sudah ditentukan dress codenya. Pun sebenarnya potongan gaunnya simpel saja, dan nggak lebih heboh kok daripada gaun si pengantin. Dandanannya juga masih terlihat normal, nggak lebih menor dari Chelsea Islan. Kayaknya kekhilafan Anya cuma memilih gaun yang berekor dan taburan kristalnya terlalu penuh yang mana gaun berekor dan bertabur banyak kristal itu identik dengan gaun pengantin.

Namun seorang Chelsea Islan tetap terlihat paripurna sebagaimana biasanya, tak peduli bagaimana penampilan Anya Geraldine dan tamu lainnya. Masalahnya, nggak semua mempelai perempuan diberkati dengan tampilan flawless macam Chelesea Islan, ygy.

Kasus salah kostum yang dilakukan figur publik sebenarnya bukan pertama kali ini terjadi. Yang paling saya ingat ada Krisdayanti dan Raisa yang sempat menggunakan ball gown ketika jadi penampil dalam sebuah pesta pernikahan. Memang gaunnya ngembang banget kaya gaun Cinderella pas di pesta dansa. Kebetulan saja mereka figur publik sehingga kelalaiannya pasti jadi sorotan. Padahal fenomena tampil heboh bak menyaingi pengantin juga sering terjadi di masyarakat. Bahkan, beberapa orang melakukannya dengan sengaja karena haus pengakuan. Iya, sialan emang.

Balik lagi ke diskusi soal etika penampilan saat menghadiri pesta pernikahan. Memang terserah tamu undangan mau pakai baju apa selama nggak ditentukan dress codenya. Toh mereka juga beli baju pakai uangnya sendiri. Namun, bebas bukan berarti tidak bijak menentukan penampilan yang bisa meredupkan pesona si pengantin.

Seriusan deh, orang-orang yang tampil terlalu mencolok dalam pesta pernikahan memang sangat membagongkan. Apalagi kalau sampai bikin penampilan pengantinnya kebanting. Kan harusnya si manten sebagai pemilik acara yang jadi pusat perhatian. Kecuali konsep acaranya memang sultan, jor-joran adu glamor. Kalau itu sih nggak jadi masalah soalnya pengantinnya sudah setuju.

Sayangnya, masih ada aja yang menganggap kondangan sebagai ajang adu gengsi dan pamer. Makanya mereka berusaha tampil semaksimal mungkin biar nggak kalah saing sama tamu lainnya atau malah sama pengantinnya sendiri. Pokoknya selama dia berhasil jadi pusat perhatian, gas trabas ae, Bosque. Lupa deh kalau tamu undangan punya kewajiban untuk memberi kesempatan bagi pemilik hajat untuk jadi bintang utama. Sudah kaya balas dendam di nikahan mantan saja, tampil menawan biar mantan menyesal. Tamu-tamu yang seperti itu memang ada saja dan sangat nggapleki.

Baca Juga:

Ngunduh Mantu di Desa Adalah Arisan Bergilir Berkedok Persaudaraan

Urutan Terendah sampai Tertinggi Menu Gubukan di Pesta Pernikahan Berdasarkan Panjangnya Antrean Tamu Undangan

Bayangin deh gimana perasaan pengantin perempuannya yang seharusnya dipuji cantik, tapi orang-orang malah sibuk merhatiin seorang tamu yang dianggap lebih wow? Kan nyesek, ya? Padahal esensi datang ke kondangan itu untuk menunjukkan kalau kita ikut berbahagia pada hari spesial orang terdekat kita. Momen seumur hidup sekali yang seharusnya menjadi kenangan indah buat mempelai, bisa jadi ternoda gara-gara tingkah tamu yang caper. Kalau si pengantin bisa legowo sih nggak masalah. Lha, kalau kebaperan gimana?

Di negara-negara barat-dan negara pengadopsi budaya barat-bahkan ada aturan tak tertulis yang menganggap menggunakan warna putih untuk menghadiri undangan pernikahan dianggap nggak etis. Wajar sih, soalnya baju pernikahan mereka umumnya pakai gaun putih, jadi biar nggak menyerupai pengantinnya. Lagi pula kalau dipikir-pikir, pakai baju putih buat menghadiri pesta pernikahan itu nyusahin diri sendiri nggak, sih? Gampang banget kotor gitu, jadi nggak tenang kalau mau ngapa-ngapain terutama saat makan. Kebayang ngilangin nodanya pasti bakalan susah banget.

Kalau di Indonesia, penggunaan gaun putih mungkin belum sepopuler pakaian adat yang warnanya lebih susah untuk kita tebak. Warna putih sering dipakai untuk akad nikah atau pemberkatan di gereja yang sifatnya sakral dan acaranya lebih intim. Jarang sekali pengantin memilih warna putih untuk resepsi, meskipun ada. Maka nggak ada larangan pakai warna khusus untuk datang ke kondangan di Indonesia. Namun, bukan berarti etika berbusana yang lebih sederhana bisa disepelekan.

Memang sangat baik jika kita menggunakan baju yang bagus untuk menghadiri pesta pernikahan seseorang. Hal itu juga termasuk upaya kita untuk menghargai tuan rumah dan diri sendiri, Tapi, cukup sebatas baju yang formal dan rapi, nggak perlulah sampai cetar membahana ulala macam mau peragaan busana.

Kalau di daerah-daerah, apalagi yang hajatannya masih di dalam gang, jarang sih ada undangan yang pakai gaun. Biasanya mereka menggunakan batik, kebaya, atau baju sopan saja. Tapi ada saja ibu-ibu yang suka pakai perhiasan segambreng, seolah semua stok perhiasannya di rumah dipakai. Ya memang nggak melanggar hukum sih, tapi rasanya kurang pas saja.

Sebenarnya nggak masalah banget kalau kebetulan warna baju kita senada dengan baju pengantin mengingat cukup sulit memprediksi warna baju pengantin di Indonesia, asalkan model baju yang kita pilih simpel. Sebaiknya hindari pemakaian baju yang berekor menjuntai hingga ke lantai, terlalu berkilau, terlalu mengembang, pemakaian perhiasan yang berlebihan, atau memilih outfit dengan detail-detail yang terlalu menarik perhatian, ya.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Meluruskan Salah Paham Soal Pesta Pernikahan di Desa yang Bisa Berhari-hari.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Desember 2022 oleh

Tags: Outfit Kondanganpenikahanpesta pernikahan
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Senjakala Tradisi Rewang Semua Bakal Pakai Jasa WO pada Waktunya Terminal Mojok

Senjakala Tradisi Rewang: Semua Bakal Pakai Jasa WO pada Waktunya

25 Agustus 2022
Kalau Semua Orang Nikah Gratis di KUA, Gimana Nasib Buruh Dekorasi Pesta Nikah Terminal Mojok

Kalau Semua Orang Nikah Gratis di KUA, Gimana Nasib Buruh Dekorasi Pesta Nikah?

4 Februari 2023
Sistem All You Can Eat di Pesta Pernikahan yang Lebih Sering Jadi Bahan Ghibah

Sistem All You Can Eat di Pesta Pernikahan yang Lebih Sering Jadi Bahan Ghibah

5 Januari 2020
Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan Terminal Mojok

Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan

15 Juni 2022
patah hati

Terlatih Patah Hati Bikin Hoki

19 Juli 2019
Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

2 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.