Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata “Djarum”? Kalau kepikiran bulu tangkis, nggak salah juga. Tapi kalau bicara rokok, saya yakin Anda akan sepakat bahwa Djarum itu berat. Rasa yang pekat, aroma kuat, dan tarikan berat. Mungkin pandangan Anda perlu diubah, karena Djarum King kini hadir sebagai alternatif rokok ringan.
Djarum seolah ingin melabrak stigma “rokok kuli”. Dengan cita rasa dan tampilan visual lebih kekinian, Djarum King memang nggak ada vibes kuli bangunan bertenaga Kuku Bima. Menurut saya, rokok ini lebih cocok untuk pekerja kreatif. Dan berikut adalah review saya tentang Djarum King.
Tampilan yang nggak Djarum blas
Merah, jingga, dan coklat adalah warna khas Djarum. Tapi Djarum King menggunakan warna biru sebagai corak utama. Bayangkan, sekeras itu Djarum melabrak pakem yang sudah tersemat padanya. Jika tidak ada tulisan “Djarum” di bungkusnya, Anda akan mengira bahwa rokok ini bukan produk pabrikan legendaris ini.
Karakter desainnya juga nggak Djarum blas. Perpaduan aksen merah dan silver memang modern banget. Punggung rokok ini juga didominasi tagline besar “FULL PLEASURE”. Tidak ada nuansa Djarum yang kita kenal elegan dan “jadul”. Bahkan Djarum Black saja masih membawa nuansa elegan ini. Djarum King tampil lebih berani dan enerjik.
Saya pikir ini gambling yang sangat besar. Djarum berani keluar dari zona nyaman dan aman. Ini sama saja Djarum terjun langsung ke zona persaingan rokok kekinian. Sebuah peringatan bagi merek rokok lain yang selama ini bersaing tanpa nama “Djarum” di dalam zona itu. Hati-hati, raja baru turun ke zona perang!
Aroma Djarum-nya mana?
Pasti Anda membayangkan aroma rokok ini khas Djarum: harum dengan perpaduan rempah dan floral. Apakah Djarum King akan semerbak dengan aroma yang sama? Pertanyaan ini langsung terjawab tanpa harus memantik korek.
Aroma yang tercium adalah nostalgia. Bukan ndakik-ndakik, tapi ada aroma rokok yang kini sudah tidak ada. Saya berpikir keras untuk mengingat rokok apa yang punya aroma ini. Aroma yang menyeruak itu manis, hangat, dan jauh dari keharuman khas Djarum. Saya sih sempat mengira aromanya mirip Gudang Garam Surya lawas. Namun, tetap berbeda.
Manis itu nggak Djarum banget. Aroma ringan juga nggak Djarum banget. Dan di seri ini, sekali lagi Djarum melabrak zona nyaman. Djarum King bagaikan saudara jauh yang lama merantau sampai beranak cucu di negeri orang. Masih satu keluarga besar, tapi bahasa dan adatnya sudah berbeda.
Baca halaman selanjutnya