Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Wagub Jawa Barat Sebaiknya Belajar Lagi tentang Bullying biar Opininya Agak Mashok

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
26 Juli 2022
A A
Wagub Jawa Barat Sebaiknya Belajar Lagi tentang Bullying biar Opininya Agak Mashok

Wagub Jawa Barat Sebaiknya Belajar Lagi tentang Bullying biar Opininya Agak Mashok (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Wagub Jawa Barat sebaiknya memikirkan statement tentang bullying yang ia keluarkan. Ketimbang dirujak, lho

Dulu saat SD, saya pernah di-bully sebagai banci. Alasannya saya tidak bisa main sepakbola dan bersuara kecil. Bahkan saya sering dipukuli dan ditelanjangi. Ketika saya mengeluh ke orang tua, mereka bilang, “Kalau dipukul, kamu balas pukul.” Terkesan toxic masculinity, tapi lebih masuk akal. Karena orang tua saya bukan Wagub Jawa Barat.

Kalau Wagub Jawa Barat pasti akan meminta saya islah alias berdamai. Alasannya pasti karena bullying seperti itu adalah hal biasa. Toh blio menggunakan logika damai yang ra mashok ini pada kasus tewasnya korban bully di daerahnya.

Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan usulan damai ini setelah bertemu dengan orang tua korban bully. Jika Anda melewatkan geger ini, korban bullying ini meninggal diduga akibat depresi setelah mendapat pelecehan dari teman-temannya. Selain mendapat rundungan secara verbal, korban dipaksa menyetubuhi kucing.

Damai? Ha. ha. ha. Saya ketawa ini. Keliatan ngejek ya? Memang.

Opini Wagub Jawa Barat ini tidak lucu. Pertama masalah bullying yang dianggap biasa saja. Menurut pak Wagub, bully yang dilakukan tidak lebih dari bercandaan yang lumrah. Justru pak Wagub mempermasalahkan kenapa video bully ini bisa tersebar. Pelaku dipandang telah mendapat hukuman karena harus mengingat kasus ini sampai dewasa.

Kedua perkara pelecehan seksual. Pak Wagub berpendapat kalau pelecehan itu tidak ada karena korban tidak ereksi. Menurut dia, dengan itunya korban tidak bangun (itu istilah yang dipakai), maka kurang tepat jika disebut ada pelecehan seksual dalam video perundungan itu.

Perkara korban yang meninggal juga dipermasalahkan. Menurut pak Wagub, meninggalnya korban belum terbukti karena bully. Alasannya belum ada penjelasan langsung dari pihak tenaga medis maupun kepolisian. Maka, menurut dia lagi, kasus ini tidak perlu dibesar-besarkan masyarakat.

Baca Juga:

Selama Kasus Baru Ditangani kalau Viral, Jangan Harap Imbauan untuk Tidak Share Video Bullying Akan Digubris Orang-orang

Pengin Tahu Cara Orang Problematik Bekerja? Lihat Saja Kasus PPDS dan Jet Pribadi

Tiga opini ini ingin saya rangkum jadi satu kalimat. Pak Wagub Jawa Barat ini bercandanya nggak lucu. Jelek saja belum, maaf-maaf aja nih. Jujur saya ingin memaki-maki, tapi saya kepikiran KUHP baru yang membuat pemerintah kebal peluru makian. Tapi saya mau bilang yang huruf depan G, huruf belakang K, 6 huruf.

Ya, benar, gethuk maksud saya. Makan, bg.

Opini pertama jelas memuakkan. Bagaimana mungkin perundungan bisa dinormalisasi. Apa pun bentuknya, perundungan adalah bentuk serangan terhadap hak hidup dan berekspresi. Dan tidak ada yang bisa dimaklumi dari itu! Mau adu nasib dengan zaman bapak kecil? Aku yo wegah! Kalau menurut Bapak zaman dulu bully itu biasa, ya silakan kembali ke sana.

Opini Pak Wagub ini malah merendahkan mental masyarakat sekarang. Seolah-olah lemah terhadap bully yang berkedok bercandaan. Padahal cara didik dan bersosialisasi pada masa bapak kecil juga tidak memberi output yang hora umum. Terbukti dari cara pikir dan opini pak Wagub Jawa Barat ini.

Kedua perkara tidak ada pelecehan seksual. Gini lho, Pak, korban itu masih belum dewasa kelamin. Jangan dibandingkan dengan pria gaek pecandu viagra. Kedua, korban tengah dilecehkan, dan dipaksa menyetubuhi hewan. Tanpa ada kecenderungan seksual pada hewan, tidak ada manusia yang nafsu pada hewan, Pak!

Apalagi korban tengah tertekan oleh bully. Pak, saya saja tidak bisa ereksi kalau sedang dimaki-maki atau dihina orang. Tolong pak, pelecehan seksual jangan dipandang sebagai penetrasi saja. Apalagi ketika melibatkan anak di bawah umur yang rentan pelecehan.

Terakhir perkara penyebab meninggalnya korban. Oke saya coba pakai sudut pandang Pak Wagub. Bisa jadi korban meninggal karena hal selain bully. Tapi bully ini memang terjadi, terekam, dan terbukti. Kenapa bapak terkesan menjadikan meninggalnya korban sebagai alat argumen membela kasus ini? Kalau bapak mau sesuai prosedur, ya sudah fokus pada kasus bully itu saja, nggak usah ke mana-mana, belok ngiwo nengen, tanpa ngewasne mburi.

Logika menyalahkan viralnya kasus ini juga ra mashok. Jangan karena kasus ini viral, pak Wagub cari-cari alasan dengan menyebut banyak kasus bully yang tidak tersiar. Justru itu adalah kegagalan otoritas melindungi hak hidup dan berekspresi warganya. Apalagi kelompok rentan seperti korban.

Apalagi memandang damai sebagai solusi karena pelaku kena hukum sosial. Lah, pemerintah menerbitkan hukum untuk dipatuhi. Kenapa otoritas selevel Wakil Bupati menyerahkan sanksi pada hukuman sosial. Mending sekalian saja pemerintahan diurus oleh cah-cah Jawa Barat! Toh bapak sendiri lebih memilih hukum sosial daripada hukum negara.

Masak hukum ceng-cengan dianggap cukup untuk menggantikan hukum beneran. Ajaib kali.

Daripada bapak beropini yang tidak lucu (baca: memuakkan dan memicu amarah), mending bapak fokus menyelesaikan kasus ini secara hukum. Toh kapasitas seorang Wagub memang demikian. Daripada opini Bapak menjadi bola panas yang menormalisasi bully terhadap anak. Serta, sebaiknya sih, Bapak belajar tentang logika. Sebab, kalau berpikir dengan logika, sepertinya opini-opini Bapak nggak akan keluar deh.

Atau mending pak Wagub Jawa Barat tidur saja. Malah penak, ra risiko. Ketimbang bikin statement yang mengundang pagob. Kecuali bapak pengin banget ngrasain kena pagob tongkrongan saya. Siapa tahu, kan.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kasus Bullying Mudah Viral, tapi Selalu Dilupakan Setelah Korban Dapat Bantuan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2022 oleh

Tags: bullyingkontroversiallogikastatemenwagub jawa barat
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Dear Korban Bullying, Baca 3 Buku ini untuk Menemanimu Bangkit terminal mojok.co

Dear Korban Bullying, Baca 3 Buku ini untuk Menemanimu Bangkit

13 Februari 2021
wanita berkumis berbulu lebat bullying gairah seksual mojok (1)

Berhenti Memandang Wanita Berkumis dan Berbulu Tebal Itu Identik dengan Gairah Seksual yang Tinggi

30 Mei 2021
pelecehan seksual wanita berkumis motivasi kerja dengan perundungan bullying anak artis dihujat netizen ibu-ibu mojok.co

Ibu-ibu yang Suka Nge-bully Anak Artis di Media Sosial, Otaknya di Mana ya?

1 September 2020
Koch justin netizen indonesia @txtdaricoachy ted lasso coach justin pendapat opini assist mojok

Netizen Indonesia Memang Kayak Bocah. Sukanya Merisak, Dirisak Balik Ngambek

13 April 2021
cyberbullying, kasus bullying

Kasus Bullying Mudah Viral, tapi Selalu Dilupakan Setelah Korban Dapat Bantuan

21 Mei 2020
Orang Pakai Batik kok Dibully, Harusnya Diapresiasi! Terminal Mojok

Orang Pakai Batik kok Dibully, Harusnya Diapresiasi!

11 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.