Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

Nabila Afsya Nur Fadhila oleh Nabila Afsya Nur Fadhila
30 Juni 2022
A A
FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sinetron dan FTV Indonesia kerap punya pola yang sama: cerita cinta antarkelas, disertai bullying, dan Jakarta-sentris. Ramuan tersebut bisa dibilang berhasil. Terutama, bikin penonton tertawa.

Tertawanya itu bukan karena unsur komedi, tapi karena tidak masuk akal. Jatuh cinta antarkelas itu saja sudah bisa dibilang tidak masuk akal. Masih ditambah klise-klise yang jelas nggak mungkin kejadian.

Selain itu, ceritanya selalu tentang masalah-masalah orang yang hidup di kota besar. Jelas itu nggak bakal relate buat banyak orang di Indonesia. Bahkan ketika mereka berusaha “membumi” dengan bawa-bawa Jawa sekalipun, mereka gagal. Contoh nih, dalam FTV, orang Jawa bicaranya medok dan memakai beskap dan blangkon.

Medoknya sih, okelah, lidah susah ditipu. Tapi, beskap dan blangkon? Ayolah.

Kalau yang Jawa saja merasa tidak bisa memahami dan relate cerita FTV Indonesia, apalagi saya yang nggak jawa. Sebagai anak yang tumbuh di pedalaman Borneo, saya begitu asing dengan banyak cerita dan adegan di sinetron dan FTV Indonesia.

Contoh nih, adegan tertabrak truk. Saya waktu nonton adegan tersebut, jujur saja bingung. Kok bisa sih tertabrak truk? Di tempat saya nggak mungkin.

Soalnya, saya keluar rumah langsung berhadapan dengan sungai. Kalau ada truk di sungai malah histeris orang di kampung saya.

Maklum, pola permukiman di kampung saya mengikuti aliran sungai. Jadi, bayangan mobil-mobil beroda lebih dari empat berseliweran itu adalah bayangan nggak masuk akal.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Nah, buat produser atau siapapun yang bertanggung jawab sama cerita FTV, saya beri beberapa ide biar karya kalian bisa relate sama orang luar Jawa. Juga biar akurat aja sih, agar kejadian orang Jawa pake beskap dan blangkon tiap saat itu nggak terulang lagi.

Inilah skenario FTV dan sinetron andai setting mereka di Kalimantan.

#1 Tokoh utama anak cukong sawit

Establish shot sinetron umumnya memperlihatkan rumah ala orang kaya bercat putih tingkat. Biasanya orang tua mereka berprofesi sebagai direktur perusahaan, yang hanya muncul ketika adegan sarapan atau sedang telepon di mobil. Sarapannya roti, itu pun berapa gigit doang. Abis itu langsung pergi sambil bilang, “Dah dulu ya, Mah, Papah udah telat, mau meeting nih!”

Kalau setting-nya Kalimantan, beda. Rumahnya beratap sirap kayu ulin, terus sarapannya ya nggak roti doang. Nggak tau dah sarapannya apa, bebas. Tapi yang jelas, berangkat pagi bukan buat meeting, tapi ngecek kebun. Soalnya bapaknya cukong sawit. Lebih relate itu.

#2 Tidak ada adegan keluar rumah tertabrak truk

Adegan klise tertabrak kendaraan saat keluar rumah nggak bakalan ada. Tokoh koma dengan perban yang mirip sarung dililit itu nggak bakalan ada. Lagian kalau cuman lecet apa bocor, kagak bisa apa dijahit doang? Perasaan nggak perlu sekepala diperban semua.

Sebagai wilayah dengan kepadatan penduduk termasuk rendah, tidak banyak jenis kendaraan yang bisa ditemukan di pedalaman Kalimantan. Untuk daerah yang hanya bisa dijangkau kelotok atau perahu bermesin, adegan tenggelam di speedboat akan lebih terasa masuk akal.

#3 Hardselling Indomie Soto Banjar

Sebelum beredar luas di dua toko ritel paling masif di Indonesia, Indomie Soto Banjar ibarat menjadi oleh-oleh khas perantau asal Kalimantan. Saking eksklusifnya, bahkan saya harus melakukan kalkulasi yang tepat dan akurat agar satu kardus Indomie Soto Banjar cukup untuk dibagi kepada teman-teman di perantauan dan tentunya untuk saya nikmati sendiri.

Saking banyak peminatnya, saya yakin bakal banyak hardselling Indomie Soto Banjar. Contoh nih, sarapan pake Indomie, atau makan malam pake Indomie gitu. Pokoknya adegan makan, menunya Indomie semua. Kan pas tuh kalau cinta antarkelas, tiap saat makannya mi terus sampe rontok ususnya.

#4 Paman pentol keliling

Tak ada yang beda dengan penjaja kaki lima di Kalimantan. Hanya saja pembeli biasanya tidak langsung membawa pulang jajanan, melainkan dimakan di tempat. Terutama pentol. Setiap orang yang makan harus mengingat berapa banyak bulatan yang sudah masuk mulut.

#5 Kuyang lepas dari pemilik tubuhnya

Kalau tadi FTV friendly, sekarang saya kasih ide buat sinetron azab. Kalau ada PH yang berencana bikin sinetron azab ber-setting di Kalimantan, bisa banget tuh ambil cerita kuyang. Nanti ada adegan kuyang lepas dari tubuh gitu dan patroli cari mangsa.

Terus rukyahnya gimana? Ya nggak tahu kan saya bukan tukang rukyah, Bg.

Itulah lima skenario jika FTV Indonesia mengambil setting di luar Jawa, tepatnya di Kalimantan. Biar nggak Jakarta-sentris, ada baiknya PH ambil kesempatan untuk ke luar Jawa. Kalau tertarik sama ide saya, bisa sih japri saya, bisa bangettt.

Penulis: Nabila Afsya Nur Fadhila
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kalimantan itu Isinya Nggak Cuma Hutan, Kuyang, dan Perdukunan, Bos

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2022 oleh

Tags: cukong sawitFTVIndonesiakalimantanSinetron
Nabila Afsya Nur Fadhila

Nabila Afsya Nur Fadhila

Kadang mengedit video, kadang menulis, kadang rebahan.

ArtikelTerkait

3 Budaya Orang Korea yang Nggak Relate Sama Orang Indonesia terminal mojok

3 Budaya Korea yang Nggak Dijumpai di Indonesia

27 Maret 2021
pelet ilmu hitam indonesia santet mojok

Indonesia Bukannya Nggak Mau, Tapi Memang Nggak Bisa Pakai Santet untuk Melawan Belanda

29 Juli 2020
coki pardede narkoba KPI pengalihan isu mojok

Kasus Coki Pardede Bukanlah Pengalihan Isu Kasus KPI, Negara Ini Memang Banyak Masalah

3 September 2021
Timnas Israel Lolos Piala Dunia U-20: Yang Lolos Siapa, yang Pusing Siapa

Timnas Israel Lolos Piala Dunia U-20: Yang Lolos Siapa, yang Pusing Siapa

2 Juli 2022
Jangan Jadi Peneliti di Indonesia

Jangan Jadi Peneliti di Indonesia

5 September 2022
kabut asap

Kabut Asap Merajalela: Pentingnya Aksi dan Kolaborasi Daripada Saling Menyalahkan

16 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.