Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Dongeng Klasik Putri Duyung: Pelajaran untuk Kaum Muda, Jangan Bucin Kalau Nggak Mau Celaka

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
13 Mei 2022
A A
Dongeng Klasik Little Mermaid Pelajaran untuk Kaum Muda Jangan Bucin Kalau Nggak Mau Celaka Terminal Mojok

Dongeng Klasik Little Mermaid Pelajaran untuk Kaum Muda Jangan Bucin Kalau Nggak Mau Celaka (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kisah manis tentang Putri Duyung pasti sudah banyak diketahui oleh banyak orang di berbagai tempat menurut kepercayaan masyarakat sekitar. Misalnya, para pelaut konon percaya jika sosok manusia setengah ikan tersebut sejatinya adalah makhluk jadi-jadian yang berniat mengganggu perjalanan para pelaut. Ada kabar burung mengatakan bahwa rupa asli mermaid sesungguhnya menyeramkan, tetapi mereka cenderung menampilkan wajah jelita di hadapan para pelaut guna menjebak manusia.

Cerita tentang Putri Duyung yang paling terkenal mungkin adalah dongeng rekaan perusahaan raksasa dalam industri perfilman internasional, Disney, The Little Mermaid. Dalam animasi populer tersebut, dikisahkan sesosok duyung yang masih berusia belia secara tidak sengaja bertemu dengan pria tampan yang berasal dari ras manusia. Putri duyung itu lalu jatuh cinta dengan laki-laki tampan yang baru saja ditemuinya tersebut.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Si Little Mermaid kemudian berkesempatan menyelamatkan cinta pertamanya dalam sebuah kecelakaan di laut lepas di mana kapal yang ditumpangi pemuda tersebut dihantam ombak badai.

Kalau saja mereka tidak berbeda alam, pastinya putri duyung dan pria tersebut akan mendapat gelar couple goals. Pasalnya, secara kedudukan, keduanya setara. Entah beruntung atau punya mata jeli, selera putri duyung muda itu ternyata adalah seorang pangeran di negeri manusia.

Di sisi lain, Si Little Mermaid, merujuk pada versi Disney, ialah putri dewa penguasa lautan, Triton. Menurut mitologi Yunani, Triton merupakan keturunan sekaligus pewaris takhta dari Poseidon. Sungguh tak main-main, kan, darah yang mengalir dalam diri mermaid belia yang dalam animasi klasik Disney bernama Ariel itu?

Ayah dari Little Mermaid adalah Raja Triton yang merupakan keturunan dari Poseidon (Shutterstock.com)

Sayangnya, sebagaimana pepatah lawas mengatakan bahwa cinta tak harus bersatu, hubungan kedua makhluk di atas tak mungkin bisa berlanjut. Bagaimanapun, yang seorang hidup di daratan dan yang lainnya berhabitat di samudera. Raja Triton pun secara terang-terangan menentang keinginan konyol putri kesayangannya untuk hidup bersama dengan manusia. Meskipun kita mungkin lebih familier dengan versi Disney yang berakhir bahagia, nyatanya legenda asli Putri Duyung sungguh menguras air mata.

Tetapi, inti dari versi mana pun tetap sama. Dimabuk asmara, mermaid belia itu nekat melanggar perintah Raja yang juga ayahnya demi mengejar cinta. Padahal saat itu melihat wajah Si Putri Duyung saja Sang Pangeran belum sanggup lantaran masih tak sadarkan diri. Lha, kok malah Putri Duyung kepedean ingin jadi manusia demi mendampingi pujaan hati yang mengenalnya saja tidak? Bodohnya lagi, dia mau saja bersekutu dengan penyihir laut jahat yang ingin menjatuhkan kekuasaan Raja Triton.

Dari sini saja, bisa disimpulkan kalau kebucinan Putri Duyung sudah di level tak tertolong lagi sampai mengabaikan keselamatan dirinya serta keluarganya. Ia mendapatkan sepasang kaki manusia, tapi kehilangan suara indahnya yang justru membuat Pangeran tak mengenalinya sebagai penyelamat nyawanya.

Baca Juga:

5 Tokoh Pewayangan yang Bucin Abis

5 Lagu Romantis 90-an yang Pas untuk Ngebucin

Belum lagi, merujuk pada dongeng karya penulis legendaris Hans Christian Andersen, Sang Putri Duyung akan merasa kesakitan seperti tertusuk duri setiap kali kaki manusianya melangkah. Ia baru bisa terbebas dari penderitaannya ketika berhasil meraih cinta Pangeran.

Patung Hans Christian Andersen (Shutterstock.com)

Dalam versi orisinalnya ini, Sang Pangeran justru menikah dengan orang lain yang memang manusia sejati. Tahu bahwa Putri Duyung yang merupakan anak bungsu Raja Triton sudah gagal dengan kehidupan cintanya, kakak-kakak dari Si Putri Duyung berusaha menyelamatkan adiknya. Mereka memotong rambut panjang mereka yang indah untuk ditukar dengan sebuah belati kepunyaan penyihir laut. Belati itu rencananya akan digunakan untuk membunuh Sang Pangeran. Itulah satu-satunya cara agar Putri Duyung bisa kembali ke kehidupan lamanya, berada di lautan dalam sebagai salah seorang bangsawan ikan.

Malangnya, entah ini representasi cinta sejati atau kebucinan yang hakiki, Putri Duyung tak sanggup melakukan hal keji yang sebenarnya adalah buah pengorbanan sekaligus bukti kasih sayang kakak-kakaknya untuk adik mereka. Manakala ia melihat wajah Pangeran yang tengah tertidur, dengan segera ia mengurungkan niat untuk mencabut nyawa Pangeran. Itu berarti Putri Duyung tak lagi mempunyai kesempatan untuk kembali ke tempat asalnya. Tentu saja, ia sudah tak punya muka di hadapan ayah serta kakak-kakaknya. Padahal, bukan tidak mungkin jika keluarganya tetap akan menerima dia dengan tangan terbuka.

Mengetahui rasa malunya sudah memuncak dan kehidupan cintanya tak mungkin digapai, ia melakukan hal di luar akal sehat. Ya, Putri Duyung memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dalam dongeng klasiknya, Si Putri Duyung menceburkan dirinya ke laut dan berubah menjadi buih. Namun jika dilogika, jelas saja Putri Duyung mati tenggelam sebab saat itu dirinya berada dalam bentuk manusia biasa. Dia tak bersirip, tak berinsang, dan tak bisa bernapas dalam air.

Putri Duyung menceburkan dirinya ke laut dan berubah menjadi buih (Shutterstock.com)

Kebucinan Putri Duyung yang tak mengindahkan nasihat ayahnya justru membawa celaka. Cinta adalah suatu hal yang sangat indah. Tetapi apabila dengan cinta kita justru menyakiti seseorang yang sungguh-sungguh mengasihi kita—dalam cerita ini Raja Triton—maka yang datang hanyalah permasalahan bertubi-tubi.

Dari kisah yang katanya untuk anak-anak ini, orang dewasa pun bisa memetik nilai moralnya. Tak selamanya cinta itu indah, Kawan. Butuh perjuangan serta pengorbanan tak main-main di dalamnya. Jadi, kalau saat ini sedang berada dalam suatu hubungan asmara, tak perlu gegabah. Terburu-buru mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan risikonya, bisa jadi malah berujung petaka.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Alasan Dongeng Klasik Snow White Tak Diceritakan pada Anak.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2022 oleh

Tags: bucinLittle Mermaidputri duyung
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

slang

Mengapa Bucin, Kepo, dan Bahasa Slang Lainnya Harus Benar-Benar Kita Tahu Artinya?

29 Agustus 2019
benci

Saya Benci Disebut Bucin!

3 September 2019
lagu romantis 90-an mojok

5 Lagu Romantis 90-an yang Pas untuk Ngebucin

24 Juli 2021
Review Film 'Bucin' yang Nggak Tahu Bedanya Bucin dan Pekok andovi jovial da lopez chandra liow film debut terminal mojok.co

Review Film ‘Bucin’ yang Nggak Tahu Bedanya Bucin dan Pekok

25 September 2020
5 Tokoh Pewayangan yang Bucin Abis Terminal mojok

5 Tokoh Pewayangan yang Bucin Abis

20 Februari 2022
perilaku bucin yang tidak masuk akal mojok.co

3 Perilaku Bucin yang Sulit Dipahami Akal Sehat

9 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.