Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

4 Hal yang Nggak Menyenangkan Jadi Mahasiswa UIN Malang

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
10 Januari 2022
A A
4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Malang Itu Nggak Menyenangkan terminal mojok.co

4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Malang Itu Nggak Menyenangkan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menyoal seputar kampus di Malang, tentu nggak cuma UB (Universitas Brawijaya) atau UM (Universitas Negeri Malang). Namun, di sini juga punya Universitas Islam Negeri (UIN), meski popularitasnya sangat jauh dari definisi populer. UIN Malang sebenarnya adalah kampus yang cukup bagus. Namun, karena harus bersaing dengan UB ataupun UM, akhirnya ia tak terlalu menjadi pilihan utama.

Bagi yang belum tahu, mahasiswa UIN Malang ini mayoritas dihuni oleh alumni pesantren Jawa Timur, khususnya daerah Jombang, seperti pesantren Tambak Beras, Tebu Ireng, Denanyar, dan sebagainya.

Tidak hanya mahasiswa, dosen dan karyawan pun mayoritas alumni pesantren. Oleh karena itu, budaya pesantren bakal kerasa banget ketika kalian berada di sini. Selain itu, warga kampusnya juga tidak terlalu beragam. Kebanyakan, mereka berasal dari Jawa Timur, seperti Malang, Kediri, Jombang, Lamongan, Surabaya, Madura, dan sekitarnya.

Jujur, kuliah di UIN Malang cukup menyenangkan. Ada banyak kenangan manis yang getarannya masih terasa sampai sekarang. Meski demikian, tentu saja ada hal-hal yang kurang menyenangkan ketika menjadi mahasiswa di sini.

#1 Tidak bisa sombong

Sebagaimana mahasiswa UIN lainnya, pasti mengalami kekalahan telak ketika dibanding-bandingkan dengan kampus satu kota. Jika UIN Jogja, bakal berada di belakang UGM. UIN Surabaya, jelas di belakang ITS dan Unair. Nah, UIN Malang pun demikian, ia selalu kalah pamor dibandingkan Universitas Brawijaya. Sialan!

Meski tidak mencolok, biasanya anak UIN tetap memiliki satu hal yang bisa disombongkan: kampus Islam terbaik. Tapi, UIN Malang agak susah untuk itu. Bagi yang belum tahu, di Malang ini ada 3 kampus Islam yang besar. Selain UIN, ada UNISMA (Universitas Islam Malang) dan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang).

Kalau dibandingkan dengan UNISMA, kami bisa dibilang masih bisa unggul. Namun, kalau dengan UMM, ketika pengin bilang lebih baik, kok ya malu sama gedung-gedung dan bangunan kampus UMM yang megahnya cukup mengintimidasi itu.

Oleh karena itu, ketika ditanya: kuliah di mana? Kebanyakan dari kami hanya menyebut nama daerahnya, bukan nama kampusnya. Dan ketika ditanya kampus mana? Kami akan menyebut nama UIN dengan nada pelan dan sopan. Tentu, ini berbeda dengan anak UB yang ketika ditanya kuliah di mana? Langsung dijawab dengan lantang nama kampusnya.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

#2 Fase jadi maba yang cukup melelahkan

Menjadi mahasiswa baru di UIN Malang adalah fase-fase terberat dalam hidup. Selain karena harus tinggal di mahad (asrama), kami juga harus mengikuti semua kegiatan yang ada serta mengikuti ujian dengan serius agar bisa lulus.

Tak hanya itu, di tahun pertama juga diwajibkan mengikuti Program Pengembangan Bahasa Arab (PPBA) yang sangat menyita waktu dan pikiran. Artinya, ada tiga program yang harus diikuti sekaligus: kuliah reguler, program mahad, dan PPBA.

Jadwal kami pun sangat padat. Bayangin saja, kegiatan asrama dimulai dari subuh. Iya, kami dibangunkan tiap subuh untuk jamaah, kemudian mengikuti kegiatan asrama sampai jam tujuh pagi.

Setelah itu, kami harus bersiap untuk kuliah reguler yang dimulai pukul 08.00 sampai 14.00. Kemudian, kegiatan ini dilanjut dengan PPBA dari 14.00 sampai 20.00. Iya, sampai jam delapan malam. Tentu, ini diselingi istirahat untuk salat dan makan, sih. Ini bukan kerja rodi soalnya.

Belum lagi masih harus ngerjain tugas kuliah sampai larut malam. Karena itulah, banyak mahasiswa baru UIN Malang yang tidur tanpa diucapkan selamat malam.

#3 Parkiran terbatas

Jika dibandingkan dengan UM apalagi UB, tentu saja UIN Malang ini memiliki ukuran yang lebih mungil. Oleh sebab itu, lahan parkir juga dibuat minimalis (karena nggak ada lahan).

Saking minimalisnya, hampir semua parkiran konsepnya terbuka. Iya, terbuka dari panas dan hujan. Alias nggak ada kanopinya. Hanya ada satu parkiran yang tertutup, itu pun karena lokasinya ada di bawah gedung perpustakaan.

Jadi bisa dibayangkan betapa riuhnya parkiran di bawah perpus ini ketika musim hujan.

#4 Kampus rasa pesantren

Lantaran mahasiswa UIN Malang mayoritas adalah anak pesantren, ada beberapa budaya pesantren yang menjadi budaya kampus. Misalnya, kalau ketemu dosen harus cium tangan. Atau ketika kelas berakhir tidak beranjak dari tempat duduk dulu sampai dosen keluar dari ruangan. Budaya pesantren sekali ya, kan?

Oh, iya, satu lagi. Hampir semua kampus daerah Malang memiliki peraturan untuk menunjukkan STNK ketika kendaraan bermotor hendak keluar dari kampus. Dan satu-satunya mahasiswa yang konsisten menunjukkan STNK dengan tangan kanan hanya anak UIN Malang. Percayalah.

Sebagai gambaran, posisi satpam selalu berada di sebelah kiri. Sebetulnya, akan lebih efektif kalau kami menggunakan tangan kiri. Namun, kami sebagai mahasiswa ulul albab tidak demikian. Selain karena terbiasa memberi menggunakan tangan tangan, kami juga sangat tahu kalau menunjukkan STNK menggunakan tangan kiri akan dimarahi satpam.

Bagi jebolan pesantren, melakukan budaya tersebut tentu hal yang biasa. Namun, bagi anak yang tidak pernah hidup di pesantren seperti saya, tentu saja kaget. Mau melawan arus, kok takut dianggap kurang ajar.

Demikian beberapa hal yang kurang menyenangkan ketika menjadi mahasiswa UIN Malang. Meski demikian, empat hal tersebut tidak mengurangi kapasitas UIN Malang sebagai kampus yang paling nyaman, setidaknya menurut saya sendiri.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2022 oleh

Tags: KuliahMahasiswaPesantrenUIN Malang
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Penulis yang tinggal di Lamongan.

ArtikelTerkait

4 Perbedaan Kuliah Jenjang D4 dan S1 yang Perlu Dipahami biar Nggak Salah Pilih

4 Perbedaan Kuliah Jenjang D4 dan S1 yang Perlu Dipahami biar Nggak Salah Pilih

16 Agustus 2025
Kuliah di Mesir Memang Menarik, tapi Nggak Semua Orang Indonesia akan Cocok Hidup di Sana Mojok.co

Kuliah di Mesir Memang Prestisius, tapi Nggak Semua Orang Indonesia akan Cocok Hidup di Sana

10 Februari 2025
Kampus Elit, Parkir Sulit tukang parkir liar

Kampus Elit, Parkir Sulit

16 September 2022
laporan ditulis tangan, tulisan tangan jelek penderitaan ciri arti manfaat tanda orang cerdas mojok.co

Emang Ngerjain Tugas dan Laporan Ditulis Tangan itu Masih Relevan, ya?

28 Juni 2020
Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

5 Januari 2023
Ketika Pendidikan “Layak” Harus Dibayar dengan Luka yang Dalam (Unsplash)

Ketika Pendidikan “Layak” Harus Dibayar dengan Luka yang Dalam

19 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.