Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Dajjal pun Minder di Hadapan Fitnah Ambulans Kosong dan Campaign Anti Info Covid-19

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
17 Juli 2021
A A
Dajjal pun Minder di Hadapan Fitnah Ambulans Kosong dan Campaign Anti Info Covid-19 terminal mojok.co sopir jenazah mobil jenazah

Dajjal pun Minder di Hadapan Fitnah Ambulans Kosong dan Campaign Anti Info Covid-19 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Jika Dajjal muncul di bumi hari ini, saya yakin blio akan minder. Ketika orang-orang berkoar untuk mencegah fitnah Dajjal, lha kok banyak yang jatuh pada fitnah Covid-19. Bahkan, tanpa kesaktian menyembuhkan orang, virus bedebah ini menjadi penyebab munculnya fitnah dan konflik horizontal antar rakyat.”

Kalau bicara konspirasi, sebenarnya bukan barang yang perlu ditakuti berlebihan. Selama teori konspirasi tadi tidak menimbulkan dampak destruktif dalam masyarakat. Kalau hanya jadi buah bibir dan bunga tidur, silakan saja percaya pada urusan konspirasi.

Namun, yang jadi masalah adalah ketika konspirasi itu diwujudkan dalam tindakan. Dan sudah pasti tidak ada tindakan positif dari implementasi teori “jarene” yang penuh cocoklogi ini. Dan sudah terbukti sejak lama bahwa tindakan yang terinspirasi dari teori konspirasi cenderung destruktif.

Lantaran teori kaum Yahudi berniat menguasai dunia, muncul genosida yang masif di era Adolf Hitler dan NAZI. Lantaran teori konspirasi PKI ingin mengkudeta, lahirlah pemberantasan berdarah di tahun 65-80. Bahkan karena teori warga Tionghoa ingin menguasai Indonesia, lahirlah penjarahan 98 dan diskriminasi sampai sekarang.

Covid-19 ikut urun geger gedhen dalam urusan konspirasi. Tentu bukan si virus yang menciptakan konspirasi ini. Namun, oleh otak-otak gabut yang sok rebel dari opini mayoritas. Hanya bermodal info dari internet dan dibumbui teori tanpa dasar lainnya, seseorang bisa (merasa) sekelas Prof. Langdon yang menemukan piala suci.

Dulu pada 2020, konspirasi pandemi ini sekadar jadi FYI. Meskipun banyak public figure yang bersuara, tetap saja pandemi ini hanya berhenti di meja diskusi. Tidak pernah keluar dan menjadi tindakan nyata. Orang tetap berusaha patuh prokes demi gugurnya pandemi.

Bahkan sampai JRX dipenjara dan terancam penjara lagi, konspirasi perihal pandemi tidak pernah dipandang serius. Namun, semua berubah saat ini. Tidak hanya menjadi buah bibir, tapi banyak yang mulai percaya dan mengimplementasikan dalam perilaku pekok akhir-akir ini.

Hal yang saya maksud ada dua. Pertama, fenomena pelemparan dan penyerangan ambulans yang dituduh “kosongan”. Teori yang menyebutkan ambulans kosong sering keliling berpura-pura membawa pasien agar masyarakat ketakutan ini memang tak masuk di akal. 

Kedua, adalah campaign perihal stop menyebarkan informasi tentang Covid-19. Maksudnya adalah upaya untuk menekan informasi perihal kondisi pandemi yang cenderung mengerikan dan menimbulkan ketakutan. Dengan menekan persebaran informasi ini, diharapkan situasi saat ini lebih terkendali.

Baca Juga:

Pengalaman Saya Menjalani KKN Gaib, Sendirian Ngerjain Proker, Tau-tau Selesai

5 Teori Konspirasi yang Ada dalam Serial Upin Ipin

Kedua implementasi dari teori konspirasi ini cenderung destruktif. Bukan cenderung lagi sih, tapi benar-benar menghancurkan. Perkara konspirasi ambulans kosong ini saja sudah mulai bermunculan korban. Banyak ambulans harus berjalan dengan body penyok bahkan kaca pecah karena serangan warga. Semata-mata hanya karena mereka percaya dengan konspirasi “ambulance kosong”.

Padahal belum jelas kenapa ambulans yang lewat itu kosong. Apakah memang provokasi, menjemput pasien, atau sekadar menuju rumah sakit untuk standby. Namun, karena kepekokan pelaku, langsung saja diserang. Hal yang terjadi bukanlah pengendalian pandemi lebih baik. Bukan juga kesuksesan membongkar “rahasia elite global”.

Hal yang terjadi adalah tambah sulitnya nakes dan relawan dalam menangani korban Covid-19. Belum lagi pengeluaran lebih untuk memperbaiki kerusakan ambulans. Bahkan salah satu kanal zakat dan sedekah harus menghentikan satu ambulans sampai bisa beli kaca depan baru. Sedangkan si pelempar dan penyerang ambulans tidak mendapat apa-apa selain ancaman pidana serta umpatan masyarakat.

Urusan stop sebar info tentang Covid-19 juga sama bodohnya. Simpel saja, apakah dengan menghentikan informasi perihal pandemi, maka pandemi akan hilang? Tentu iya jika percaya bahwa pandemi ini hanyalah drama elite global (lagi). Lucu juga, harapan besar dari campaign ini hanyalah melahirkan ketidakpastian.

Hasil dari campaign ini apa? Sudah jelas tidak ada dampak apa pun. Berita perihal Covid-19 akan selalu Anda dengar dari populasi yang sadar prokes. Menutup-nutupi berita tidak akan berdampak apa pun. Namun, yang ada malah turunnya awareness bahkan mental solidaritas karena sikap menutupi “bangkai” ini.

Sayang sekali, geger gedhen dan tindakan nyata di atas hanya menimbulkan konflik horizontal. Daripada menguatkan barisan pertahanan, malah saling serang dari komentar medsos sampai sikap destruktif yang pekoknya paripurna. Konflik antar rakyat yang beda pendapat tentang Covid-19 malah makin riuh saja.

Saya memaklumi, semua lahir dari ketidakpuasan. Namun, apa iya konflik horizontal harus terjadi? Inilah yang perlu ditekankan. Konflik horizontal tidak menyelesaikan masalah, malah memperlebar batas antara WFO dan WFH, antara gaji tetap dan shifting, dan yang pasti antara rakyat dengan rakyat.

Fitnah yang berujung destruktif seperti contoh di atas ini bisa membuat Dajjal minder. Lha gimana ngga minder? Dajjal harus melakukan provokasi yang penuh keajaiban, sedangkan pandemi ini tidak perlu repot untuk mengobrak-abrik dengan keajaiban seperti Dajjal. Pandemi cukup mengacaukan kehidupan dan masih ditambah adu benar antar golongan. Bahkan terjadi sebelum dirimu menggarap tugas yang tertunda.

Daripada menghabiskan pikiran untuk membongkar konspirasi, lebih baik pahami sumber masalah selama ini. Bukan, bukan tetanggamu. Bukan juga cupang, ya, Bu! Sumber masalahnya adalah kebijakan mencla-mencle dari pemegang kekuasaan negeri.

BACA JUGA Terima Kasih Pemerintah Telah Melahirkan Konspirator seperti JRX dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2021 oleh

Tags: Ambulans KosongcampaignpandemiPojok Tubir Terminalteori konspirasi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

gemini stigma buruk zodiak mojok

Logika Bengkok Orang-orang yang Benci Gemini

20 Juni 2021
Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin terminal mojok.co

Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin

1 Juli 2021
daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Menolak Falsafah ‘Ra Srawung Rabimu Suwung’

6 Juli 2021
Orang yang Sarankan Ide Bisnis di YouTube Itu Bukan Pengusaha, Mereka Hanya Konten Kreator! terminal mojok.co

Orang yang Sarankan Ide Bisnis di YouTube Itu Bukan Pengusaha, Mereka Hanya Konten Kreator!

30 Juni 2021
Membela secara Historis Orang-orang yang Mematikan Fitur Centang Biru WhatsApp terminal mojok.co

Membela secara Historis Orang-orang yang Matikan Fitur Centang Biru WhatsApp

30 Juli 2021
papua tempat pembuangan pns bu risma mojok

Bu Risma, Papua Bukan Tempat untuk Buang PNS Nggak Becus Kerja

15 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.