Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

6 Rekomendasi Permainan Anak Jadul untuk Rumah Tak Berhalaman Luas

Suzan Lesmana oleh Suzan Lesmana
13 Juni 2021
A A
6 Rekomendasi Permainan Anak Jadul untuk Rumah Tak Berhalaman Luas terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Masa pandemi yang tak kunjung berakhir telah membuat perubahan di setiap aspek kehidupan. Tak terkecuali proses belajar mengajar di sekolah yang serba daring—menggunakan perangkat serba digital seperti smart phone dan laptop. Jenis permainan anak pun ikut menyesuaikan demi mencegah penyebaran Covid-19. Anak-anak akhirnya lebih dominan bermain permainan digital ketimbang bermain secara fisik di dunia nyata.

Tak heran bila We Are Social (2018) mencatat lebih dari 16 jam kehidupan masyarakat Indonesia dihabiskan dengan berinteraksi bermedium internet. Maknanya kurang dari 8 jam saja aktivitas tanpa internet dihabiskan untuk istirahat dan aktivitas analog seperti makan, mandi, buang air, dan lain-lain. Dan sepertinya, saya beserta anak-anak saya masuk ke dalam kategori ini.

Selain itu, saya tak dapat menafikan rumah yang saya tempati tak memungkinkan saya mengajarkan jenis-jenis permainan anak semasa saya kecil. Tahu sendiri lah zaman dulu banyak rumah yang memiliki halaman luas khas perkampungan tanpa pagar tinggi dan hiasan kawat berduri. Oleh karena itu, dengan rumah khas kompleks perumahan dengan luas tanah di bawah 100 meter, mustahil saya mengajarkan permainan layang-layang, ketapel, ular naga, atau bahkan memelihara ayam kampung. Semuanya membutuhkan halaman luas diselingi rumput yang tumbuh di atasnya.

Akhirnya saya memilih mengenalkan 6 permainan anak jadul semasa saya kecil yang disesuaikan dengan ukuran halaman rumah. Rekomendasi ini bisa digunakan juga untuk Ayah Bunda yang kebingungan mencari permainan motorik bagi anak-anak. Setidaknya agar anak-anak dapat keluar sejenak dari ruang tak bersekat bernama internet.

#1 Kelereng/Gundu

Permainan kelereng atau gundu sangat mengasyikkan. Dulu saya cukup piawai memainkan permainan satu ini. Kelereng yang dimainkan umumnya berbentuk bulat bening berbahan kaca bercetak padat. Jenisnya sangat beragam. Mulai yang bercorak kembang-kembang, hingga yang berwarna putih susu motif—yang lazim dikenal sebagai kelereng Belanda. Entah kenapa dinamakan demikian, bisa jadi karena motifnya berwarna merah, putih, dan biru seperti bendera Belanda.

Kelereng umumnya dimainkan di tanah padat dan rata, namun tetap nyaman dimainkan di lantai non-tanah, kok. Meski mudah dimainkan, karena cukup mendorong jari tengah di belakang kelereng, dan diarahkan tepat ke kelereng lawan, anak saya cukup kesulitan memainkan permainan satu ini lantaran belum terbiasa.

#2 Engklek

Permainan engklek memerlukan medium kotak bergaris berjumlah sembilan buah yang umumnya digambar di atas tanah. Akan tetapi, kotak tersebut dapat digambar pula dengan kapur tulis di atas lantai keramik licin. Pengganti pecahan genting yang menjadi salah satu tools permainan dapat diganti dengan uang logam.

Cara bermainnya adalah dengan melompat ke arah uang logam yang berada di salah satu kotak. Tapi ingat, hanya satu kaki saja yang digunakan untuk melompat hingga kotak terakhir. Apabila pemain yang melompat tak dapat menyeimbangkan diri hingga akhirnya kaki lainnya jatuh, maka ia harus diganti pemain lain. Semakin banyak pemain yang terlibat, semakin lama pula menunggu antrean bermain.

Baca Juga:

Pamekasan Madura Katanya Kabupaten Layak Anak, tapi Taman Bermainnya Nggak Ramah Anak karena Diisi Muda-mudi Mesum

Punya Halaman Rumah Luas di Desa Saat Musim Panen Padi Itu Nggak Enak!

#3 Yoyo

Dahulu, bahan yoyo berasal dari kayu pilihan. Kalau sekarang banyak yang berbahan plastik, apalagi kalau belinya di marketplace. Kayu atau plastik dibentuk menjadi dua ring besar, diisi tengahnya dengan gulungan benang tebal. Semakin menarik trik yang digunakan, maka semakin asyik yoyo dimainkan.

Yoyo cocok dimainkan di halaman depan rumah tanpa penghalang yang berarti supaya yoyo leluasa berputar. Apabila berbakat, banyak kejuaraan yoyo yang dapat diikuti hingga tingkat dunia. Selain prestasi diukir, sudah pasti cuan pun mengalir. Tertarik?

#4 Congklak

Permainan congklak atau dakon biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan, namun tak menutup kemungkinan anak lelaki memainkan permainan satu ini. Buktinya dulu saya biasa memainkannya dengan bunda saya. Congklak hanya dimainkan dua orang, cukup di dalam atau teras halaman rumah.

Perlengkapan yang harus disiapkan adalah papan congklak yang mempunyai 16 lubang berisi 98 biji congklak. Tak sulit memperoleh papan congklak yang dijual sepaket dengan biji congklaknya. Toko-toko mainan masih banyak yang menjualnya, meski berbahan plastik.

Cara bermainnya adalah pemain yang mendapat giliran pertama, akan mengambil semua biji dari salah satu lubang lantas diisi satu demi satu ke lubang-lubang di papan congklak berputar searah jarum jam. Saat biji congklak habis di tangan, kembali pemain tersebut harus mengambil semua biji dari lubang terakhir biji congklak diisi. Yang paling seru adalah saat pemain kehabisan biji congklak di areanya sendiri, lalu area milik lawan ada isinya, maka biji congklak milik lawan menjadi milik kita.

#5 Monopoli

Sampai saat ini, menurut saya permainan monopoli adalah permainan strategi dan manajemen perencanaan serta keuangan terbaik. Kok bisa? Karena saat berhasil mendapat aset terbanyak, si pemain sudah seperti pengusaha properti kecil, hahaha.

Oh ya, permainan monopoli masih mudah dibeli di pusat mainan anak-anak maupun marketplace dari harga 10 ribu hingga ratusan ribu. Memainkannya bisa di ruang tamu, kamar tidur sambil rebahan, atau di teras rumah. Tak hanya cocok dimainkan anak-anak, kaum rebahan dewasa pun juga bisa memainkan permainan ini tanpa perlu bergerak banyak. Wqwqwq.

#6 Ular tangga

Permainan ular tangga sangat digemari oleh anak-anak kala saya kecil. Sangat mudah memainkannya. Hanya mengocok dadu di dalam wadahnya, lalu melemparkannya ke atas kertas/papan permainan ular tangga. Paling sebal jika posisi kita sudah hampir tamat di kotak finish, eh, tiba-tiba angka dadu yang keluar mengharuskan kita turun tangga hingga jatuh jauh sekali. Tapi di situlah letak keseruannya. Mainnya bisa di mana saja, di dalam rumah oke, di luar rumah yang teduh juga boleh.

Itulah 6 rekomendasi permainan anak yang bisa Ayah Bunda mainkan bersama anak-anak di rumah yang tak berhalaman luas. Siapa tahu nanti saya atau Ayah Bunda dapat rezeki nomplok bisa beli rumah dengan halaman luas. Kalau ada tanahnya jangan disemen semua. Jadikan lahan buat main anak-anak. Selamat bermain, bye gadget!

BACA JUGA 5 Alasan Bocil Nggak Mainan Quora dan tulisan Suzan Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalhalaman rumahpermainan anak-anakpermainan tradisional
Suzan Lesmana

Suzan Lesmana

Seorang MC yang suka menulis sejak pandemi

ArtikelTerkait

Jangan Abaikan Peran Bapak-bapak dalam Tradisi Rewangan di Hajatan Tetangga terminal mojok.co

Jangan Abaikan Peran Bapak-bapak dalam Tradisi Rewangan di Hajatan Tetangga

12 Agustus 2021
warisan balas budi kepada orang tua mojok

Insiden Anak Minta Warisan dan Pentingnya Kesiapan Saat Memutuskan Punya Anak

2 Agustus 2021
5 Jenis Pengadopsi Kucing yang Menyebalkan terminal mojok

5 Jenis Pengadopsi Kucing yang Menyebalkan

26 Juli 2021
Off dari Media Sosial Adalah Hal yang Biasa Aja, Nggak Usah Geger! terminal mojok

Off dari Media Sosial Adalah Hal yang Biasa Aja, Nggak Usah Geger!

14 Agustus 2021
panduan mengenal grade memilih gundam plastic model gunpla untuk pemula grade harga cara merakit mojok.co

Cara Saya Meyakinkan Istri biar Dapat Izin Beli Gunpla

13 Juni 2021
investasi kambing mojok.co

3 Alasan Mahasiswa Perlu Mencoba Investasi Kambing

10 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.