ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

5 Privilese Orang Desa yang Nggak Dimiliki Orang Kota

Siti Nurkhalishah oleh Siti Nurkhalishah
30 Juni 2022
A A
5 Privilese Orang Desa yang Nggak Dimiliki Orang Kota Terminal Mojok

5 Privilese Orang Desa yang Nggak Dimiliki Orang Kota (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ini yang dirasakan orang desa dan nggak bisa dirasakan orang kota.

Bicara mengenai letak geografis pedesaan dan perkotaan, banyak orang yang seolah-olah meromantisasi kehidupan di kota. Katanya, di kota segalanya serba mudah, serba mewah, dan serba-serba lainnya. Sementara pedesaan dianggap sebagai lokasi yang tertinggal dan nggak menguntungkan, sehingga sering dianaktirikan.

Sebagai orang yang lahir, besar, dan hidup di desa—walau kini harus pindah ke kota untuk menyelesaikan pendidikan—saya ingin menjelaskan bahwa tinggal di desa merupakan sebuah hak istimewa atau privilese. Saya juga telah bertanya pada teman-teman saya yang berasal dari berbagai desa di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat mengenai privilese yang juga mereka rasakan sebagai orang desa. Dan inilah beberapa privilese orang desa yang nggak dirasakan oleh orang kota.

#1 Punya rumah mewah

Kebanyakan rumah orang desa seperti saya nggak memiliki banyak lantai dan juga nggak tinggi. Namun, rumah kami mewah alias mepet sawah. Nggak semuanya mepet sawah, sih, ada juga yang mepet kebun dan mepet laut. Ini patut disyukuri mengingat jarak rumah kami dengan tempat melepas penat alias healing relatif lebih dekat.

Orang-orang kota biasanya healing ke tempat-tempat wisata alam. Misalnya orang kota Jogja, pengin healing ke daerah Gunungkidul yang masih banyak wisata alamnya seperti pantai atau goa. Ada juga orang kota yang sengaja datang ke desa untuk melihat hijaunya persawahan. Tentu hal ini nggak bakal repot-repot dilakukan orang Gunungkidul sendiri yang rumahnya memang sudah berdekatan dengan pantai atau dekat sawah.

#2 Harga kebutuhan pokok murah

Tanah pedesaan yang begitu subur membuat penduduknya nggak pernah khawatir akan kebutuhan pangan. Pangan adalah kebutuhan nomor satu dalam kehidupan. Kami yang tinggal di desa nggak perlu repot-repot pergi ke mal untuk memperoleh bahan makanan. Cukup datang ke warung kelontong terdekat yang harga jualnya juga jauh lebih murah ketimbang harga di toko besar.

Kadang, kami pun nggak perlu membeli bahan makanan. Kebutuhan pangan kami sudah disediakan oleh alam. Buah-buahan, sayur-sayuran, hingga lauk pauk bisa kami dapatkan dari rumah dengan menanam dan beternak. Memang pilihannya yang terlalu banyak, tapi setidaknya cukup untuk menghilangkan lapar.

#3 Lingkungan yang asri dan nggak sesak

Lingkungan di pedesaan yang nggak banyak diubah manusia membuat suasana di sana tetap asri dan sejuk. Nggak ada polusi udara yang bisa sampai mengubah warna langit dari biru jadi kelabu. Di desa, masih banyak orang yang menggunakan sepeda atau bahkan berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat. Di desa juga nggak ada cerobong asap pabrik.

Merasakan sesaknya kota tiap jam berangkat dan pulang kerja kadang membuat saya rindu untuk pulang kampung. Di desa jelas nggak pernah terdengar suara klakson yang bersahutan hanya karena buru-buru untuk sampai di tempat tujuan. Pun nggak ada antrean kendaraan mengular di jalan raya.

#4 Rumah yang ramah

Saya kira ungkapan “kehidupan di kota itu keras” adalah salah, namun ternyata ada benarnya. Keras di sini dalam artian kehidupan yang individualis. Terkadang, masih ada orang yang nggak kenal dengan tetangganya sendiri di kota, padahal di desa nggak demikian. Kami bahkan bisa mengenal dan tahu tetangga dari desa lain.

Oleh karena itulah, tempat paling ramah untuk pulang adalah desa. Dengan kebiasaan mengenal tetangga, silaturahmi akan terjalin. Ketika silaturahmi terjalin, rasa persaudaraan dan simpati yang besar tentu akan muncul.

#5 Lekat dengan kegiatan keagamaan

Setiap rumah di desa, khususnya di kampung halaman saya di Kabupaten Bangkalan, lazim memiliki langgar terpisah dari rumah. Bangunan langgar dijadikan sebagai tempat ibadah orang-orang di rumah tersebut. Selain difungsikan sebagai tempat ibadah, langgar juga biasa dijadikan tempat berkumpulnya tokoh agama dan sesepuh dengan penyelenggara acara. Biasanya, setiap ada peringatan tertentu ahlul bait akan mengundang para tetangga untuk berdoa dan makan bersama. Misalnya, peringatan Maulid Nabi, haul, yasinan, dan tahlilan.

Itulah lima privilese orang desa yang tentunya nggak bisa dirasakan orang kota. Kelima hal di atas pula yang jadi alasan kami betah tinggal di desa. Sebenarnya dari sekian banyaknya kekurangan maupun kelebihan tinggal di desa, yang menentukan betah atau nggaknya adalah individu masing-masing. Nggak ada yang salah dengan tinggal di desa atau kota, toh kita sendiri yang menjalaninya.

Penulis: Siti Nurkhalishah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menjadi Orang Desa yang Makan di Restoran Bergaya Pedesaan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Juni 2022 oleh

Tags: orang desaorang kotaPrivilese
Siti Nurkhalishah

Siti Nurkhalishah

Bibliofili Penyusur Isi Kepala. Melati Putih Pulau Garam.

ArtikelTerkait

comfort food orang desa

6 Menu Comfort Food Orang Desa, Sederhana tapi Menggugah Selera  

1 Agustus 2023
Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian

Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian

22 Juli 2023
Bidan: Dewi Penyelamat yang Nyata bagi Orang Desa

Bidan: Dewi Penyelamat yang Nyata bagi Orang Desa

30 April 2023
Hikmah yang Bisa Dipetik dari Perlakuan Istimewa yang Sri Mulyani Dapatkan di Bandara (Pixabay.com)

Hikmah yang Bisa Dipetik dari Perlakuan Istimewa yang Sri Mulyani Dapatkan di Bandara

27 Maret 2023
Tak Ada Salahnya Anak Presiden Menjadi Pemimpin Daerah

Tak Ada Salahnya Anak Presiden Menjadi Pemimpin Daerah

7 Februari 2023
4 Tradisi Kondangan di Desa yang Bikin Heran Orang Kota Terminal Mojok ngawi

4 Tradisi Kondangan di Desa yang Bikin Heran Orang Kota

4 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Gorr Adalah Kita, Orang-orang Tertindas yang Ingin Melawan

Gorr Adalah Kita, Orang-orang Tertindas yang Ingin Melawan

5 Rekomendasi Buku buat Fresh Graduate selain Tips Ternak Lele

Rekomendasi Buku buat Fresh Graduate selain Tips Ternak Lele

Berencana Berlibur ke Kota Solo? Wajib Kunjungi 5 Ikon Kota Solo Berikut Ini

Berencana Berlibur ke Kota Solo? Wajib Kunjungi 5 Tempat Bersejarah di Kota Solo Berikut Ini

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

oleh Ahmad Arief Widodo
25 September 2023

Sate Ambal Sambal Tempe, Kuliner "Nyeleneh" Kebumen yang Bikin Ketagihan

Sate Ambal Sambal Tempe, Kuliner “Nyeleneh” Kebumen yang Bikin Ketagihan

oleh Setiawan Muhdianto
25 September 2023

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

oleh Rusdi Ngarpan
27 September 2023

Rekomendasi Sunscreen Terbaik dengan Harga Nggak Lebih dari Rp40 Ribu

Rekomendasi Sunscreen Terbaik dengan Harga Nggak Lebih dari Rp40 Ribu

oleh Mukarramah Aliah
26 September 2023

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

oleh Agnes Julia Kosim
29 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Ingkung Mbah Kentol dan Honda Mega Pro yang Jadi Saksi Larisnya Warisan Leluhur
  • 3 Ruas Jalan Paling Menyebalkan di Jogja. Jalan Kaliurang sampai Jalan Selokan Mataram Bikin Pengendara Menderita
  • 3 Jurusan Kriminologi Terbaik di Indonesia
  • Kaesang Pangarep Gabung PSI dan Aldi Taher Bikin Grup WA Mantan Istri Hebohkan Netizen
  • Universitas Mulawarman, Kampus Tertua di Kalimantan Timur yang Memiliki ‘Seribu’ Jurusan
  • Keluh Kesah Cewek Kurus dan Segala Kekhawatirannya
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!