Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Pelajaran Hidup dari Seorang Penyelam Profesional

Bachtiar Mutaqin oleh Bachtiar Mutaqin
18 Februari 2021
A A
Pelajaran Hidup dari Seorang Penyelam Profesional Scuba Diving Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saya menekuni olahraga scuba diving semenjak circa 2006 saat sedang menempuh studi sarjana di bidang kelautan. Waktu itu saya bergabung di unit kegiatan selam tingkat universitas. Ha masa kuliah kelautan kok ndak bisa nyelam? Gitu pikir saya. Meskipun sudah hampir 16 tahun menjadi penyelam, jam selam saya toh masih ndak sebanyak teman-teman penyelam lainnya. Ndak papa, wang sinawang.

Buat yang belum tahu, secara umum selam ada dua, yakni free diving (selam bebas) yang cuma pakai masker dan kaki katak itu; dan scuba diving alias self-contained underwater breathing apparatus. Pakai alat bantu pernapasan. Meski termasuk salah satu cabang olahraga ekstrem, sekarang scuba diving sudah semakin digemari oleh khalayak ramai. Fenomena ini sepertinya bermula ketika stasiun televisi berlomba-lomba membuat acara yang mengeksplor keindahan alam Indonesia. Saya masih ingat dengan acara “Jelajah” dan “Jejak Petualang” yang tayang di salah satu TV swasta di awal tahun 2000-an. Setelah dua acara tersebut, berbagai macam acara sejenis mulai bermunculan di layar kaca.

Berbekal pengalaman saya 16 tahun menekuni dunia gaib bawah air, berikut beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup dari menjadi penyelam profesional.

#1 Uang bukanlah segalanya

Dari judulnya sepertinya rada mbelgedhes alias omong kosong, ya? Yah, memang selam adalah olahraga mahal, tapi jangan sampai statusmu yang sebatang kere itu menghalangi niatmu untuk belajar. Peralatan scuba diving yang utama adalah tabung, selang regulator, rompi pengontrol daya apung (Buoyancy Control Device–BCD), pemberat, masker, dan kaki katak. Semua bisa sewa, ndak perlu beli. Meskipun akan lebih baik kalau masker dan kaki katak itu beli sendiri saja, hehehe. Jadi ingat dulu karena masih menjalankan laku prihatin ngrowot, mau selam di malam hari tapi ndak punya senter anti air. Solusinya apa? Ya betul, pakai kondom. Senternya. Ndak perlu tahu kondomnya rasa apa, kan?

#2 Jangan pernah menyia-nyiakan waktu

Penyelam yang baik seharusnya adalah seorang perencana yang andal. Sebelum turun menyelam, seorang penyelam wajib membuat perhitungan dan rencana detail. Pukul berapa dia turun, pada kedalaman berapa, berapa waktu penyelaman, apakah akan naik pesawat keesokan harinya, dan hal-hal teknis lainnya. Jadi ndak waton alias ngasal. Lha piye, kemampuan tubuhmu kan yo terbatas. Jangan sampai pagi nyelam trus sorenya naik pesawat? Wong edyan. Lagian tabung udara yang dipakai kan terbatas, kalau tidak direncanakan dengan baik, memangnya berapa lama kamu bisa tahan napas? Oh iya, tabungnya itu isinya udara biasa ya, bukan oksigen atau nitrogen seperti isi ban motormu itu.

#3 Sabar dan nikmati hidup

Jadi seorang penyelam juga harus sabar dan tidak buru-buru. Waktu masuk ke dalam air, turunnya harus pelan-pelan. Begitu pula saat naik, wajib santai. Bahkan kalau melakukan penyelaman dalam yang lebih dari 30 meter misalnya, kita wajib berhenti dulu di kedalaman tertentu, jangan langsung keluar permukaan. Tujuannya apa? Supaya tubuh kita ndak kaget. Dulu pernah ada kawan penyelam pemula, pas naik dia mengaktifkan mode apung di rompi BCD-nya. Sampai permukaan, maskernya merah semua karena darah, hehehe. Ya bayangkan aja seperti minuman soda yang dikocok sebelum dibuka. Tubuh kita juga gitu, tiap turun 10 meter kan tekanan bertambah 1 atmosfer.

#4 Tidak mudah panik dan biasa hidup dalam tekanan

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin #3 dan #4, kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diduga bisa saja terjadi ketika melakukan penyelaman. Misalnya kupingmu sakit banget ndak bisa penyesuaian, selang regulatormu bocor, tabung udaramu copot, udaramu habis, pacarmu ditikung teman yang nunggu di kapal, dan kejutan-kejutan lainnya. Kuncinya cuman satu, tenang dan tidak panik. Dulu pas rekrutmen klub selam, kami diajari untuk memasang alat selam di kedalaman 5 meter. Alih-alih pakai alat di atas air, eh ini malah suruh selam bebas sampai 5 meter trus pasang alat di bawah.

#5 Selalu ingat Tuhan dan selalu butuh orang lain

Menurut statistik, tiap kali 211.864 penyelaman pasti ada 1 yang meninggal. Yah, namanya juga olahraga ekstrem, kan? Lagian sejago-jagonya di atas air, kalau sudah masuk ke dalam air juga (seharusnya) merasa tidak punya daya dan upaya, sih. Masuk ke dunia bawah air yang penuh dengan misteri. Napas juga cuma dibantu sama alat. Cupu banget. Ya situasinya persis lah sama kalau zaman dulu naik bus ekonomi dari Jogja ke Surabaya. Skill supirnya bikin kita menyebut nama Tuhan terus, hahaha. Oh iya, penyelam itu ndak boleh turun seorang diri. Harus ditemani minimal 1 orang sebagai partner/buddy. Itulah kenapa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Nah, masalahnya kamu sudah punya belum?

Baca Juga:

10 Tips Olahraga di Gym untuk Newbie yang Terdengar Sepele, tapi Penting

Kasta Air Minum Kemasan Paling Cocok untuk Kalian yang Sedang FOMO Lari

Mungkin itu 5 hal pelajaran hidup yang bisa kalian ambil hikmahnya dari seorang penyelam profesional. Laut yang dalam dan penuh misteri sudah aku selami, sekarang izinkan aku untuk menyelami hatimu ya, Dik? I love you.

BACA JUGA 5 Pelajaran Hidup Super Inspiratif dari Khabib Nurmagomedov dan tulisan Bachtiar Mutaqin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2021 oleh

Tags: olahragapelajaran hidupscuba diving
Bachtiar Mutaqin

Bachtiar Mutaqin

Bapak-bapak yang malas mandi.

ArtikelTerkait

Kalian Bukan Nagita Slavina, Berhentilah Menggunakan Parfum Baccarat Saat Olahraga

Kalian Bukan Nagita Slavina, Berhentilah Menggunakan Parfum Baccarat Saat Olahraga!

7 Mei 2024
NFL Fans Indonesia, Tempat yang Tepat Untuk Mulai Memahami American Football eyeshield 21 terminal mojok.co

NFL Fans Indonesia, Tempat yang Tepat Untuk Mulai Memahami American Football

26 September 2020
Joging Sambil Pakai Headset, Pengin Sehat Atau Celaka_ terminal mojok

Joging Sambil Pakai Headset, Pengin Sehat Atau Celaka?

25 Oktober 2021
tren bersepeda di tengah pandemi wabah corona tren olahraga mojok.co

4 Alasan Orang Tiba-tiba Suka Bersepeda Belakangan Ini

11 Juni 2020
8 Rekomendasi Film yang Wajib Ditonton para Pencinta Gunung

4 Tipe Pendaki Toksik yang Ulahnya Bikin Geregetan

4 September 2020
pelajaran olahraga

Kita Semua Suka Pelajaran Olahraga

14 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.