Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

3 Kisah Cinta yang Berakhir Tragis dalam Kisah Ramayana

Ervinna Indah Cahyani oleh Ervinna Indah Cahyani
11 April 2022
A A
3 Kisah Cinta yang Berakhir Tragis dalam Kisah Ramayana Terminal Mojok.co

3 Kisah Cinta yang Berakhir Tragis dalam Kisah Ramayana (Cahyono Putro/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ramayana tak melulu cerita soal cinta segitiga antara Rama, Rahwana, dan Sinta. Tidak melulu tentang peperangan antara pasukan kera melawan pasukan raksasanya Alengka. Jika mau membaca atau mencari tentang kisah-kisah Ramayana lebih banyak, di sana memuat kisah-kisah cinta lainnya. Seperti Raja Maespati, Arjunasasrabahu kepada Dewi Citrawati, dll. Tapi menurut saya, banyak cinta kandas yang berakhir tragis dalam kisah Ramayana.

Rahwana (Shutterstock.com)

Dalam tulisan ini akan saya bahas tentang tiga kisah cinta tragis dalam kisah Ramayana.

#1 Rama, Rahwana, dan Sinta

Dua raja yang sama-sama mencintai satu perempuan itu sama-sama berakhir tragis. Rahwana, si raja Alengka itu yang menculik Sinta selama dua belas tahun, tak bisa mendapatkan hati Sinta. Meski di dalam istananya, ia sediakan tempat khusus untuk Sinta, yaitu taman Argasoka dengan pohon nagasari dan tumbuhan ikoniknya. Rahwana pun akhirnya gugur dalam perang antara Alengka, para raksasa melawan Ayodya, para kera.

Sinta yang akhirnya bebas dari tangan Rahwana pun diboyong kembali ke Ayodya. Apesnya Sinta, dia disuruh untuk membuktikan kesuciannya dengan pati obong. Karena memang tidak pernah dijamah Rahwana, ia pun lolos. Tetapi derita tak sampai di situ, ketika akhirnya ia hamil, rakyat tidak ada yang percaya bahwa itu anak dari Rama. Sinta pun akhirnya dibuang ke hutan Dandaka, lagi bersama dengan calon jabang bayi yang dikandungnya.

Rama dan Sinta (Cahyono Putro/Shutterstock.com)

Apa nggak tragis tuh kisah cintanya? Setelah diperebutkan dengan mati-matian, akhirnya dibuang? Hampir seperti nasib upil hidung ya, eh. Hingga akhirnya Sinta memilih untuk angslup ke tanah karena sudah tidak mau menerima Rama kembali.

Cinta segitiga memang tidak ada yang berakhir indah.

#2 Anoman dan Trijata

Cinta mereka harus kandas karena kutukan sang paman bahwa kelak Trijata akan dinikahi oleh seorang kera tua. Dan itu jelas bukan Anoman, melainkan kapi Jembawan, seseorang yang mengasuh Anoman sejak ia ditinggal mati ibunya. Apa nggak tragis, tuh? Ditinggal nikah dengan seseorang yang telah mengasuhnya. Hiks.

Apalagi sebenarnya Hanoman sudah punya anak hasil dari khayalannya dengan Trijata, sewaktu pulang dari Alengka untuk mengantarkan cincin Rama kepada Sinta. Dan karena tugas itu, ia melihat Trijata pertama kalinya  di taman Argasoka dan langsung merasa falling in love at the first sight. Lantaran Trijata ini memang ditugaskan oleh Rahwana untuk menjaga Sinta.

Baca Juga:

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Surat Rahwana kepada Sinta

Anoman (Shutterstock.com)

Sepulangnya dari tugas tersebut, hawa nafsunya memanas karena membayangkan Trijata. Saat itu, ia sedang melewati lautan dan akhirnya menjatuhkan kamanya (sperma) ke lautan. Dan akhirnya, Dewa Baruna, penguasa lautan menjadikan kama tersebut menjadi kera putih remaja yang mirip dirinya, bernama Trigangga.

Sudah punya anak, tapi nggak jadi nikah itu pasti menyedihkan sekali.

#3 Danaraja dan Dewi Sukesi

Kalau ini sih mungkin yang ter ter menggemaskan. Lantaran, Danaraja ditikung oleh ayah sendiri, Resi Wisrawa. Lha tapi salah Danaraja sendiri juga, wong ikut sayembara, tapi kok malah diwakilkan? Kok nggak gentleman banget. Mbok ya coba berangkat sendiri.

Tetapi syarat sayembara juga berat, sih, dan Danaraja nggak akan mampu. Karena ia tahu yang mampu adalah ayahnya. Lantaran syarat yang diminta Dewi Sukesi adalah seseorang yang bisa menjabarkan Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Sebuah ajaran tinggi, rahasia para dewa. Syarat tersebut membuat para dewa tidak terima. Para dewa menyuruh Kamaratih dan Kamajaya untuk merasuki Resi Wisrawa dan Dewi Sukesi, sehingga keduanya mabuk cinta dan melakukan hubungan suami istri.

Setelah melahirkan tiga anak yaitu Rahwana, Kumbakarna, dan Sarpakenaka, yang berwujud raksasa, mereka akhirnya menyadari dan bertobat. Ini pun karena Kamaratih dan Kamajaya sudah pergi meninggalkan mereka. Setelah mereka akhirnya resmi menikah, lahirlah anak keempat yaitu Begawan Wibisana yang berwujud manusia.

Setelah Danaraja ini tahu kalau ia ditikung ayahnya, ia pun menyerang ayahnya dan berhasil membunuh ayahnya sendiri.

Dari ketiga kisah cinta tersebut, mana yang menurutmu paling tragis?

Penulis: Ervinna Indah Cahyani
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Seandainya Saya Jadi Sinta dalam Kisah Ramayana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 April 2022 oleh

Tags: AnomanKisah RamayanaRahwanaRamasinta
Ervinna Indah Cahyani

Ervinna Indah Cahyani

Guru Bahasa Jawa dan pecinta kucing.

ArtikelTerkait

Generasi Rebahan Itu Bisa Jadi Menganut Ajaran Kumbakarna untuk Jadi Seorang yang Hebat

Generasi Rebahan Itu Bisa Jadi Menganut Ajaran Kumbakarna untuk Jadi Seorang yang Hebat

4 Desember 2019
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Surat Rahwana kepada Sinta terminal mojok.co

Surat Rahwana kepada Sinta

20 Juli 2021

Surat Hanoman kepada Sinta

27 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.