Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Susahnya Jadi Jokowi, Urusan Salat pun Dipermasalahkan

Redaksi oleh Redaksi
1 Februari 2018
A A
jokowi imam salat
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kalau ada sosok yang paling pas untuk merepresentasikan stereotip sifat lelaki yang selalu saja salah, maka orang itu pastilah presiden kita, Jokowi. Ini serius. dalam segala hal, Jokowi hampir selalu bisa dipersalahkan.

Contoh yang paling mutakhir tentu saja adalah ketika ia dinyinyiri saat ia menjadi imam salat dalam kunjungannya ke Afghanistan.

Saat itu, Jokowi memang menjadi imam salat bagi para peserta pertemuan bilateral Indonesia-Afghanistan, termasuk Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Hal tersebut sontak langsung memancing reaksi para netizen (maaf, kami masih belum terbiasa menggunakan istilah warganet). Banyak yang mendukung dan memuji, pun tak sedikit yang menganggapnya sebagai pencitraan belaka.

Sosok yang jelas-jelas mengatakan bahwa hal tersebut adalah pencitraan adalah Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. “Saya kira kalau jadi imam ya bagus-bagus saja. Saya kira itu pencitraan yang baguslah,” ujarnya.

Soal anggapan pencitraan itu, hal tersebut langsung dibantah oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang juga ikut dalam kunjungan tersebut.

“Itu dua peristiwa. Satu, salat zuhur yang imamnya imam besar Afghanistan. Satu lagi salat jamak asar yang imamnya presiden. Sehingga ini enggak ada hubungan urusan pencitraan,” ujar Pramono Anung.

Menurut Pramono, Jokowi bukan kali ini saja menjadi imam. Jokowi sudah pernah berkali-kali menjadi imam.

Hal ini diamini oleh Juru Bicara Presiden Johan Budi. “Presiden sering mengimami salat, tidak hanya di Afghanistan. Di kunjungan kerja dalam negeri juga,” ujarnya.

Tak hanya Pramono Anung dan Johan Budi, Ketua MPR Zulkifli Hasan juga mengungkapkan hal yang serupa.

“Kalau Presiden kita jadi imam, saya kira sudah biasa dilakukan oleh bapak Presiden. Saya juga pernah diimami kok. Kalau sekarang jadi imam lagi ya biasa kan? Kita kan salat lima kali,” kata Zulkifli.

Yah, memang begitulah lika-liku menjadi presiden. Semuanya bisa digulirkan sebagai hal yang salah. Termasuk dalam urusan salat.

Kalau terekspos saat salat dibilang sok agamis, nanti kalau nggak pernah difoto saat salat dituduh kafir. Kalau salat jadi makmum dibilang karena nggak becus bacaan salat, giliran salat jadi imam dibilang pencitraan. Haduuuuh, pucing pala marbot.

jokowi salat

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2018 oleh

Tags: afghanistanFadli Zonjokowisalat
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Pacu Jalur Direcoki Pemerintah Jadi Cringe dan Nggak Seru Lagi MOJOK.CO
Esai

Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi

14 Juli 2025
Fadli Zon: Narasi Orde Baru dalam Bayang-Bayang Reformasi
Video

Fadli Zon: Narasi Orde Baru dalam Bayang-Bayang Reformasi

12 Juli 2025
Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO
Mendalam

Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan

17 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.