Minggu 6 Mei 2018 besok, para relawan pendukung gerakan ganti presiden akan melakukan aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Patung Arjuna Wiwaha alias Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Rencana penyelenggaraan acara tersebut sudah banyak tersebar di media sosial, salah satunya melalui akun politisi Partai Keadilan Sejahtera yang sekaligus merupakan salah satu penggagas gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali sera.
Melalui akun media sosialnya, Mardani Ali Sera menyebarkan sebuah poster pengumuman kegiatan “Deklarasi Akbar Relawan Nasional #2019GantiPresiden Konstitusional”. Dalam poster tersebut, terpampang foto Mardani Ali Sera, Neno Warisman, juga Ustaz Abu Jibril Fuad yang rencananya akan ikut hadir dalam acara tersebut.
Diperkirakan, akan banyak relawan #2019GantiPresiden yang hadir untuk meramaikan acara tersebut.
Namun begitu, walaupun gembar-gembor perihal acara ini sudah cukup masif, namun para relawan #2019GantiPresidenagaknya harus siap kecewa, sebab ternyata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melarang gerakan #2019GantiPresiden melakukan deklarasi di Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat yang memang masih termasuk kawasan car free day (CFD)
Menurut Sandiaga, acara tersebut malanggar Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Dalam Pergub tersebut, tertulis bahwa segala kegiatan yang bernuansa politis digelar di area car free day.
Sandiaga mengatakan, bukan hanya acara bertema #2019GantiPresiden yang dilarang, tema lain pun asalkan itu bernuansa politis, juga akan tetap dilarang.
“Bukan hanya yang #2019GantiPresiden, tapi ke semuanya bahwa pergub kami akan tegakkan,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Satpol PP, dan juga Dinas Perhubungan untuk memastikan tidak ada kegiatan politis di kawasan CFD.
Yah, semoga para relawan #2019GantiPresiden tidak terlalu bersedih hati. Semua paham, dilarang untuk berekspresi memang menyebalkan, apalagi kalau yang melarang adalah ce-es sendiri. Hehehe.