Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Wahai Sukmawati Soekarnoputri, di Indonesia Jangan Main-Main dengan Puisi

Redaksi oleh Redaksi
4 April 2018
A A
sukmawati soekarnoputri
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di Indonesia, jangan pernah main-main dengan puisi, bisa fatal akibatnya. Maklum saja, sebagai negara yang punya banyak sastrawan (dari yang beneran sastrawan sampai yang mengaku sastrawan) dan punya banyak penafsiran, urusan puisi adalah salah satu urusan yang sensitif.

Itulah salah satu pelajaran yang mungkin sekarang sedang dipetik oleh Sukmawati Soekarnoputri. Putri Bung Karno ini kemarin resmi dipolisikan gara-gara puisi.

Seperti diketahui, dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 beberapa waktu yang lalu, Sukmawati membacakan sebuah puisi karyanya sendiri yang berjudul “Ibu Indonesia”.

Dalam puisi ini, terdapat beberapa baris yang isinya membandingkan azan dengan kidung, juga membandingkan cadar dengan sari konde.

Puisi ini dipermasalahkan oleh banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu bentuk pelecehan agama.

“Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu”

Atas puisi tersebut, Sukmawati kemudian dilaporkan oleh seorang pengacara bernama Denny Adrian ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penistaan agama.

“Hari ini saya laporkan Sukmawati dengan (tuduhan) penistaan agama. Saya mau kasih tahu ke umat, saya terpanggil saja sebagai umat Islam,” ujar Denny Adrian di Mapolda Metro Jaya.

Sukmawati sendiri menolak dan membantah jika puisinya disebut sebagai penistaan.

“Itu suatu realita tentang Indonesia. Enggak selalu orang yang mengalunkan azan itu suaranya merdu. Itu suatu kenyataan. Ini kan seni suara ya. Dan kebetulan yang menempel di kuping saya adalah alunan ibu-ibu bersenandung, itu kok merdu. Itu kan suatu opini saya sebagai budayawati,” kata Sukmawati.

Terkait puisi tersebut, Guntur Soekarnoputra yang merupakan saudara kandung Sukmawati mengaku menyesalkan isi puisi yang dibacakan oleh Sukmawati. Ia pun menganggap puisi tersebut sebagai sikap pribadi Sukmawati, bukan sikap keluarga, apalagi mewakili sikap Bung Karno.

“Itu pendapat pribadi Sukmawati, tidak ada urusannya dengan pandangan dan sikap keluarga,” ujarnya.

Yah, begitulah dunia. Kadang penuh dengan ironi. Bung Karno dipuja-puja karena memperjuangkan persatuan antar golongan. Sedangkan salah satu anaknya justru dilaporkan karena dianggap memecah dan melecehkan salah satu golongan.

Iklan

Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya. Namun dalam kasus ini, agaknya buahnya jatuh, kemudian ditendang orang, lalu jatuh ke sungai, dan terbawa sampai jauh dari pohonnya.

sukmawati soekarnoputri

Terakhir diperbarui pada 4 April 2018 oleh

Tags: penistaan agamapuisisukmawati
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Puisi memberi anugerah beberapa orang yang mengembara ke Jogja MOJOK.CO
Ragam

Puisi-puisi yang Memberi Anugerah di Jogja, Ubah Jalan Hidup Seorang Kuli Jadi Penyair dan Cerita-cerita Lain

4 Agustus 2025
Membicarakan Proses Kreatif Musikalisasi Puisi Reda Gaudiamo dan Bagus Dwi Danto
Video

Membicarakan Proses Kreatif Musikalisasi Puisi Reda Gaudiamo dan Bagus Dwi Danto

22 Juli 2024
Dari Obrolan Ikan Arapaima yang Akan Jadi Menu Mauludan, Gus Muwafiq Buat Lomba Baca Puisi MOJOK.CO
Kilas

Dari Obrolan Ikan Arapaima yang Akan Jadi Menu Mauludan, Gus Muwafiq Buat Lomba Baca Puisi

5 Oktober 2023
remy sylado mojok.co
Kilas

Remy Sylado, Pelopor Puisi Mbeling yang Melawan Orba

13 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.