Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Kerasnya Sindiran untuk Sandiaga yang “Dipaksa” Menjadi Santri Dadakan

Redaksi oleh Redaksi
12 Agustus 2018
A A
Kerasnya Sindiran untuk Sandiaga yang “Dipaksa” Menjadi Santri Dadakan

Kerasnya Sindiran untuk Sandiaga yang “Dipaksa” Menjadi Santri Dadakan

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Deklarasi pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2019 mendatang memang baru saja dilakukan dua hari yang lalu, namun atmosfer saling serang dan saling sindir antara dua kubu sudah langsung terasa begitu jelas.

Kali ini, nama Waketum PPP Arwani Thomafi yang menjadi striker dalam serangan awal di pertandingan cabang olahraga saling sindir antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi.

Dalam acara diskusi bersama Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 12 Agustus 2018 hari ini, Arwani Thomafi dengan blak-blakan menyindir Sandiaga Uno yang “dipaksa” menjadi santri.

“Sekarang ini banyak caleg-caleg atau bacaleg-bacaleg ini yang sudah mengubah wujudnya menjadi santri, tiba-tiba menjadi santri. Saya khawatir ini nular ke capresnya, ada yang kepengin jadi santri dadakan poles-poles jadi santri pos-milenial,” kata Arwani. “Misalnya Sosok Sandi yang sama sekali bukan santri, tapi dipaksa menjadi santri.”

Sindiran Arwani ini merepons pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang menyebut Sandiaga sebagai santri post-Islamisme.

“Saya bisa katakan saudara Sandiaga Uno sebagai sosok santri di era post-islamisme,” kata Sohibul Iman.

Sebelum Arwani, ada beberapa tokoh politik di kubu Jokowi yang menyindir kubu Prabowo soal keputusannya memilih Sandiaga sebagai cawapres. Koordinator Bidang Hukum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Razman Arif Nasution, misalnya, mengatakan bahwa kubu Jokowi tak pernah mengadakan Ijtima ulama tapi justru memilih ulama, sedangkan kubu sebelah pakai Ijtima Ulama tapi malah blas tidak memilih ulama.

Sebelum itu, di sosial media juga beredar meme sindiran terhadap dipilihnya Sandiaga sebagai cawapres Prabowo dengan membandingkannya dengan Ma’ruf Amin.

“Di kubu Jokowi, sembilan ketua umum partai politik mengalah demi satu ulama, sementara itu, di kubu Prabowo, sembilan ulama PKS mengalah demi satu kader politik,” begitu tulis meme sindiran tersebut.

yah, begitulah politik, selalu penuh sindiran dan penuh pemaksaan.

Sandiaga dipaksa jadi santri, Mahfud MD dipaksa untuk sabar, sampai AHY yang dipaksa untuk menjadi SBY. (A/M)

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2018 oleh

Tags: cawapresgerindrapilpresSandiaga Uno
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Keluarga Berkuasa: Betapa Ngerinya Jokowi Menyemai Dinasti Politik di Tingkat Daerah. MOJOK.CO
Ragam

Keluarga Berkuasa: Betapa Ngerinya Warisan Dinasti Politik Jokowi di Tingkat Daerah

26 November 2024
Marchel Widianto satrio piningit Tangerang Selatan MOJOK.CO
Esai

Marshel Widianto Adalah Satrio Piningit yang Dibutuhkan Tangerang Selatan

25 Juni 2024
prabowo subianto gerindra jatah 3 menteri pertahanan
Kampus

Cerita Mahasiswa UNAIR Anak Caleg Gerindra Lulus Cepat agar Bisa All Out Bantu Bapak Kampanye

14 April 2024
Kerja di Lembaga Quick Count Pemilu Ternyata Sama Capeknya dengan Anggota KPPS.mojok.co
Aktual

Cerita Petugas Quick Count Pemilu: Hasil Sering Diremehkan Meski Saat Bekerja Sama Capeknya dengan Anggota KPPS

15 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.