MOJOK.CO – Politisi Gerindra menilai Presiden Jokowi diuntungkan dengan event Asian Games 2018 untuk pencitraan, sementara itu Politisi Demokrat desak agar Jokowi ngaku pakai stuntman.
Aksi motor yang dilakukan Presiden Jokowi yang mewarnai Pembukaan Asian Games 2018 melalui video sempat bikin heboh. Beberapa media asing memuji aksi menghibur tersebut. Apalagi gabungan aksi dari tayangan televisi dan live di dalam Stadion Gelora Bung Karno (GBK) ini diakui berhasil memukai para hadirin yang menonton langsung serta penonton dari layar kaca.
Meski begitu Partai Gerindra yang diwakili oelh Andre Rosiade, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, menilai bahwa Presiden Jokowi diuntungkan dengan adanya event Asian Games 2018 menjelang tahun politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Asian Games ini kan sudah masuk tahun politik, terlihat sekali Pak Jokowi menggunakan pembukaan Asian Games untuk pencitraan beliau. Memunculkan image bahwa beliau bermotor dan milenial,” kata Andre Rosiade seperti diberitakan detik.com.
Meskipun begitu, Andre menilai aksi dari Presiden Jokowi itu memang sangat menghibur. Bahkan tanpa malu-malu, Andre mengakui aksi tersebut cukup keren. “Aksi motor Pak Jokowi itu ya termasuk aksi pembukaan yang keren dan menghibur,” katanya.
Walau menyebut Presiden Jokowi diuntungkan karena sebagai petahana punya keuntungan untuk menggunakan fasilitas negara, Andre menyebut tidak ingin komentarnya ini dinilai negatif.
“Kami tidak ingin berkomentar negatif selama pelaksanaan Asian Games. Biarkan masyarakat yang menilai bahwa petahana punya kelebihan dan keuntungan bahwa beliau bisa gunakan fasilitas yang ada,” kata Andre.
Meski Gerindra tampak adem ayem saja, koalisinya untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang, yakni Partai Demokrat tidak begitu. Hal ini terlihat dari sikap Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaen, yang meminta Presiden Jokowi terbuka mengenai siapa sosok yang menggantikan perannya saat mengendarai motor.
“Informasi yang kami dapat, pemeran pengganti dibayar dan disewa dari Thailand. Bahkan sudah beberapa kali menjuarai atraksi-atraksi motor seperti ini,” kata Ferdinand.
Pada adegan motor tersebut, Ferdinand juga mengaku begitu memerhatikan potongan adegan demi adegan stuntman Jokowi menggunakan motor.
“Dari potongan gambar yang kami teliti, ada beberapa perbedaan, terutama posisi lambang kepresidenan di dada Presiden yang posisinya beda. Kedua, cincin pernikahan Pak Jokowi dengan pemeran pengganti. Memang itu dilakukan pemeran pengganti,” jelasnya lagi.
Melihat hal itu, Ferdinand malah menyayangkan aksi Presiden Jokowi itu malah lebih menarik perhatian dari pagelaran yang lain dalam Pembukaan Asian Games 2018. Aksi ini membuat atraksi-atraksi berikutnya jadi seolah tertutup dengan adegan kedatangan presiden ini.
“Beliau ini mengambil dan menarik kaum milenial yang cukup besar pemilihnya. Pak Jokowi kami minta jujur ke publik untuk menjelaskan karena di media sosial ini terpecah,” kata Ferdinand.
Melihat komentar politisi Demokrat ini, sebenarnya Presiden Jokowi berada pada pilihan yang serba salah. Jika dibeberkan atau diakui bahwa adegan itu pakai stuntman nanti dikira ini pencitraan berlebihan karena untuk melakukan aksi-aksi tersebut saja tidak berani dilakukan sendiri, lha kalau diakui dilakukan sendiri nanti dikira Presiden bohong. Kalaupun ternyata betulan Presiden Jokowi yang melakukannya, nanti dianggap ngajari kebut-kebutan di jalanan, nggak baik buat contoh anak muda.
Jadi mau Pembukaan Asian Games 2018 yang merancang orang lain, tetap yang kena salah Pak Jokowi. (K/A)