MOJOK.CO – Ahokers bimbang saat mengetahui Jokowi memilih KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres. Pasalnya, beliaulah yang dulu mengeluarkan fatwa penista agama kepada Ahok.
Penunjukkan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi menimbulkan banyak reaksi. Datang dari kalangan ulama, nama Ma’ruf Amin memang sebelumnya tak diunggulkan oleh pendukung Jokowi.
Keengganan beberapa pihak untuk menerima nama Ma’ruf Amin bukanlah keputusan tanpa dasar. Tentu masih jelas berbekas di ingatan kita, Ketua MUI ini dulu pernah mengeluarkan fatwa yang menyebutkan Ahok terbukti melakukan aksi penistaan agama. Keputusan inilah yang memberatkan hati para pendukung Jokowi (dan Ahok) untuk memberi dukungan.
Namun demikian, tindakan serupa justru tak ditunjukkan oleh Ahok sendiri.
Menurut Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Ahok yang bernama asli Basuki Tjahaja Purnama ini justru tidak menunjukkan kemarahan saat mengetahui bahwa KH Ma’ruf Amin-lah yang dipilih untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres di Pilpres 2019. Bahkan, Luhut menyebut tingkat penerimaan Ahok mencapai seribu persen.
“Saya pastikan, seribu persen dia (Ahok) tidak marah,” ujarnya.
Bukan hanya memberi pernyataan sikap dirinya pada KH Ma’ruf Amin, Ahok juga disebut mengajak generasi muda untuk bertahan mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Pesan yang sama diberikan pula pada mereka yang menyebut diri sebagai Ahokers.
Menurut Luhut, dukungan Ahok kepada KH Ma’ruf Amin merupakan hal yang wajar-wajar saja terjadi. Dirinya menilai, semua hal tentu bisa menimbulkan perbedaan. Namun begitu, perbedaan-perbedaan tadi haruslah dibuang agar kepentingan nasional bisa tercapai.
Dengan kata lain, agaknya Luhut sedang menekankan pada kita mengenai pentingnya sikap move on dan realistis, mylov~
Melalui sepucuk surat, sambung Luhut, Ahok menegaskan dukungannya pada pasangan Jokowi tersebut. Tak tanggung-tanggung, eks Gubernur DKI Jakarta itu juga menyatakan keinginannya untuk ikut kampanye setelah ia keluar dari penjara.
Sebelumnya, seperti yang diketahui, selama masa-masa Pilgub DKI 2017 lalu, nama Ahok memang mendapat sorotan besar dari media. Pasalnya, dalam suatu kesempatan, Ahok diketahui mengeluarkan ucapan yang kontroversial.
“Jangan mau dibohongi pakai Surat Al-Maidah,“ kata Ahok kala itu.
Pernyataan tersebut langsung mendapat reaksi keras berupa demo dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI yang konon digerakkan oleh KH Ma’ruf Amin itu sendiri.
Jatuhnya Ahok ke dalam penjara menjadi momen krusial yang diingat banyak orang. Tak heran, titik inilah yang kemudian menimbulkan kembimbangan Ahokers di antara dua pilihan: meneruskan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf Amin atau tidak sama sekali.
Sementara itu, sebagai cawapres yang akan maju di Pilpres 2019, Ma’ruf Amin telah menyatakan keinginannya untuk merangkul PA 212. Sebagai alumni, ia merasa perlu mengajak PA 212 agar dapat mendukung Jokowi di pilpres mendatang. Menurutnya, PA 212 yang kini berjalan sudah ‘keterusan’ selepas kasus Ahok selesai. (A/K)