Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Setelah Puisi “Sontoloyo”, Sekarang Fadli Zon Bikin Puisi “Genderuwo”

Redaksi oleh Redaksi
12 November 2018
A A
puisi genderuwo
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Fadli Zon lagi, lagi, dan lagi kembali membuktikan dirinya sebagai seorang politisi yang bisa menyambi jadi seorang sastrawan partikelir. Sensitivitas kesusastraannya begitu teruji. Tak heran jika dalam setiap momentum politik tertentu, ia begitu produktif membikin puisi.

Setelah beberapa waktu yang lalu, Fadli Zon sempat menghebohkan jagad Saspol (sastra politik) dengan puisinya yang berjudul “Sontoloyo”, yang mana merupakan puisi yang ia bikin untuk meluapkan kegelisahan Fadli Zon atas buruknya kondisi ekonomi Indonesia di masa pemerintahan Jokowi (walau mungkin tak ditulis secara gamblang), kini Fadli kembali membikin puisi. Puisinya kali ini ia beri judul “Ada Genderuwo di Istana”.

Tak bisa dimungkiri bahwa pemilihan judul dan tema puisi tersebut tentu saja adalah untuk merespon dan menyindir pernyataan Jokowi yang menyebut “Politik Genderuwo” dalam pidatonya beberapa waktu yang lalu.

Berikut adalah puisi Fadli Zon soal genderuwo:

Ada Genderuwo di Istana

ada genderuwo di istana
tak semua orang bisa melihatnya
kecuali yang punya indra istimewa

makhluk halus rendah strata
menakuti penghuni rumah penguasa
berubah wujud kapan saja
menjelma manusia
ahli manipulasi
tipu sana tipu sini

ada genderuwo di istana
seram berewokan mukanya
kini sudah pandapi berpolitik
lincah manuver strategi dan taktik

ada genderuwo di istana
menyebar horor ke pelosok negeri
meneror ibu pertiwi

Fadli Zon, 11 Nopember 2018

Sama seperti puisi Fadli Zon yang berjudul “Sontoloyo”, puisinya yang berjudul “Ada Genderuwo di Istana” ini juga mendapatkan banyak balasan dari kawan sesama politisi.

Sekjen PPP Arsul Sani, misalnya, ikut membuat puisi balasan untuk Fadli Zon. Jika puisi Fadli Zon mengatakan ada genderuwo di Istana, maka Arsul Sani sebaliknya, ia membikin puisi berjudul “Ada Genderuwo di Senayan”, yang mana merujuk pada tempat kerja Fadli Zon sebagai seorang anggota DPR.

Ada Genderuwo di Senayan

Ada genderuwo di Senayan….
Pretensinya menjadi wakil rakyat yang lumayan…
Tapi pretensinya mengundang tanya apa iya kesampaian…

Iklan

Begitu potongan puisi balasan dari Arsun Sani.

Selain Arsun Sani, Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah juga tak mau kalah memberikan puisi balasan.

Puisi bikinan Inas ini menyindir tentang keberadaan genderuwo yang justru bukan berada di istana, melainkan di Hambalang sampai Dharmawangsa, yang mana tentu saja merupakan sindiran untuk kelompok oposisi.

Genderuwo, Ohh Genderuwo

Katanya genderuwo di istana?
Ahh… rasanya gak masuk logika
Karena genderuwo senang di belantara kota
Dari hambalang ke dharmawangsa

Begitu potongan puisi Inas.

Ah, Rasanya menyenangkan melihat para politisi berbalas puisi seperti ini. Terlebih puisinya soal genderuwo, hal yang membuat mereka tampak goblok dua kali, sebab mereka memang sebenarnya tak pandai bikin puisi, dan yang kedua, juga tak paham dunia mistik dan demit.

Duh Gusti, kami rindu karya-karya Tatang S.

fadli zon

Terakhir diperbarui pada 12 November 2018 oleh

Tags: Fadli ZonGenderuwopuisi
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Puisi memberi anugerah beberapa orang yang mengembara ke Jogja MOJOK.CO
Ragam

Puisi-puisi yang Memberi Anugerah di Jogja, Ubah Jalan Hidup Seorang Kuli Jadi Penyair dan Cerita-cerita Lain

4 Agustus 2025
Pacu Jalur Direcoki Pemerintah Jadi Cringe dan Nggak Seru Lagi MOJOK.CO
Esai

Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi

14 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.