MOJOK.CO – Hanya karena penuh dengan ornamen bentuk segitiga, Masjid Al-Safar rancangan Ridwan Kamil dituduh lekat dengan gerakan Illuminati.
Di tengah kondisi masyarakat yang curigaan, penuh dengan konspirasi wahyudi, remason, dan cocokologi seperti sekarang ini, hal yang biasa saja bisa menjadi heboh dan menimbulkan keributan tersendiri.
Itu pula mungkin yang sekarang sedang dirasakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baru-baru ini, dirinya cukup dibikin sibuk dengan sebuah video yang menyangkut-pautkan dirinya dengan gerakan illuminati. Sebabnya sepele, yakni karena Masjid Al-Safar, yang mana Ridwan Kamil-lah yang menjadi perancangnya, dianggap punya banyak ornamen segitiga, bentuk yang ada pada simbol organisasi rahasia Illuminati.
Kehebohan tersebut mencuat setelah sebuah video yang diunggah oleh sebuah kanal bernama “Teras dakwah” banyak dishare oleh netizen di sosial media. Dalam video tersebut, tampak seorang pria yang sedang menjelaskan tentang interior masjid Al-Safar.
“Ini pintu masuknya, dan lihat ini segitiga semua. Nyaris segitiga semua. Bahkan ketika masuk ke dalam, ini segitiga, satu mata. Maka, ketika kita salat, sebetulnya kita menghadap siapa, menghadap Allah atau segitiga satu mata?” kata si Pria dalam video tersebut.
Tak dinyana, dalam kolom komentar video tersebut, banyak yang kemudian ikut mengamini pendapat si Pria, bahkan tak sedikit yang mengamini keterlibatan Ridwan Kamil dalam gerakan Illuminati.
Hal tersebut tentu saja bikin Ridwan Kamil geleng-geleng kepala. Menurut Ridwan Kamil, menuduh dirinya sebagai bagian dari bagian gerakan Illuminati hanya karena dirinya banyak menggunakan bentuk segitiga dalam desain masjid yang ia rancang adalah hal yang lucu.
“Mereka menafsir tanpa pernah sedikitpun bertanya/tabayyun. Jika segitiga dilarang, maka di dunia ini geometri tinggal tersisa kotak dan lingkaran. Maka masjid-masjid tropis dengan atap ala pendopo pun harus dihancurkan? Kita ikut akal sehat saja,” kata Ridwan Kamil.
Ia pun kemudian menjelaskan bahwa desain Masjid Al-Safar yang belakangan diketahui masuk dalam nominasi masjid berasitektur terbaik Abdullatif Al Fozan Award 2019 dari Arab Saudi tersebut sama sekali tak ada sangkut-pautnya dengan Illuminati.
“Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam-macam. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol-simbol iluminati itu adalah kesimpulan keliru. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan,” jelas Ridwan Kamil.
Hadeeeh, cocokologi Islam kok begini amat, sih?
Kalau begini terus, di masa depan, seiring dengan makin banyaknya jumlah orang kagetan dan ngamukan, masjid-masjid di Indonesia ini bentuknya bakal dibikin jadi setengah bola kayak rumahnya Patrick Star semua.
Lha gimana, bikin masjid bentuk kotak dianggap biasa dan tidak kreatif. Bikin masjid bentuk segitiga nanti dianggap menyerupai logo iluminati. Bikin masjid menjulang ke atas nanti dianggap menyerupai penis.
Au, ah…