MOJOK.CO – Saat hujan-hujanan basah kuyup, kenapa jarang sakit kepala atau migrain ya? Padahal kalau rambut kepala kena gerimis dikit aja biasanya langsung pusing.
Bagi beberapa orang, penyebab sakit migrain atau sakit kepala itu bisa dipicu karena hal sepele. Misalnya ketika lagi hujan rintik-rintik lalu kita terpaksa harus keluar rumah dan tidak sempat pakai payung atau mantel, lalu rambut kita basah sedikit mendadak kepala jadi terasa sakit.
Rasa sakit kepala atau migrain yang terasa pun kadang tidak langsung berdenyut hebat. Biasanya muncul pelan-pelan lalu ketika kondisi tubuh tidak begitu enak, tiba-tiba sakit kepala atau migrain jadi semakin kuat sampai bikin malas ngerjain apa-apa.
Gejala seperti ini memang sempat dianggap sebagai mitos dulu-dulunya. Dianggap bahwa kondisi rambut yang setengah basah karena kena gerimis lalu memicu sakit kepala atau migrain itu cuma sugesti aja. Padahal gejala kayak begini emang bisa dijelaskan secara medis kok. Ada penjelasannya.
Memang betul, nggak semua orang bakalan merasakan sakit kepala atau migrain ketika hujan-hujanan. Bahkan bisa jadi ketika hujan deras kamu nggak kerasa pusing, tapi malah ketika kepala cuma kena gerimis, sakit kepala atau migrain jadi kumat.
Ternyata hal ini disebabkan karena beberapa orang memang memiliki saraf yang berbeda-beda. Secara genetik ada yang sangat peka, meski ada juga orang yang biasa aja.
Bagi orang yang sangat sensitif sarafnya, hujan rintik-rintik biasanya hanya menyebabkan kepala saja yang basah, sedangkan tubuh tidak basah. Hal ini menyebabkan perbedaan suhu kepala secara tiba-tiba yang sangat berbeda ketimbang tubuh.
Perubahan suhu kepala yang tiba-tiba itulah yang bikin hormon serotonin di otak jadi nggak imbang. Ketika tubuh masih anget-anget aja, ternyata kepala kita malah terlalu dingin. Oleh karena itu otak jadi bereaksi berlebihan untuk beradaptasi dengan suhu di sekitar sehingga bikin sakit kepala atau migrain.
Hal inilah yang bikin orang jadi jarang merasakan sakit kepala atau migrain justru ketika niat hujan-hujanan. Alias main basah-basah sekalian. Sebab, kondisi suhu antara yang di kepala dengan yang di tubuh cenderung nggak berbeda drastis. Jadi otak juga nggak merasa kaget-kaget amat.
Sebenarnya baik hujan deras mau pun gerimis itu berpotensi bikin sakit kepala atau migrain sih. Cuma kebiasaan-kebiasaan usai hujan deras dengan gerimis itu beda. Jika habis hujan-hujanan, orang cenderung akan langsung mandi dan ganti baju, jadi suhu tubuh tetap terkontrol dengan baik.
Ini kebiasaan yang berbeda dengan orang yang cuma kena gerimis. Karena dianggap nggak basah-basah amat, akhirnya orang jadi cenderung membiarkan rambut dan tubuh kering dengan sendirinya. Pada akhirnya, tubuh jadi ikut lemah karena pakaian dan rambutmu terus menyimpan “hawa” dingin dari hujan. Suhu tubuh pun jadi ikut turun pelan-pelan. Sakit deh akhirnya.
Nah, buat kamu yang sering merasakan sakit kepala atau migrain karena kena gerimis, ada baiknya kamu melakukan beberapa hal ini supaya nggak keseringan merasakan sakit.
Misalnya, kamu bisa pakai jaket yang ada tudungnya, atau gunakan barang apapun untuk menutupi bagian kepalamu. Ingat ya, lebih baik tubuhmu yang basah ketimbang kepalamu dulu. Sebab kepala merupakan hardware yang paling penting dalam tubuhmu. Di sana ada kenangan bersama mantan dan kenangan-kenangan indah dengannya.
Kalau misalnya rambutmu udah lumayan kena gerimis, lebih baik segera mandi lanjut keramas. Apalagi kalau rasa sakit sudah mulai muncul cekit-cekit. Gunakan kebiasaan kalau kamu juga sebenarnya habis hujan-hujanan juga meski pun cuma kecipratan dikit-dikit dan rambut basah.
Segera ganti baju dan siapkan makanan atau minuman hangat. Sambil dibarengi main PUBG di dalam kamar yang hangat kayaknya mashook juga.