Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Tak Bisa Keluar dari Bayang-Bayang Mantan Pacar

Redaksi oleh Redaksi
5 Mei 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya: Sebut saja saya Budi, seorang pria di usia labil yang sedang mencari pembenaran atas dirinya sendiri yang masih terjebak di bawah bayang-bayang mantan pacar.

Jadi begini. Selama SMA saya berpacaran dengan seorang wanita yang boleh dikata “sempurna” di mata saya. Kami menjalin hubungan selama 3 tahun. Meskipun tidak mulus dan beberapa kali on-off, hubungan kami bahagia.

Masalah mulai terjadi setelah kami lulus. Karena mengejar cita-cita masing-masing dan ada berbagai hal yang tak berjalan sesuai harapan kami, kami pun putus.

Selama putus dari dia, saya beberapa kali dekat dengan wanita. Tapi, entah mengapa saya selalu kehilangan perasaan dengan orang lain saat mantan saya kembali menghubungi. Padahal, saat menghubungi saya pun saya selalu melihat nama pria lain di profil medsosnya. Bayangkan, setiap saya mulai mencoba menjalin hubungan dengan orang lain, dia selalu tiba-tiba menghubungi saya dan saya (selalu) akhirnya dicap tukang PHP oleh temen-temen dekat saya karena meninggalkan gebetan baru di tengah jalan.

Saya heran saya ini pria macam apa.

Sampai sekarang, sudah sekitar dua tahun saya putus dari mantan saya ini dan saya belum berani lagi menjalin hubungan dengan orang lain. Antara takut kejadian yang sama terulang dan malas memulai dari awal.

Mohon pencerahannya, Gus Mul dan Cik Prim.

Salam,

Budi

Jawab: Halo, Bud. Kamu terhubung dengan Karjo di sini yang mulai pekan ini menggantikan Gus Mul dan Cik Prim menjawab curhat-curhat yang masuk di Mojok. Semoga tidak mengecewakan.

Langsung aja ya. Orang-orang yang sedang mengalami masalah asmara biasanya dikaburkan pandangannya dari fakta-fakta yang memang sudah di depan mata. Dari curhatanu, ada beberapa fakta yang bisa Karjo ambil.

Pertama, dia sudah dekat dengan pria lain.

Kedua, dia masih menghubungimu.

Di sini, tidak jelas juga sih motivasi dia menghubungi itu buat apa. Sekadar menjaga tali silaturahmi? Atau masih menyimpan rasa sama kamu? Atau dia sebenarnya kurang bahagia dengan orang-orang yang dekat dengannya selama ini?

Kalau memang masih ada rasa, ya ngapain putus? Hhe hhe. Tapi, kalau yang dimaksud “menghubungi” di ceritamu tadi sekadar menyambung tali silaturahmi, harusnya sih nggak perlu sampe bikin hubungan kamu dengan wanita lain terganggu. Kalau sampai terganggu, ya, kemungkinan besar kamunya kegeeran dan sebetulnya masih menyimpan rasa, tapi kau takut mengakuinya dan kemudian menjadikan “mantan yang kembali menghubungi” sebagai kambing hitam.

Ketiga, kamu juga sempat dekat dengan wanita lain. Kalau dia sudah dekat dengan orang lain dan kamu juga sudah dekat dengan wanita lain, ya sudah toh? Itu artinya kalian sudah selesai, bukan begitu? Atau jangan-jangan kalian sebenernya sama-sama masih menyimpan rasa, tapi gengsi buat balikan? Tapi, kalian juga nggak bisa sendirian sehingga akhirnya dekat dengan orang lain untuk dijadikan tempat pelarian?

Hih, egois sekali.

Seperti yang Karjo yakini selama ini, orang-orang dengan masalah asmara seringnya sudah tahu jawaban atas masalah mereka, namun menutup mata dari jawaban tersebut. Untuk kasusmu, kamu sudah menjawabnya sendiri. Karjo kutip,

“saya belum berani lagi menjalin hubungan dengan orang lain. Antara takut kejadian yang sama terulang dan malas memulai dari awal.”

Jadi masalahnya bukan di “mantan yang menghubungi kembali”, tapi di diri kamu sendiri. Kamu belum berani menjalin hubungan dengan orang lain. Solusinya? Ya, tumbuhkan keberanian, lah. Takut kejadian yang sama terulang kembali. Kejadian yang mana?

Gagal dalam bercinta? Kalau kata lagu dangdut sih, “Percuma berlayar kalau takut gelombang.”

Malas memulai dari awal? Hadeeehhh. Ini nih mental ingin enaknya aja, tapi nggak mau berusaha. Semua hubungan dimulai dari awal, Mz. Emangnya ada hubungan yang ujug-ujug langsung bahagia hingga ajal memisahkan? Kalau ada, Karjo pesen satu. Cabenya dua aja.

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2018 oleh

Tags: curhat mojokgalauhubungankonsultasi asmaraMantanMove Onpacaran
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Video

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Sinar Jaya, Sleeper Bus Saksi Gagal Menikahi Mantan MOJOK.CO
Otomojok

Sleeper Bus Sinar Jaya Sukses Membangkitkan Kenangan Pahit Setelah Saya Gagal Menikahi Mantan

20 Maret 2024
Casual Date: Sebuah Kenikmatan Tanpa Batas yang Berbahaya MOJOK.CO
Esai

Casual Date: Kenikmatan Tanpa Batas dan Berbahaya yang Tidak untuk Dirasakan Semua Orang

28 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.