MOJOK.CO – Inggris dan Ukraina sama-sama berburu sejarah lolos ke semifinal. Salah satu faktor yang menentukan adalah primbon pemain Tiga Singa.
Harri Rahmad Fadil: “Andriy Shevchenko bakal cetak sejarah lagi.”
Sejarah. Kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Andriy Shevchenko bagi timnas Ukraina. Setelah sukses mengantarkan timnya lolos ke fase knock-out Euro untuk kali pertama, pria 44 tahun ini membikin sejarah baru dengan mengamankan tiket perempat final usai mengandaskan perlawanan Swedia di babak 16 besar dengan skor 2-1.
Tak hanya sebagai pelatih, semasa aktif bermain pun Sheva sudah lebih dahulu menorehkan tinta sejarah. Di antaranya menjadi pencetak gol dan pemberi kemenangan pertama Ukraina di putaran final Euro.
Dan di perempat final nanti, sudah ada Inggris yang menanti. The Three Lions sedang pede-pedenya, menyusul kemenangan langka atas Jerman di 16 besar. Mereka juga masih tercatat sebagai tim yang masih clean sheet sejauh ini. Agak tidak percaya dengan fakta tersebut mengingat ada nama Jordan Pickford dan Harry Maguire di jantung pertahanan mereka.
Performa Inggris di Euro 2020 ini jadi mengingatkan saya pada Italia di Piala Dunia 2006. Kala itu, Gli Azzurri menjadi tim yang sukar ditaklukan dan dijebol. Menangnya juga banyak yang tipis-tipis seperti Inggris sekarang. Mereka juga berjumpa dengan Ukraina di babak delapan besar. Apakah ini pertanda Inggris bakal mengikuti jejak Italia keluar sebagai juara? Masih perlu ditunggu pembuktiannya.
Ukraina boleh jadi tidak diunggulkan. Namun, bukan berarti mereka tidak punya peluang sama sekali. Kita sudah melihat banyak kejutan muncul di gelaran euro 2020. Terlebih laga nanti dihelat di Italia, negara yang sudah tidak asing bagi Shevchenko.
Bagi Inggris sendiri, pertandingan nanti menjadi pertama kalinya tampil di luar Wembley setelah di 4 pertandingan sebelumnya selalu tampil di sana. Siapa tahu giliran tampil di luar kandang penampilan mereka jadi tidak jago-jago amat.
Terakhir kali kedua tim bertemu di ajang euro terjadi pada matchday terakhir Grup D Euro 2012. Ukraina takluk 0-1 lewat gol Wayne Rooney dan gagal lolos ke babak knock-out. Laga tersebut merupakan penampilan terakhir Shevchenko sebelum akhirnya pensiun.
Akan manis rasanya bila Shevchenko mampu membalas kekalahan 9 tahun silam dan mencetak sejarah baru lagi dengan membawa Ukraina ke semifinal Euro untuk pertama kalinya.
Moddie: “Inggris menang, tapi kebobolan karena penalti.”
Malam nanti di Olimpico, Roma, jika salah satu dari mereka (Inggris atau Ukraina) lolos, sejarah baru akan terukir. Inggris akan kembali ke semifinal setelah menunggu 25 tahun lamanya. Sedangkan untuk Ukraina, akan jadi pertama kali menjejakkan kaki di semifinal.
Lalu, siapa yang paling berpeluang?
Berkaca dari rekam jejak, Inggris sedang on-fire. Di turnamen kali ini, The Three Lions tidak pernah kalah. Bahkan, Jordan Pickford tidak pernah pula memungut bola dari gawangnya sendiri. Meskipun begitu, tim besutan Gareth Southgate hanya mampu mencetak empat gol ke gawang lawan.
Wajar, sih. Southgate adalah mantan pemain belakang timnas Inggris. Jadi, agaknya dia lebih memfokuskan bagaimana cara bertahan yang baik daripada mencetak gol lebih banyak. Barangkali pula, karena selalu bermain di Wembley sehingga tekanannya begitu berat.
Soal rekor pertemuan dengan Ukraina, khususnya 5 pertandingan terakhir, Inggris hanya menelan sekali kekalahan. Sisanya 2 kali menang dan 2 kali seri.
Sedangkan Ukraina adalah kuda hitam. Lolos hanya karena menempati peringkat ketiga terbaik. Itu pun di fase grup hanya menang 1 kali dan lawannya “hanya” Makedonia Utara. Sedangkan di babak 16 besar, bisa lolos karena “gol keberuntungan” di menit akhir.
Meskipun begitu, gol yang dicetak ke gawang lawan lebih banyak daripada yang diciptakan Inggris. Mereka mampu mengemas 6 gol. Setidaknya ini menjadi peringatan dini bagi Maguire, Stones, dan Walker.
Nah, saatnya mengintip primbon.
Jika ditelisik via jalur primbon, Inggris jauh lebih beruntung daripada Ukraina. Ada tiga pemain yang diperkirakan moncer pada pertandingan kali ini. Kalvin Phillips, Jordan Henderson, dan Jadon Sancho.
Kalvin Phillips dan Jadon Sancho lahir pada Sabtu kliwon. Sementara itu, Henderson lahir pada Minggu legi. Dua perhitungan weton tersebut tepat di hari pertandingan Inggris menurut waktu Indonesia dan Italia di mana vs Ukraina akan dilangsungkan. Nah, di antara pemain Ukraina sendiri tidak ada yang lahir di Sabtu kliwon dan Minggu legi.
Kalvin Phillips, yang sering disebut Yorkshire Pirlo, akan menjadi pemain kunci pada laga ini. Namun, itu dengan catatan dia dimainkan sejak awal. FYI aja, sih, jika terkena kartu kuning, dan Inggris lolos, dia tidak akan bisa bermain di laga semifinal.
Jordan Henderson, kapten Liverpool yang juga pemain senior di Inggris, sepertinya akan mengawali laga dari bangku cadangan. Di babak kedua, dia akan menggantikan peran Rice atau Phillips.
Jadon Sancho, yang baru saja pindah ke Manchester United, seharusnya bisa menjadi pembeda di laga ini. Ya, itu dengan catatan Southgate berani menurunkannya sejak menit awal. Jika diturunkan di babak kedua, saya justru ragu Sancho akan bermain baik.
Jadi, siapa yang menang? Kemungkinan besar Inggris. 2-1, saya kira. Satu untuk Ukraina dari penalti karena kesalahan lini tengah Inggris.
BACA JUGA Ceko vs Denmark: Final untuk Mereka yang Tak Pernah Dianggap dan ulasan Euro 2020 lainnya.