MOJOK.CO – Belakangan nama Chairul Tanjung kalah beken dibanding anaknya yang sedang jadi perbincangan. Tapi orang sekaya CT emang udah nggak butuh exposure lagi.
Nama Chairul Tanjung kembali disebut-sebut karena anak sulungnya dipilih menjadi staf khusus oleh Presiden Jokowi. Kekayaan Chairul Tanjung diduga menjadi alasan kuat di balik kecemerlangan karier Putri Tanjung yang baru berumur 23 tahun. Memangnya seberapa kaya pengusaha bergelar Si Anak Singkong ini?
Untuk menyambung hidup, Chairul Tanjung harus nyambi berbagai pekerjaan. Dari mulai jualan barang eceran sampai nawarin kartu kredit ke banyak nasabah. Sebab beliau adalah yang empunya PT Chairul Tanjung Corpora atau biasa disingkat CT Corp. Kelompok perusahaan konglomerat yang membawahi beberapa anak usaha, seperti Trans Corp, Bank Mega, Transmart, dan lain-lain.
Di berbagai kesempatan, anak-anak usahanya yang masih dalam satu komando itu diarahkan untuk saling berkolaborasi. Misalnya, Trans TV yang sempat menayangkan sitkom berjudul Transmart yang kebanyakan set ceritanya di Transmart. Hasilnya, menghibur sekaligus promosi. Yang terpenting, nggak perlu mengeluarkan budget sewa lokasi syuting.
Bank Mega pun dipakai untuk payroll para karyawan Trans Corp. Para karyawan Trans Corp bisa membelanjakan uangnya atau pakai kartu kredit Bank Mega di Transmart untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Profit dari Transmart bisa digunakan untuk buka cabang Transmart di kota-kota lain. Kalau Transmart butuh modal, bisa mengajukan pinjaman usaha ke Bank Mega.
Itulah enaknya punya stasiun televisi, supermarket, dan bank sendiri. Dengan menguasai media, perdagangan, dan keuangan, kekayaan semakin bertambah dan berlipat ganda.
Namun, semua hasil yang dipetik oleh Chairul Tanjung saat ini tidak begitu saja turun dari langit. Menurut buku biografinya, Si Anak Singkong berasal dari keluarga kalangan menengah ke bawah. Saat itu usaha ayahnya di bidang media cetak harus ditutup dengan alasan politis, berseberangan dengan penguasa. Chairul Tanjung kecil hidup sederhana. Bahkan keluarganya sampai harus jual rumah. Lalu mereka pindah ke losmen yang sempit.
Seiring memburuknya perekonomian keluarga, membuat Chairul muda berpikir kreatif. Ia mulai usaha jualan buku kuliah stensilan dan kaos demi biaya kuliah yang mahal.
Ketika dewasa, nasib Chairul Tanjung lebih beruntung dari sang ayah yang jadi korban politik Orde Baru. Selain jadi pengusaha, beliau bergabung dengan penguasa. Beliau sempat menjabat sebagai Menko Perekonomian di era pemerintahan SBY.
Berkat kegigihannya, bapak dua anak ini menuai hasilnya. Beliau bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, bahkan kuliahnya di luar negeri. Sampai akhirnya, putrinya yang diberi nama Putri terpilih sebagai pembantu presiden.
Di Indonesia, Chairul Tanjung menempati posisi ketujuh sebagai orang terkaya. Sementara di dunia, beliau dapat ranking ke-568. Itu menurut Forbes tahun 2018. Nggak tahu kalau menurut majalah Hidayah.
Pada tahun 2019, kekayaan Pak CT mencapai US$3,8 miliar. Kalau dikonversi ke mata uang Indonesia, sama dengan Rp54,4 triliun. Tentu saja uang sebanyak itu didapatkan dari bekerja dengan meninggalkan rumah. Bahkan dulu keluarganya sampai jual rumah.
(hrs)
BACA JUGA Memperkirakan Penghasilan Gofar Hilman dari YouTube atau artikel pengulik kekayaan lainnya di rubrik NAFKAH.