Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Nafkah

Mari Menghayati Kekayaan Hotman Paris Hutapea

Redaksi oleh Redaksi
10 Januari 2018
A A
hotman paris hutapea
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam satu tahun terakhir ini, setidaknya ada dua nama pengacara yang benar-benar menjadi sorotan publik. Nama pertama adalah Fredrich Yunadi. Sedangkan nama kedua, tak lain dan tak bukan tentu saja adalah the one and only, Hotman Paris Hutapea.

Jika nama pertama sukses menjadi bahan pemberitaan karena beberapa waktu yang lalu sempat menjadi kuasa hukum bagi Setya Novanto, maka nama kedua sukses menjadi bahan pemberitaan karena kontroversi-kontroversi yang ia buat seputar dunia artis dalam beberapa waktu terakhir: dari mulai membahas keperawanan Nafa Urbach, pengakuannya pernah selingkuh dengan seorang artis, sampai heboh soal acara talkshow-nya yang blak-blakan membahas tentang tarif “short time” para artis.

Kedua pengacara kondang di atas punya persamaan, yaitu sama-sama suka kemewahan. Maklum saja, sebagai pengacara kondang, keduanya tentu punya tarif jasa yang tak main-main.

Nah, di rubrik nafkah kali ini, Mojok Institute akan mengupas salah satu dari dua pengacara penyuka kemewahan tadi. Karena Mojok sudah berkali-kali menulis soal Fredrich Yunadi, maka di kesempatan kali ini, giliran Hotman Paris Hutapea yang akan kita bahasa.

Berbicara soal Hotman adalah berbicara soal kemewahan. Keduanya seakan tak bisa dipisahkan dan sangat layak untuk dibaca dalam satu tarikan napas. Hotman dan kemewahan adalah satu kesatuan.

Sebagai pengacara pilih tanding, Hotman sudah menangani banyak klien dan kasus-kasus terkenal, beberapa di antaranya adalah Manohara Odelia Pinot, Muhammad Nazaruddin, Johnson Yaptonaga, Deddy Corbuzier, sampai Syahrini.

Dengan reputasinya yang sudah sangat mentereng, tarif Hotman sebagai seorang pengacara tentu saja setinggi langit. Kabarnya, untuk satu kasus, ia memasang tarif minimal $100 ribu atau sekitar 1,3 miliar rupiah. Itu adalah angka minimal, dalam kebanyakan kasus, ia bisa menerima jauh lebih besar dari itu. Dalam salah satu kasus tambang di mana ia menjadi kuasa hukum, ia bahkan pernah mendapatkan honor sebesar $12 juta atau sekitar 160 miliar rupiah.

Bisa dibayangkan, jika dalam satu tahun ia menangani dua kasus besar dan lima kasus kecil (walau kasus kecil di mata Hotman bisa jadi adalah kasus yang sangat besar bagi pengacara lain), maka ia bisa mendapatkan penghasilan setidaknya 300 miliar. Angka yang bisa membuat Iqbal Aji Daryono dengan 200 juta per postingnya itu menjadi tampak seperti sedotan Ale-ale belaka.

Selain sebagai pengacara, Hotman juga mendapatkan penghasilan dari bisnis properti. Selama ini, ia memang dikenal sering memborong ruko, sampai-sampai ia dijuluki investor ruko kelas kakap. Saat ini, Hotman punya setidaknya 200 unit ruko di Jakarta yang ia sewakan dengan harga 200 juta per tahun. Itu artinya, dari pendapatan ruko miliknya, ia bisa mengantongi 40 miliar per tahun.

Tak hanya ruko, Hotman juga mempunyai banyak hotel dan villa. Di akhir tahun 2017 lalu, ia mengaku punya 12 unit hotel dan villa. Penghasilan dari hotel dan villa ini diperkirakan minimal mencapai 30 miliar per tahun.

Dengan segala sumber pandapatan yang wah ini, tak heran jika ia punya gaya hidup yang sangat mewah.

Hotman bahkan mendapat julukan pengacara 30 miliar karena harga aksesoris yang dia pakai mulai dari jas, dasi, sepatu, kalung, cincin, jam tangan, jika ditotal mencapai angka Rp30 miliar.

Hotman juga hobi mengoleksi mobil-mobil mewah. Beberapa di antara mobil koleksinya adalah Lamborghini, Hummer, Cadillac, Audi, hingga Ferrari dengan harga rata-rata per unitnya adalah 5 miliar.

Soal kemewahannya ini, Ia menanggapinya dengan santai, Ia mengaku sebagian besar kliennya adalah banker dan pengusaha dari luar negeri, sehingga dia harus selalu tampil elegan dan berkelas di depan para kliennya.

Iklan

“Kalau saya pakai berlian itu untuk menunjukkan identitas saya bahwa saya itu berkualitas lho, tidak mungkin saya pakai berlian kalau saya tidak berkualitas,” ujar Hotman,  “ada alasan bisnisnya. Bukan dalam rangka pamer karena saya setiap hari ketemu konglomerat, banker. Bule itu sangat jeli dengan merek pakaian yang kita kenakan,” tandasnya.

Bagaimana pembaca Mojok? Sudah merasa fakir dan sangat miskin?

hotman paris hutapea

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2018 oleh

Tags: Hotman Paris Hutapeakemewahanpengacarauang
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Rahasia di Balik “Chindo Pelit” Sebagai Kecerdasan Finansial MOJOK.CO
Esai

Membongkar Stigma “Chindo Pelit” yang Sebetulnya Berbahaya dan Menimbulkan Prasangka

29 Oktober 2025
Bagiku yang Pelajar, Uang Itu Penghalang. MOJOK.CO
Kilas

Bagiku yang Pelajar, Uang Itu Penghalang

11 Juni 2023
pahlawan pertama di uang rupiah mojok.co
Ekonomi

Siapa sih Pahlawan Pertama di Uang Rupiah Terbitan Bank Indonesia?

17 Desember 2022
Indra Ismawan: The Art of Money, Mengenal secara Mudah Seni Mengelola Uang
Video

Indra Ismawan: The Art of Money, Mengenal secara Mudah Seni Mengelola Uang

22 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.