Di artikel-artikel sebelumnya, Mojok sudah berkali-kali membahas soal Ibu Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan kesayangan kita semua. Sosok yang gemar mengancam generasi milenial dengan ancaman penenggelaman jika tidak makan ikan.
Tapi dari semua artikel yang pernah dibahas Mojok tentang Ibu Susi, semuanya sebatas membahas seputar kiprah dan kisah-kisahnya menjadi seorang menteri. Belum ada yang membahas dari sisi pendapatannya. Karenanya, di rubrik nafkah kali ini, Mojok Institute berkesempatan untuk membahas tentang gaji seorang Susi Pudjiastuti sebagai menteri.
Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai menteri, Susi adalah sosok pengusaha sukses. Kiprahnya sebagai pengusaha di bidang pengolahan produk laut serta maskapai penerbangan perintis membuat Susi menjadi salah satu wanita dengan penghasilan yang melimpah.
Namun begitu, tak banyak yang tahu berapa penghasilan Susi sebagai seorang menteri.
Usut punya usut, meski jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan merupakan jabatan yang sangat bergengsi, namun gaji Susi Pudjiatuti sebagai menteri ternyata jauh lebih kecil dari pendapatannya sebagai pemilik perusahaan.
Bahkan dalam salah satu kesempatan, Susi pernah mengatakan bahwa gajinya sebagai menteri hanya 1 persen dari gajinya semasa masih aktif di perusahaan.
“Asal tahu saja, gaji saya sebagai menteri itu cuma 1 persennya dari gaji saya di perusahaan saya,” ujarnya.
Nah, lalu, berapakah sebenarnya gaji Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan?
Menurut Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 2000 yang menjabarkan tentang gaji pejabat negara menyatakan bahwa gaji pokok seorang Menteri kelautan dan Perikanan adalah sebesar Rp5.040.000. Selanjutnya, gaji tersebut ditambah dengan uang tunjangan sebesar Rp13.608.000, sehingga total keseluruhan gaji yang didapat oleh Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan adalah sebesar Rp18.648.000.
Angka 18 juta tentu saja adalah angka yang sangat kecil untuk seorang Susi Pudjiastuti, pemilik maskapai penerbangan Susi Air yang bahkan gaji pilotnya pun konon mencapai 50 juta per bulan.
Walau gajinya sangat kecil, namun Susi tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang menteri dengan sangat baik, sebab dirinya mengaku mau menjadi menteri bukan untuk uang, melainkan demi baktinya kepada kejayaan laut negara.
“Saya jadi menteri tekor. Tetapi itulah berbakti melaksanakan untuk negara,” ujarnya.
Pengabdian itulah yang membuat Susi tak ragu memberikan seluruh gajinya untuk asuransi nelayan tua di Kabupaten Pangandaran, tempat di mana Susi lahir dan membangun bisnis pengolahan produk laut.
Sungguh, di Indonesia ini, Selain Nyi Roro Kidul, tak ada wanita lain yang lebih layak dihormati di lautan selain Susi Pudjiatuti.