MOJOK.CO – Memikirkan masalah tim sukses secara alamiah, Prabowo memilih menetapkan konsentrasinya ke masalah amukan dolar dan melemahnya rupiah akhir-akhir ini.
Soal Pilpres 2019, tepatnya soal tim sukses, Prabowo seperti sedang bermain laying-layang. Suatu ketika ia menarik benang dengan keras seperti ketika menunjuk Djoko Santoso sebagai ketua tim sukses. Kali lain, Ketum Gerindra tersebut mengulur benang ketika ia masih enggan membicarakan isi dari tim sukses.
Mengapa Prabowo melakukannya? Bagi mantan Danjen Kopassus tersebut, fokusnya untuk beberapa hari ke depan adalah soal kondisi ekonomi rakyat. Lebih tepatnya, politikus yang pernah berpasangan dengan Megawati di pemilu tersebut masih mengkhawatirkan amukan dolar dan pelemahan rupiah.
Bagi dirinya, masalah menguatnya dolar dibarengi melemahnya rupiah merupakan masala negara dan lebih baik diutamakan. Alasannya adalah, tim sukses untuk memenangi Pilpres 2019 sifatnya teknis dan bisa dipikirkan belakangan. Negarawan yang luar biasa betul Pak Prabs. Belum jadi Presiden, sudah memikirkan negara. Contoh yang bagus buat kamu semua.
“Masalah ekonomi adalah persoalan bangsa, ini masalah fundamental bangsa yang muncul di mana-mana. Bagaimana kita harus hati-hati terhadap rupiah dan bertanggung jawab, dan kami tidak mau bicara tanpa perhitungan,” tegas Prabowo ketika konferensi press di rumahnya di Jalan Kertanegara, Jumat (7/9).
Sementara itu, soal timses, Prabowo menegaskan akan dipikirkan sambil jalan karena batas akhir penyerahan daftar timses ke KPU masih tanggal 20 September 2018 nanti. Masih cukup waktu untuk memikirkan masalah negara, sekaligus mengumpulkan orang-orang terbaik untuk memenangkan Prabowo dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
“Tanggal 20 September kami harus menyampaikan kepada KPU terkait timses, saat ini baru 7 September (Jumat) sehingga masih ada waktu 13 hari. Kami terus finalisasi untuk dilengkapi dan pada saatnya yang tepat akan diumumkan,” terang Prabowo.
Selain menegaskan bahwa proses penyusunan anggota timses akan berjalan secara alami, ia juga menegaskan dua hal. Pertama, tim sukses dirinya tidak akan “impor pemain”. Mungkin yang dimaksud adalah tidak merekrut individu dari kubu Jokowi-Ma’ruf Amin. Kedua, Prabowo juga menegaskan bahwa timnya hanya akan mengandalkan orang-orang yang ada loyal. Ia menyebutnya sebagai “paket hemat”. Wah, hari Senin harga naik, nih…(yms)