Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Kurs Dolar Tinggi, Jangan Jadikan Bahan Provokasi

Redaksi oleh Redaksi
5 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Naiknya nilai kurs dolar terhadap rupiah menjadi kesempatan beberapa pihak untuk dijadikan bahan provokasi. Pantas kah?

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah di tahun politik. Tahun di mana Presiden Jokowi akan kembali maju ke Pilpres 2019 bersama Ma’ruf Amin dan bersaing dengan Prabowo-Sandiaga. Amukan nilai tukar dolar AS yang terus merangkak naik ini memantik kritikan pedas dari oposisi terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Hasilnya, Jokowi dinilai gagal.

Ahmad Dhani menganggap hal ini justru prestasi paling nyata dari Jokowi. Sedangkan dari pihak Demokrat menyatakan bahwa hanya Jokowi yang dapat menyamai Soeharto, menjadikan nilai tukar rupiah berada dalam level ini. Tentunya, mereka menganggap keadaan tersebut tidak jauh berbeda dengan krisis moneter 1998.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, meminta kita untuk tidak membandingkan Rp14 ribu sekarang dengan Rp14 ribu pada 20 tahun yang lalu. Pasalnya, 20 tahun yang lalu, kenaikan dolar itu berangkat dari Rp2.800 naik menjadi Rp14 ribu. Sedangkan sekarang, kenaikannya dari Rp13 ribu naik menjadi Rp14 ribu. Itu menjadi hal yang berbeda.

Oleh karena itu, hal ini menyebabkan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat di tengah fluktuasi kurs dolar AS. Faktor fundamental tersebut dinilai dari pertumbuhan ekonomi dan inflansi Indonesia. Selain itu untuk mengurangi defisit transaksi yang berjalan, pemerintah juga terus memperkuat sektor riil seperti industri pariwisata, pertambangan, dan ekspor industri. Darmin pun menilai, kebijakan ekonomi makro yang diimplementasikan pemerintah masih cukup efektif.

Namun isu kenaikan nilai tukar dolar di masyarakat tersebut justru dipolitisasi. Memudahkan kinerja Jokowi untuk dijatuhkan oleh pihak lawan. Lihat saja komentar dari beberapa pihak.

Isu yang berkembang kemudian tidak fokus pada bagaimana cara kita bersama-sama agar nilai tukar rupiah menguat. Namun isu yang berkembang adalah meminta Jokowi mundur dari jabatannya sebagai Presiden. Pasalnya, Jokowi dianggap tidak sanggup menyelesaikan permasalahan tentang naiknya kurs dolar tersebut.

Salah satunya adalah komentar yang dilontarkan oleh Ketua Advokasi dan Bantuan Hukum, DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean. Melalui akun Twitter @LawanPoLitikJW, ia meminta Jokowi segera mengumumkan pengunduran diri sebelum negara terbengkalai dikarenakan penguatan kurs dolar AS.

“Jika pemerintah sudah tak punya kebijakan lagi untuk menahan laju dolar, sebaiknya sebelum negara ini mangkrak, kami minta Jokowi umumkan pengunduran diri. Bangsa ini ada 260 juta lebih manusia, saya yakin mereka tidak mau jadi korban hanya karena pemerintah salah urus negara.”

https://twitter.com/LawanPoLitikJW/status/1037012626427895808

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR dari Fraksi Gerindra, Soepriyatno mengusulkan supaya pemerintah membuat kebijakan pengetatan. Menurutnya, jika nantinya terjadi dampak politik seperti demo besar-beraran, maka hal tersebut sudah memberikan lampu merah bagi pemerintah.

Gerindra pun menganggap melemahnya nilai tukar rupiah tersebut dapat menggerus elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019.

Sedangkan anggota Komisi Keuangan DPR dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah ini bisa jadi “dimainkan’ oleh lawan politik Jokowi.

Tuh kan, memang saat ini nilai tukar rupiah sedang melemah. Namun hal tersebut tidak seharusnya hanya dijadikan bahan untuk menyerang lawan. Kondisi yang sedang tidak baik ini, bukan hanya merugikan kubunya Jokowi saja loh. Namun juga semua masyarakat Indonesia.

Iklan

Melihat beberapa komentar yang beredar di sosial media kok seakan-akan para oposisi pemerintah ini seperti memang mengharapkan kurs dolar semakin meningkat supaya Jokowi mundur? Kan ya enggak gitu juga.

Padahal kalau dolar semakin menguat, baik kubu Jokowi maupun Prabowo, ya sama-sama kena imbasnya. Nggak cuma salah satu saja yang bakal “menang”. Ini bukan pertandingan, ya. Kita ini sama-sama warga negara Indonesia, yang makan dari tanahnya, yang minum airnya, yang punya mata uang namanya rupiah. Bukan begitu?

Memberikan kritik dan masukan tidak masalah. Namun jangan sampai itu dijadikan bahan untuk provokasi ya! (A/L)

Terakhir diperbarui pada 5 September 2018 oleh

Tags: demokratDolardolar asdollar ASEkonomigerindrajokowikurs dolarnilai tukar rupiahpdipprabowoRupiah
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.