Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Fahri Hamzah Tak Setuju Sandiaga Uno Disebut Ulama, Lah Kok?

Redaksi oleh Redaksi
19 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Lama tidak ikut berpartisipasi dalam hiruk-pikuk keributan soal Pilpres 2019, Fahri Hamzah tiba-tiba keluar dan malah mengomentari soal status ulama sosok Sandiaga Uno.

Polemik status “ulama” untuk Sandiaga Uno masih belum usai. Setelah Hidayat Nur Wahid selaku Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, menyematkan status ulama kepada calon wakil presiden (cawapres) yang disanding Prabowo Subianto, beberapa pihak mengaku keberatan dengan sematan itu.

Rata-rata pihak yang keberatan berada di sisi kontra dengan pasangan capres-cawapres Prabowo-Subianto. Uniknya, kali ini nota keberatan malah muncul dari Fahri Hamzah. Salah satu politisi yang akrab dengan kubu Prabowo.

Sebelumnya Hidayat menyebut Sandi adalah ulama karena beberapa alasan.

“Menurut saya sih Pak Sandi itu ya ulama, dari kacamata tadi. Perilakunya, ya perilaku yang juga sangat ulama, beliau melaksanakan ajaran agama, beliau puasa Senin-Kamis, salat duha, salat malam, silaturahim, menghormati orang-orang yang tua, menghormati semuanya, berakhlak yang baik, berbisnis yang baik, itu juga satu pendekatan yang sangat ulama. Bahwa kemudian beliau tidak bertitel ‘KH’ karena memang beliau tidak belajar di komunitas tradisional keulamaan,” kata Hidayat saat itu.

Menanggapi hal itu, Fahri Hamzah mengaku tak sepakat.

“Jadi ini ada kekacauan cara kita, semua, berpikir ya, karena tersudut oleh merek-merek gitu, bahwa harus ulama, harus tidak,” kata Fahri menanggapi komentar Hidayat.

Meski Hidayat pernah menjelaskan bahwa ulama adalah berarti ilmuwan atau orang yang ahli dalam salah satu hal, maka Sandiaga pantas saja disebut ulama juga karena ahli. Menanggapi itu, Fahri Hamzah tidak sepakat bukan mengenai pemaknaan ulama sebagai ilmuwan, tapi mengenai kapasitas Sandi yang tidak cocok disematkan sebagai seorang ilmuwan.

“Ilmuwan itu ya ilmuwan, bukan apa namanya… pedagang, gitu. Sandi itu pedagang, namanya tajir kalau di dalam bahasa orang kampung kita itu, tajir. Ya bukan ulama lah,” kata Fahri Hamzah.

Meski begitu, Fahri juga menjelaskan bahwa ulama dalam Bahasa Indonesia sudah dimaknai sebagi orang yang menempuh pendidikan agama, punya kapasitas dalam Al-Qur’an dan hadis. Oleh karena itu, baik dalam pemaknaan Bahasa Arab maupun Indonesia, Sandi tidak bisa disebut ulama.

“Lah pedagang seperti Sandi disebut ulama kan nanti jadi repot,” tambah Fahri.

Fahri bahkan mengaku lebih cocok jika Sandi disebut santri ketimbang ulama. Karena santri merupakan status seseorang yang sedang belajar, masih menjadi murid. Sedangkan ulama kan sudah dijadikan rujukan ilmu agamanya.

Seperti yang diketahui, sebelum ramai soal status ulama, Sandi sempat disebut sebagai “santri” oleh Sohibul Iman, Ketua Umum PKS.

“Kalau santri iya, mungkin dia lagi belajar lagi nyantri. Cuma ini kan karena orang itu tertuduh gitu lho. Jadi karena KH. Ma’ruf ulama, Sandi ulama juga? Ya nggak bisa begitu. Ada kategorisasinya,” jelas Fahri.

Iklan

Wah, tumben ini Pak Fahri Hamzah tidak sepakat dengan Pak Hidayat Nur Wahid. Yang penting jangan jotos-jotosan ya, Pak. Tetap damai, tetap saling senyum, tetep silaturahmi. Tapi untuk kali ini, kayaknya kita ikut apa kata Pak Fahri aja deh ketimbang Pak Hidayat. Uwuwuwuwuwwu~ (K/A)

Terakhir diperbarui pada 19 September 2018 oleh

Tags: Agamabahasa arabbahasa indonesiaFahri Hamzahhidayat nur wahidilmuwanMa’ruf AminPKSSandiaga Unosantrisohibul imanulama
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO
Esai

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
Tayangan Trans7 tentang pesantren memang salah kaprah. Tapi santri juga tetap perlu berbenah MOJOK.CO
Aktual

Trans7 Memang Salah Kaprah, Tapi Polemik Ini Bisa Jadi Momentum Santri untuk “Berbenah”

17 Oktober 2025
Etika santri di pondok pesantren bukan pengkultusan pada kiai MOJOK.CO
Ragam

Dari Sungkem hingga Minum Bekas Kiai, Dasar Etika Para Santri di Pondok Pesantren yang Dituding Perbudakan

14 Oktober 2025
intoleransi, ormas.MOJOK.CO
Ragam

Pemda dan Ormas Agama, “Dalang” di Balik Maraknya Intoleransi di Indonesia

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.