Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame List

5 Alternatif Pertanyaan Debat Capres yang Lebih Urgen

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
17 Januari 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pertanyaan debat capres telah dibagikan kepada kedua pasangan. Seandainya Mojok Institute yang membuatnya, mungkin begini daftar pertanyaan sesungguhnya.

Hari ini, Kamis (17/1) debat capres pertama 2019 bakal digelar antara kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno. Tema yang diusung dalam debat capres ini adalah Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme, serta bakal disiarkan di empat stasiun televisi, yaitu TVRI, RRI, Kompas TV, dan RTV. Kabarnya, pertanyaan debat telah dibagikan pada paslon sebelumnya, meski cara ini menuai protes.

Padahal, mah, apa salahnya paslon dapet kisi-kisi??? Bukankah kita juga suka dapet kisi-kisi kalau mau ulangan Fisika—bahkan minta contekan sama kelas sebelah???

Kalau saja—kalau loh ya—Mojok Institute adalah pengemban kepentingan tertinggi di Indonesia, pertanyaan-pertanyaan untuk debat capres yang bakal digelar nanti malam adalah pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini:

*JENG JENG JENG*

1. “Apa tanggapan Anda mengenai fenomena mahasiswa yang bawa danusan sendiri, tapi ngebeli sendiri?”

Untuk keperluan acara, beberapa mahasiswa melakukan upaya danusan (dari kata dana dan usaha) bersama-sama untuk mencari uang, termasuk jualan jajanan. Namun, karena ogah panas-panasan (sekaligus bercampur gengsi), mereka pun akhirnya memilih untuk…

…membeli danusan sendiri!!!!1!!1!!!

Bapak-bapak Capres dan Cawapres, coba ingat-ingat: apa, sih, manfaat danusan? Kalau memang ujung-ujungnya ngebeli sendiri, kenapa nggak sekalian aja kita disuruh iuran dari awal dan danus dihapuskan sama sekali dari kehidupan mahasiswa, Pak? Kenapa harus berubah bentuk dulu jadi donat dan kue cucur? Apakah diperlukan hukum khusus yang mengatur danusan, Pak? Apakah ini termasuk tindak korupsi karena kami jadi menghilangkan kesempatan orang lain menikmati kue cucur, Pak???

2. “Apakah tindakan anggota kelompok yang minta bagi tugas, tapi dia cuma dapet peran nge-print bisa dikatakan adil?”

Dalam kehidupan perkuliahan, tugas individu kadang terasa jauh lebih mudah dibandingkan tugas kelompok. Kenapa? Ya karena yang kerja ujung-ujungnya satu orang, sementara yang lain cuma featuring di daftar nama anggota. Lebih sialnya lagi, saat ada pembagian tugas, seseorang biasanya kekeuh berkata, “Aku yang nge-print aja nggak papa, kok,” dengan nada heroik, seakan-akan nge-print adalah tugas paling berat dan mulia yang akan  menyelamatkan semua anggota kelompok dari lembah kebodohan.

Kadang-kadang, nih, Pak Capres dan Cawapres, kami berharap ada sesuatu yang “menampar” batin si tukang nge-print biar kapok dan nggak banyak omong. Tapi apa, ya, Pak?

3. “Kenapa ibu-ibu kalau nyari barang pasti ketemu, padahal tadi kita nyari di tempat yang sama tetep nggak ketemu-ketemu?”

Pak Capres dan Cawapres, kami lelah dikatai “Makanya cari barang itu pakai mata, bukan pakai mulut!” setiap kali ibu kami berhasil menemukan kaos kaki hanya dalam hitungan menit. Maksud kami, emangnya kami lagi main bird box challenge gitu apa??? Kan nggak, Pak!

Yang kami butuhkan adalah penjelasan; penjelasan kenapa kami berbeda dengan ibu kami, padahal kami ini anak kandungnya. Apakah kami harus jadi ibu-ibu dulu agar bisa mewarisi kepandaiannya mencari barang? Gampang, kalau kami perempuan. Lah kalau kami lelaki, gimana Pak? Apakah kami tidak berhak memiliki kemampuan untuk mencari barang dengan tepat? Apakah ini alasannya kenapa kami belum berhasil menemukan dia yang terbaik untuk hati kami, Pak? Jawab, Pak!

4. “Adakah metode untuk bisa ngepoin akun-akun Instagram yang digembok?”

Kami tahu ini terdengar creepy dan pathetic, tapi kadang kami perlu melihat lebih lengkap akun-akun tertentu di profil Instagram yang terkunci, Pak. Soalnya, kami menemukan bukti bahwa pacar kami mem-follow akun tersebut. Akun siapa itu coba, Pak??? Gimana kalau itu akun aneh yang mengajak semua followers-nya untuk ikut berkumpul di Bali dan mereka dijadikan buih-buih ombak di Pantai Kuta??? Gimana, Pak???

Apa? Bapak bilang kami cuma cemburu???

Iklan

Gini ya Pak, akun-akun yang terkunci itu juga aneh. Kadang tiba-tiba, merekalah yang balas ngepoin kita dan nggak sengaja mengeklik like di foto yang kita unggah bulan Mei dua tahun yang lalu. Apa coba, Pak, maksudnya??? Kami ingin kehidupan daring yang tenang dan aman, Pak!

5. “Apa hukumnya menggunakan foto artis saat mengunggah #10YearChallenge di media sosial?”

Ramainya tren #10yearchallenge tengah menyeruak di lini masa media sosial saat ini. Banyak pengguna internet berlomba-lomba memasang foto zaman dulu (tahun 2009) untuk disandingkan dengan foto terbaru mereka di 2019. Yang jadi pertanyaan kami adalah…

…kenapa, sih, ada saja orang yang menggunakan foto artis di bagian foto tahun 2019??? Apa yang ada di pikiran mereka: apakah menurut mereka kita semua bakal tertawa dengan jokes-nya yang sudah dilakukan 873.328 pengguna internet lainnya??? Apakah menurut mereka, mereka memang semirip itu dengan sang artis??? Apakah menurut mereka kita-kita ini bodoh dan tidak bisa membedakan produk original dan KW??? Hmm???

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2019 oleh

Tags: debat capresjokowiMa’ruf AminpertanyaanprabowoSandiaga Uno
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.