Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Walau Bodoh, Twit Fadjroel Rachman soal Banjir Jakarta Harus Disambut Gembira

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
26 Februari 2020
A A
fadjroel rachman twit banjir jakarta diancam diperkosa pengalaman pakai main media sosial twitter instagram facebook kalis mardiasih putus pertemanan mojok.co

fadjroel rachman twit banjir jakarta diancam diperkosa pengalaman pakai main media sosial twitter instagram facebook kalis mardiasih putus pertemanan mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kemarin JURU BICARA PRESIDEN RI Fadjroel Rachman membuat twit paling bodoh yang bisa dibikin di tengah situasi banjir Jakarta. Jangan sampai salah tulis ya, JURU BICARA PRESIDEN RI harus kapital semua.

Banjir Jakarta kemarin membuat Indonesia kembali terasa hanya seluas Jakarta. Semua media menulis tentang banjir. Media sosial isinya banjir. Pokoknya banjir, banjir, banjir.

Mungkin efeknya juga terasa ke influencer. Mereka harus bikin konten soal banjir Jakarta. Dan itulah yang dilakukan JURU BICARA PRESIDEN RI Fadjroel Rachman. Ngetwit soal banjir. Tapi twit itu sekarang sudah dihapus, walau saya sebenarnya mau bilang ke dia, “Gunanya apa sih hapus twit kalau fitur skrinsut masih tersedia di hape dan laptop?”

Twit yang menurut saya cuma bisa dilabeli dengan kata “goblok” itu berbunyi begini:

“bahagia itu sederhana… anak-anak berenang di jalan raya…,” disertai video jalanan yang banjir serta anak kecil yang sedang main air. Jika caption-nya pantas disebut luar biasa (bodohnya), video yang menyertainya lebih dahsyat. Video itu direkam dari dalam mobil. Alhamdulillah saya jadi tahu, Fadjroel ini selain jadi jubir dan influencer, ternyata nyambi sebagai bintang iklan Meikarta.

Bung @fadjroeL, janganlah bermain satire atas fenomena yg bisa dituduhkan orang sebagai kegagalan pakde @jokowi. Sungguh tak bijak.

Sederhana saja, tak ada orang yg bahagia kebanjiran.

Satu lagi, kata di awal kalimat seharusnya memakai huruf besar. pic.twitter.com/tMX2srfmdR

— bili (@berlianidris) February 25, 2020

Walau goblok, jujur saja twit Fadjroel Rachman ini membuat saya bahagia. Bayangkan, ketika banjir Jakarta kemarin sudah makan dua korban meninggal, halaman istana kepresidenan sampai tergenang, kantor BMKG pusat yang bertugas memprediksi cuaca bahkan juga kebanjiran, RSCM terendam dan alat-alat radiologinya rusak, jalanan tak bisa diakses, belum lagi kantor, sekolah, dan aktivitas ekonomi terhambat, jubir presiden kita malah sibuk mencari hikmah dari bencana ini huahahaha.

Generasi milenial secara ekonomi telah divonis oleh berbagai penelitian hidup penuh tantangan. Saya termasuk di dalamnya, tapi kini lebih optimistis. Kemarin-kemarinnya lagi, sebelum baca twit Fadjroel, saya kira saya ini medioker, terancam bermasa depan suram, akan miskin selamanya. Tapi ternyata tidak. Dan semua itu berkat Fadjroel Rachman.

Saya kini yakin: jika orang seperti Fadjroel Rachman saja bisa jadi jubir presiden, mestinya saya tak perlu jeri bermimpi jadi sekjen PBB.

Inilah kabar berita yang akan saya sampaikan ke orang tua saya nanti ketika mudik besok. Pak, Bu, kesejahteraan sekarang tidak dijanjikan pada pekerjaan PNS atau tentara. Sekarang, Pak, Bu, kalau mau jadi orang sukses bin kaya raya, jalannya harus dirintis dengan jadi influencer.

Lalu saya akan tunjukkan twit Fadjroel Rachman yang sudah dihapus itu, tentu sambil tersenyum berseri-seri.

Saya juga sudah bersiap dengan argumen selanjutnya apabila orang tua saya malah mengerutkan kening dan berkata, “Nak, kamu gila ya. Jubir presiden sampai nulis status seperti ini, pasti sebentar lagi akan dipecat presidennya. Ini blunder.”

Saya tak akan mengoreksi diksi “status” karena maklum, orang tua saya cuma kenal media sosial Facebook. Saya akan tetap fokus dengan pertanyaan mereka dan kemudian menjawab dengan tenang.

“Ya, nggak mungkin dong dia dipecat, Pak, Bu. Presiden kita sangat menghargai influencer lho. Influencer itu artinya artis, tapi di media sosial. Terkenal, banyak temannya. Lha itu Presiden Jokowi, pas bahas negara, bahas reshuffle, yang diajak ketemu ya influencer dan artis, bukan menteri, staf ahli, atau Dewan Pertimbangan Presiden. Bapak kan sebentar lagi pensiun, mbok mainan Twitter aja, Pak. Nanti Bapak bakal tahu, kalau di Twitter itu, yang penting ngetwit dulu, istilah ‘bikin konten’. Yang penting rame dan viral. Kalau salah, twitnya bisa dihapus.”

Iklan

Saya lalu akan sedikit mendongengi orang tua saya bahwa pemerintah sekarang seperti mengulang Orde Baru, ada Harmoko-nya. Ada orang yang berkeliling menjelaskan maksud presiden, membela kebijakan-kebijakan pemerintah. Tapi Harmoko-nya sekarang banyak, namanya macam-macam, kayak Denny Siregar, Eko Kunthadi, atau Fadjroel Rachman. Mereka bertiga ini ya spesies yang sama, dalam arti sama-sama pernah nyebar hoaks. Denny Siregar, dulu itu nyebar kabar soal ambulans pembawa batu. Eko Kunthadi baru kemarin ini kena OTT (Operasi Tangkap Twithoaks, kalau kata Bilven Sandalista) karena menyebar info hoaks rumah sakit kebanjiran. Padahal sehari sebelumnya Eko habis ngetwit nyalahin KPK sebagai penyebab investor asing nggak mau menanam modal di Indonesia. Ibu sudah tahu omnibus law? Eko tuh cuma mau membela RUU usulan pemerintah itu saja sebenarnya. Harmoko banget ya kan, Pak, Bu?

Saya berharap penjelasan itu cukup. Semoga sejak saat itu, orang tua saya tak lagi menyimpan mimpi anaknya jadi PNS. Masa saat ini memang mengulang Orde Baru, tapi PNS-nya sekarang bukan PNS, melainkan influencer.

Jika rencana saya berhasil, orang yang harus saya beri terima kasih tentu hanya dan hanya satu: JURU BICARA PRESIDEN RI Fadjroel Rachman. Bang, jangan sampai tutup akun ya, follower saya nanti kurang satu.

BACA JUGA 5 Keunggulan Bangsa Indonesia yang Tidak Dimiliki Bangsa Lainnya dan artikel pedas lain di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 26 Februari 2020 oleh

Tags: banjir jakartafajdroel rachmantwittwitter
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

MISI MULIA ELON MUSK MENGURANGI KONTEN CABUL DI TWITTER!
Video

Misi Mulia Elon Musk Mengurangi Konten Cabul Di Twitter!

2 Agustus 2023
Logo Twitter Ganti X: Langkah Sinting dari Elon Musk MOJOK.CO
Konter

Logo Twitter Ganti X: Langkah Awal dari Orang Sinting Bernama Elon Musk Menciptakan Aplikasi Super

25 Juli 2023
Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads. MOJOK.CO
Kilas

Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads

7 Juli 2023
UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023 MOJOK.CO
Konter

UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023

29 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.