Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Soal Farhat Abbas yang Sebut Tak Perlu Hadapi 100 Jubir Jokowi, tapi Cukup Dirinya Saja

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
20 Agustus 2018
A A
Anak IPA “Nyasar” di Jurusan Sastra Rusia UI: Dulu Pengen Jadi Dokter Sunat, Kini Malah Juara Kompetisi Tinju di Negerinya Putin.MOJOK.CO

Ilustrasi Anak IPA “Nyasar” di Jurusan Sastra Rusia UI: Dulu Pengen Jadi Dokter Sunat, Kini Malah Juara Kompetisi Tinju di Negerinya Putin (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bukan Farhat Abbas namanya kalau tidak bikin sensasi. Jadi salah satu dari 100 jubir Tim Pemenangan Jokowi, Farhat bilang pihak lawan cukup hadapi dirinya saja.

Persiapan Tim Pemenangan kubu petahana memang jorjoran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. Hal ini bisa dilihat dari persiapan juru bicara (jubir) bagi pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin yang mencapai 100 nama. Dari sederet nama itu, muncul sosok mengejutkan publik yang lebih dikenal karena kontroversinya, yakni pengacara sekaligus selebriti Farhat Abbas.

Terpilihnya Farhat memang jadi tanda tanya besar bagi publik. Sebab meski dirinya sangat populer, Farhat acapkali dikenal publik bukan karena masuk pada kategori berita nasional atau politik, melainkan karena sering masuk berita kategori infotainment. Bahkan pada beberapa hal, Farhat juga sering masuk pada kategori berita kriminal.

Jika melihat rekam jejak Farhat Abbas, maka akan kita temukan kasus-kasus unik yang jatuhnya malah menggelitik. Pada 2013, melalui akun Twitternya, Farhat pernah hampir diperkarakan oleh Anton Medan karena kicauannya dinilai rasis kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Saat itu Farhat melayangkan protes karena Ahok mempersoalkan orang kaya yang bisa pesan nomor cantik untuk plat nomor mobil. Persoalan ini jadi runyam karena Farhat menyeret perkara etnis saat melayangkan protes ke Ahok. Beruntung saat itu Anton Medan mau memaafkan Farhat.

Masih pada tahun yang sama, pada November 2013, Farhat kembali tersandung kasus dengan Ahmad Dhani dan kedua putranya, yakni Al dan El. Lagi-lagi melalui akun Twitter, Farhat mengejek Ahmad Dhani yang disebutnya tidak becus mengurus anak. Ejekan ini bermula karena Dul mengalami kecelakaan mobil sampai menewaskan beberapa orang.

Bahkan pada salah satu acara di infotainment, Farhat dengan Al dan El sempat akan beradu tinju, karena kedua anak Ahmad Dhani ini tidak terima ayahnya dihina. Farhat pun akhirnya dilaporkan oleh Ahmad Dhani ke kepolisian. Tidak ingin jadi perkara hukum, Farhat lalu mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Beruntung saat itu Ahmad Dhani mau memaafkan Farhat.

Meski dikenal karena kontroversinya, ternyata publik malah alpa dengan status Farhat yang ternyata merupakan kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan Farhat pun akan ikut menyemarakkan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun depan dengan menjadi salah satu caleg. Kealpaan ini patut dipahami, sebab kabar soal Farhat memang lebih lekat pada sensasi ketimbang prestasi.

Walau begitu, tampaknya Farhat cukup percaya diri karena yakin sedang disiapkan oleh Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf untuk menghadapi kubu lawan. Dalam wawancara bersama Kumparan, Farhat mengakui bahwa dirinya harus mendukung Jokowi karena PKB sekarang merupakan bagian dari koalisi petahana.

“Kalau saya tidak mendukung, tidak menyuarakan Pak Jokowi, berarti saya bukan kader partai yang baik,” katanya.

Farhat Abbas pun mengaku bahwa dirinya disiapkan untuk menghadapi beberapa orang dari kubu lawan yang dinilai sangat vokal. “Yang namanya saya sebutkan F. Farhat lawan F,” kata Farhat.

Bahkan Farhat menilai kemampuan jubir dari kubu lawan belum mencapai tingkat televisi nasional, tapi hanya populer di media sosial seperti Twitter dan Instagram untuk bicara mengenai keburukan pemerintah.

“Jadi kalau dia bilang pembangunan gagal, kami bangunkan dia, ‘Hei, lo jangan tidur. Jangan mimpi berkata buruk. Tapi senyum dan nikmatilah karya-karya presiden kita saat ini.’ Fitnah lawan karya, cemoohan lawan kenyataan,” jelas Farhat.

Akan tetapi bukan Farhat Abbas namanya kalau tidak menyentil pernyataan penuh sensasi. Dalam wawancara tersebut, Farhat menilai dirinya begitu disukai oleh media. “Saya populer, saya media-darling,” katanya yakin.

Iklan

Tidak sampai di sana, Farhat bahkan menyebut jika kubu lawan tak perlu menghadapi 100 jubir Jokowi-Ma’ruf, tapi cukup dirinya saja. “Saya rasa, nggak usah mereka (lawan) menghadapi 100 jubir, menghadapi saya saja belum tentu mereka bisa,” kata Farhat penuh percaya diri.

Selain soal jubir Jokowi-Ma’ruf yang terdapat nama Farhat Abbas di sana, banyaknya jumlah jubir juga jadi pertanyaan. Itu sebenarnya jubir atau tim sorak-sorak, kok banyak sekali? Apalagi jika dibandingkan dengan Pilpres 2014. Saat itu, selain Tim Jokowi menunjuk sosok yang jauh dari kontroversi seperti Anies Baswedan atau Andi Widjajanto, mereka juga tidak merekrut banyak orang.

“Ya nggak apa-apa lah, nanti kan ada proses alamiah. Sekarang menampung seluas mungkin, orang mau berpartisipasi harus ditampung dan diakomodasi. Nanti ada pendadaran, penggemblengan, hingga pembekalan,” jelas Hendrawan, Ketua DPP PDIP.

Dibandingkan dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, jumlah jubir Jokowi-Ma’ruf ini memang terlihat begitu gemuk. Ketua Umum PAN, Zulkufli Hasan pun heran karena jika semua jubir bicara dengan perspektif yang berbeda-beda malah bakal terlalu riuh.

“Kita jangan banyak-banyak. Kalau jurkam (juru kampanye) boleh banyak, kalau jubir saya kira terbatas,” kata Zulkifli.

Padahal jika jubir terlalu banyak, hal ini malah berpotensi melahirkan banyak blunder dalam pernyataan mereka masing-masing. Lha itu nyatanya, belum juga masa kampanye, Farhat Abbas saja sudah kelewat percaya diri untuk melawan sendirian jubir dari kubu Prabowo-Sandi.

Tapi ngomong-ngomong, sosok yang disebut dengan inisial “F” itu siapa yang dimaksud, Bang Farhat? Fadli Zon, Fahri Hamzah, atau Falentino Simanjuntak? Duh, ati-ati, Bang, kena jebret lho ente…

Eh, itu “V” yha~

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2018 oleh

Tags: 100ahmad dhaniahokAlAnton MedanDulElFarhat AbbasinfotainmentjokowijubirkontroversiMa'rufpdippkbselebritiZulkifli Hasan
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Pakar UGM nilai, ikap Megawati atas retret: menjaga kewibawaan PDIP MOJOK.CO
Aktual

Ketundukan Kepala Daerah pada Megawati: Marwah PDIP hingga Efek Retret yang Belum Tampak Hasilnya

22 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.