Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Serba Salah Banser: Dikafirin Lalu Lapor Polisi Salah, Eksekusi Sendiri Tambah Salah

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
12 Desember 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Video anggota Banser yang disebut “kafir” berbuntut panjang. Polisi tetapkan dua orang terduga pelaku. Sayangnya, keduanya udah kabur duluan.

Video viral dua anggota Banser kota Depok, Jawa Barat, yang dipersekusi oleh seseorang berinisial H, berbuntut panjang. Sebelumnya dua anggota Banser ini dibilang “kafir” karena enggan mengucapkan kalimat takbir. Lalu terjadilah perdebatan yang cukup lucu.

Diawali dengan memanggil “monyet” ke anggota Banser, pria berkaus hitam yang tak jelas asal-usulnya ini menanyakan KTP kedua anggota Banser. Lalu tiba-tiba pria ini mengajak mengucap kalimat takbir.

“Takbir, Allahuakbar, Lu Islam bukan?” kata seseorang berkaus hitam.

“Islam, kenapa?” tanya anggota Banser yang diketahui bernama Eko.

“Ya udah, takbir!” kata pria berkaus hitam.

“Buat apa?” tanya Eko.

“Kok buat apa? Kafir dong lu. Eh, ntar dulu takbir dulu kalau muslim. Orang Islam harus takbir,” kata pria yang merekam.

“Islam itu cukup ucapkan kalimat syahadat,” jawab Eko, anggota Banser.

Begitu mendengar jawaban itu, pelaku persekusi malah semakin terpancing emosinya.

“Elu, nggak usah ngajarin gue, lu!” tantang pria ini.

Tak menanggapi orang tersebut, kedua anggota Banser itu pun memilih pergi. Sebelum pergi, pria berkaos hitam sempat memaki. Padahal jelas-jelas sebelumnya ia meminta memekikkan takdir, eh, takbir.

“Anjing, lu!” katanya.

Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pd. Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian. pic.twitter.com/Mig1Co6LzE

— Nahdlatul Ulama (@nahdlatululama) December 10, 2019

Iklan

Dua anggota Banser ini kemudian menceritakan peristiwa persekusi kepada Ketua Banser Depok, Muhammad Anwar. Oleh Anwar peristiwa ini segera dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan.

Kesabaran kedua anggota Banser ini kemudian malah disalahpahami beberapa netizen yang mendukung persekusi ini sebagai ciut nyali. Bahkan pelaporan ke pihak kepolisian dianggap sebagai bentuk rasa cemen.

Padahal, kalaupun kemudian diladeni. Bisa jadi kedua anggota ini bakal mendapat serangan lebih parah. Bisa dianggap main hakim sendiri nantinya. Apalagi, tak banyak orang yang bisa tetap menahan emosinya ketika dipanggil “monyet”, dikatain “kafir”, dan terakhir dimaki “anjing”.

Pihak kepolisian sendiri sudah mengonfirmasi bahwa ada dua terduga pelaku yang sudah diketahui identitasnya dalam persekusi ini. Masalahnya kedua terduga pelaku ini melarikan diri begitu sadar video yang mereka rekam viral di media sosial.

“Ya, ada kemungkinan yang bersangkutan melarikan diri karena videonya viral,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Bastoni Purnama.

“Imbauan untuk segera menyerahkan diri diproses dalam penyelidikan kita sehingga masalah cepet selesai dan tidak menjadi besar sehingga bisa menjadi dampak konfli antar ormas-ormas yang ada di Jaksel,” kata Bastoni.

Bisa saja pihak kepolisian menetapkan Daftar Pencarian Orang (DPO) kepada dua pelaku tersebut, tapi polisi menginginkan adanya kesadaran untuk menyerahkan diri, jadi tak perlu ada penangkapan yang bisa meruncing persoalan lebih besar lagi.

Lagian, jika mengacu video persekusi tersebut, sejak kapan pekik takbir menjadi tanda seseorang lebih Islam daripada orang Islam yang lain? Apakah dengan marah-marah lalu petenteng meneriakkan takbir seseorang jadi berhak untuk mengkafirkan saudara seiman mereka? Apalagi sampai merasa berhak mengeluarkan caci-cacian kebun binatang.

Beruntung benar, Banser yang dipersekusi itu mampu mengontrol emosinya. Coba kalau nggak dan terjadi keributan? Wah, bisa jadi kerusuhan besar itu. Lapor polisi salah, eksekusi sendiri salah. Memang serba salah kalau sama orang yang udah nggak suka sama Banser duluan mah.

Paling tidak, ucapan terima kasih harus disematkan untuk Kang Eko, anggota Banser yang sudah menunjukkan kalau Banser itu memang harus santai di darat, laut, dan udara.

Lagian kalau merujuk guyon ala Gus Dur, sikap santai yang ditunjukkan Kang Eko itu sudah benar. Seperti ketika Gus Dur dianggap kafir oleh orang yang tak sepaham.

“Gus, ada orang yang bilang panjenengan itu kafir,” kata seseorang melapor.

“Ya ndak apa-apa dibilang kafir, tinggal ngucapin dua kalimat syahadat, udah Islam lagi,” jawab Gus Dur enteng.

Hm, terus kalau ngucap takbir gimana, Gus? Eh.

BACA JUGA Deddy Corbuzier Resmi Jadi Anggota NU atau tulisan Ahmad Khadafi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 Desember 2019 oleh

Tags: banserGus Durtakbirviral
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Aktual

11 Ribu Warga NU Geruduk Mapolda DIY, Tuntut Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Santri Krapyak Jogja

29 Oktober 2024
Soal Tanah dan Benih Pengetahuan di Tubuh NU MOJOK.CO
Esai

Soal Tanah dan Benih Pengetahuan di Tubuh NU: Masih Relevankah Isu-isu Moderasi Beragama?

7 Agustus 2024
Gus Dur di Balik Operasi Jahat Petrus dan Teror Gerhana Matahari Total
Video

Gus Dur di Balik Operasi Jahat Petrus dan Teror Gerhana Matahari Total

1 Agustus 2024
Banser NU Selalu Kena Caci Maki MOJOK.CO
Ragam

Pahitnya Jadi Anggota Banser, Tulus Berbuat Baik dan Tak Rugikan Orang tapi Kerap Dicaci Maki

25 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.