Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Reza Smash, Nikah Beda Agama Memang Masalah Terbesar Bangsa Ini

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
19 Juni 2019
A A
reza smash nikah beda agama MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Reza Smash nikah beda agama. Dia dan anaknya, Killian, “dihakimi” oleh filsuf dan pertapa online. Apakah akhlak kita sedemikian buram?

Reza Smash kena batunya. Rasakan kamu, anggota boy band cilik. Berani-beraninya nikah beda agama. Sudah tahu kalau soal iman dan agama itu masalah paling besar bangsa ini, masih nekat kawin dengan yang tidak satu agama. Ya jangan gregetan kalau anakmu pun ikut jadi korban arus kebenaran paling deras di Indonesia: prasangka!

Banyak orang di Indonesia ini lebih suka sibuk mengotak-atik kepercayaan orang. Sering mereka menyuruh orang lain untuk pindah agama. Narasi soal akhir zaman, jalan terang, hidayah, berkah yang besar di surga, keselamatan, dan lain sebagainya jadi gula-gula pemikat. Namun, ketika mereka diminta balik untuk pindah agama, orang-orang itu marah. Katanya itu usaha “-isasi” yang sungguh jahat dan perlu untuk dilawan.

Kita malah diomeli, dibilang memeluk kepercayaan yang salah. Sementara itu, agama mereka adalah yang paling betul, paling menuju kehidupan kekal dan kenikmatan di surga. Nah, hal-hal separah itu, kombinasikan dengan pernikahan. Wah, ketemu sudah, masalah paling besar bangsa ini: pernikahan dengan membawa masalah agama di dalamnya.

Nikah satu agama saja ribetnya minta ampun, apalagi nikah beda agama. Kawin itu bakal selalu sederhana, tapi nikah itu maha ribet. Niatnya mau kayak nikahnya Suhay Salim, yang sederhana saja, ke KUA pakai kemeja, tapi jatuhnya dikucilkan dari keluarga. Dianggap tidak lagi menghormati budaya, adat, dan kebiasaan. Segala narasi ndakik-ndakik padahal ujungnya ya sama saja: gengsi!

Sementara itu, nikah beda agama seperti Reza Smash bakal menghadirkan nyinyiran yang lebih dahsyat. Salah satu sebabnya adalah anggapan bahwa di Indonesia nikah beda agama itu dilarang. Padahal, pada kenyataannya, banyak kok pasangan beda agama yang bisa menikah. Reza Smash ketibang pulung saja karena beliau artis.

Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974 sendiri tidak menyatakan secara eksplisit mengenai pernikahan campuran (agama). Undang-Undang tersebut penjelasan soal pernikahan campuran kewarganegaraan. Nikah beda agama ditentang dengan merujuk pada penafsiran Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan yang berbunyi, “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu.”

Ahmad Nurcholish, aktivis LSM Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), memberikan penjelasan sepeti dikutip oleh Vice. Begini penjelasan beliau: “Secara konstitusi sangat memungkinkan. Misalnya dalam UU Perkawinan No.1 tahun 1974, itu kan tidak ada pelarangan soal pernikahan beda agama. Di sana hanya diatur soal bagaimana pernikahan itu dilaksanakan, yakni harus sesuai dengan hukum agamanya masing-masing.”

Selain UU Perkawinan, dasar hukum soal nikah beda agama seperti Reza Smash juga mengacu pada UU Hak Asasi Manusia No.39 tahun 1999. Disebutkan kira-kira ada 60 hak sipil yang tidak boleh diintervensi atau dikurangi oleh siapa saja. Termasuk di dalamnya memilih pasangan, menikah, berkeluarga, dan memiliki keturunan.

Menurut Ahmad, pasangan beda agama seperti Reza Smash, bisa menikah di Indonesia. Namun, praktik di lapangan yang yang membuatnya jadi sesuatu yang sulit dilakukan sebab yang terjadi di lapangan tak selalu sesuai dengan konstitusi.

Reza Smash dan anaknya yang “dihakimi”

Seharusnya sudah jelas ya, kalau nikah beda agama itu bisa saja terjadi. Dan seharusnya pula tidak ada masalah lanjutan. Tapi ya namanya “masyarakat” yang berbudi luhur dan berakhlak tanpa cela. Reza Smash yang menikahi Fabiola, yang beda agama, jadi masalah banyak orang.

Seakan-akan, kalau tidak dikomentari, hidup Reza Smash belum sempurna, belum komplet. Menikah itu tidak pernah soal menyatukan dua agama. Menikah adalah menyatukan dua manusia berbeda untuk bersepakat hidup dalam satu napas, untuk terus berkompromi menentukan satu arah.

Saya punya om dan tante yang sudah menikah puluhan tahun. Keduanya beda agama. Om saya pemeluk Katolik, sementara tante saya Islam. Keduanya berkompromi, menentukan segala sesuatu dengan pikiran yang jernih. Anak-anak mereka memeluk Islam pun tidak pernah jadi masalah karena yang terpenting baik dengan sesama.

Sampai saat ini, saya selalu percaya kita masuk surga bukan karena agama, melainkan sikap kita di tengah orang lain, orang yang berbeda. Agama itu seperti penunjuk jalan, tapi bukan penentu masa depan setelah kita tutup usia.

Iklan

Reza Smash memberi nama Killian Adam Anugrah untu anaknya. Nama itu diambil dari Bahasa Irlandia yang bermakna ‘perdamaian’, menjadi cermin damai di antara Reza Smash dan istrinya yang nikah beda agama.

Bukankah kedamaian itu ujung dari semua agama? Bukankah kedamaian itu kompromi paling paripurna dari semua masalah kita, terutama soal agama?

Reza Smash, saya yakin menyadari kalau pernikahannya akan menimbulkan komentar-komentar “super bijak dan tanpa cela” dari orang lain. Maka, ia memberi nama Killian untuk anaknya. Sebuah pesan paling jernih kepada kamu semua, filsuf dan pertapa online, bahwa mereka sudah menemukan kedamaian. Sudah, jangan ganggu mereka.

Seakan-akan, dengan nyinyir kepada Reza, kemiskinan kalian akan lenyap, tiba-tiba menjadi super bahagia, dan masuk surga. Untungnya, Killian beragam Islam, bagaimana kalau bocah tanpa dosa ini memeluk agama lain? Atau tak “memilih” agama sampai dia dewasa dan memahami konsep agama? Sekarang ini, banyak orang yang beragam tapi sesat sementara yang ateis justru menunjukkan kasih sayang kepada sesama selayaknya “orang beragama”.

Kalau sudah begitu, apakah kalian bisa berlaku adil sejak dalam pikiran? Apakah kita bisa berlaku adil, berbuat baik, kepada semua orang dengan melepaskan atribut kelembagaan bernama agama?

Terakhir diperbarui pada 24 September 2025 oleh

Tags: nikah beda agamapernikahanreza smashSmash
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO
Ragam

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Tepuk Sakinah saat bimbingan kawin bikin Gen Z takut menikah. Tapi punya pesan penting bagi calon pengantin (catin) sebelum ke jenjang pernikahan MOJOK.CO
Ragam

Terngiang-ngiang Tepuk Sakinah: Gen Z Malah Jadi Males Menikah, Tapi Manjur Juga Pas Diterapkan di Rumah Tangga

26 September 2025
Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan
Video

Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan

21 Juni 2025
Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Video

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Menyoal nikah siri (tak tercatat di KUA): Sah, tapi jadi ruang untuk pemuas syahwat, dalih perselingkuhan, dan menghindari tanggung jawab semata MOJOK.CO

Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga

29 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.