Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

PSBB Anies Baswedan Bukan Gagal, Cuma Kompak Sama PSBB Indonesia yang Tidak Berhasil

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
4 Juni 2020
A A
PSBB Anies Baswedan Bukan Gagal PSBB transisi new normal surabaya jawa timur MOJOK.CO

PSBB Anies Baswedan Bukan Gagal PSBB transisi new normal surabaya jawa timur MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dih, beneran nih, PSBB Anies Baswedan dianggap gagal? Kayaknya, sih, enggak. Beliau cuma kompak sama PSBB Indonesia yang udah tidak berhasil sejak awal.

Hari ini, Kamis (4/6), muncul tagar yang bunyinya begini: “PSBB Amies Gagal Total”. Tagar tersebut, dialamatkan kepada Gubernur DKI, Anies Baswedan. Pak Gubernur DKI dianggap gagal, total lagi, menerapkan PSBB di DKI.

Pakai diledek dengan plesetan nama lagi, dari “Anies” jadi “Amies”. Sadis, bener. Untung nggak diplesetkan jadi “Amien”. Hehehe….bisa panjang urusan.

Setelah saya melakukan penelusuran, biar tulisan ini dianggap agak ilmiah dikit, mayoritas akun yang naikkan tagar PSBB Amies Gagal Total memang “yang nggak suka” sama Pak Anies Baswedan. Tahu, dong, maksud saya. Jadi antara haters dan buzzer. Antara kentut dan ampas yang ikut kebawa brojol ke wece. Mirip.

Pertanyaannya, apakah Anies Baswedan memang “gagal total” menerapkan PSBB di DKI? Ya JELAS GAGAL, kalau haters yang ngejawab. Kalau yang pro, jawabnya: “NANTI DULU….”. Kalau saya: JELAS GAGAL, TAPI NANTI DULU….

Nanti dulu, coba kamu duduk dulu. Tenangkan diri. Pikirkan lagi kisah kasih corona di Indonesia sejak awal. Ya kira-kira sejak Januari 2020, lah. Kalau sekarang kamu menghakimi PSBB Anies Baswedan gagal, apa ada PSBB di Indonesia ini yang sukses? Satu lagi: apakah penanganan corona di Indonesia ini udah bagus? Mau pemerintah, aparat, sampai rakyat, punya kontribusi kegagalan penanganan pandemi, kok.

Lho, nggak percaya?

Kita lihat fakta di Surabaya, Jawa Timur. Sekarang ini, Surabaya nggak lagi “red zone”, tapi udah jadi “black zone” saking parahnya pandemi corona di sana. Udah begitu, antara Walikota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur malah sengit-sengitan, jegal-jegalan, seakan-akan penanganan pandemi corona itu kayak balapan.

Mau disebut PSBB, karantina wilayah, kejadian luar biasa, atau istilah apa saja yang kamu tahu, penanganan corona di Surabaya masih jauh dari kata “sukses”. Saya nggak bilang gagal, lho ya, karena usaha di sana masih berlanjut. Yang pasti, karena PSBB di Surabaya yang nggak efektif, saya nggak bisa ngapelin istri ke Surabaya. Makasih, lho, MAKASIIIH!

Bagaimana sama rakyat yang berkontribusi menggagalkan penerapan PSBB? Kalau merunut ke arti istlah, PSBB itu usaha membatasi gerak orang supaya nggak kena corona. sementara itu, objek vital masih buka. Misalnya rumah sakit. Artinya, kafe, angkringan, warung makan, sampai mall seharusnya tutup.

Kalau sudah sampai sini, seharusnya saya nggak perlu menjelaskan lebih lanjut. Di Jogja saja, misalnya, kafe dan angkringan masih berjaya. Masih buka, Bos. Ehh, di Jogja nggak PSBB, ding. Di sini adanya nrimo ing pandum.

Sudah begitu, rakyatnya giat banget buat keluar rumah buat nongkrong. Di Surabaya, banyak yang kena gerebeg Satpol PP karena asyik cangkrukan di warung kopi. PSBB kan sejatinya mengatur manusia. Kalau manusianya nggak mau diatur, ya podo bae to! Apalagi, aparat ya gitu kerjanya. Kadang tegas, banyak enggaknya. Serba salah. Kalau tegas, dikira nggak membantu ekonomi rakyat.

Wah, jadi banyak dan panjang nanti analisisnya. Makanya, yang paling bener jangan terlalu sadis menyalahkan PSBB Anies Baswedan itu gagal. Lha wong penanganan pandemi corona di Indonesia, sejak awal, kayak kentut saja. Bau dikit, sebentar, lalu ilang kebawa angin.

Juni ini, PSBB di Jakarta disebutnya “PSBB transisi”. Maksudnya? Mengutip pernyataan dari Youtube-ya Pak Anies Baswedan, PSBB transisi itu sebuah fase menuju keadaan yang “sehat, aman, produktif”. Ketika masa transisi ini, beberapa objek publik dijadwalkan jalan lagi. Fasenya dibagi ke dalam beberapa tahap.

Iklan

Misalnya, tahap pertama di pekan pertama antara 5 sampai 7 Juni, tempat ibadah akan “dilonggarkan”. Kapasitas yang diizinkan terisi dibatasi 50 persen saja. Pekan kedua, 8-14 Juni, perkantoran, rumah makan, pergudangan, dan beberapa tempat usaha diizinkan jalan lagi.

Nah, di tahap kedua yang tanggalnya belum ditentukan, sekolah, kegiatan usaha seperti bioskop, pasar malam, resepsi pernikahan, boleh dilangsungkan. Tentu dengan mematuhi aturan yang sudah ditetapkan.

Well, singkat kata, PSBB transisi itu diambil karena PSBB sebelumnya dinilai lumayan, lah. Karena masih ada daerah di DKI yang masih “red zone”, makanya PSBB diperpanjang dengan embel-embel “transisi”. Kalau dilonggarkan sepenuhnya, itu namanya bunuh diri. Yang seperti ini dianggap gagal? Ya silakan, pendapat kamu seperti itu siapa saya mau menyalahkan.

Saya nggak dan bukan pendukung Pak Anies Baswedan. Buat pembaca lama Mojok pasti tahu kalau saya sering “menggoda” beliau lewat tulisan. Saya juga bukan pembenci orang yang lagi mengemban amanat rakyat di Surabaya dan Jawa Timur. Saya cuma bilang soal fakta, di mana kamu bisa leluasa memeriksanya kalau nggak percaya.

Saya cuma mau bilang kalau penanganan pandemi corona di Indonesia memang nggak bagus. Ketika curva pandemi di banyak negara sudah mulai melandai, di Indonesia masih menuju puncak gemilang cahaya. Sudah begitu, malah mulai ngomongin new normal. HEBAT BANGET, DEH, ANJJJ!

Mau PSBB, karantina wilayah, karantina mandiri, atau lockdown, deh, nggak ada faedahnya kalau manusia yang “ada” di dalamnya mengedepankan ego dan akal sehat. Bener nggak kalau saya bilang begitu? Bener, dong. Percaya, deh, sama saya. Eh jangan, ding, percaya itu sama buzzer, ehh salah juga. Percaya ya sama Gusti Allah, dong.

BACA JUGA Curiga Masyarakat Tidak Disiplin PSBB akibat Aturan yang Nggak Jelas atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2020 oleh

Tags: Anies Baswedanblack zoneJawa Timurpandemi coronaPSBBPSBB DKIPSBB transisiSurabayatri risma
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.