Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pilih Jurusan Bahasa Korea Gara-gara Ngefans sama Oppa, Selesai Wisuda Bingung Cari Kerja

Intan Ekapratiwi oleh Intan Ekapratiwi
27 Juni 2025
A A
Pilih Jurusan Bahasa Korea Gara-gara Ngefans sama Oppa, Selesai Wisuda Bingung Cari Kerja

Pilih Jurusan Bahasa Korea Gara-gara Ngefans sama Oppa, Selesai Wisuda Bingung Cari Kerja (unsplash.com)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jangan sampai kalian ikutan pilih jurusan Bahasa Korea karena oppa-oppa ya, Adik-adik.

Dulu, waktu pertama kali saya daftar kuliah, hati ini penuh cinta. Bukan cinta pada ilmu, bukan pula cinta pada masa depan yang cerah. Tetapi cinta pada oppa-oppa yang sering muncul di drama Korea dan juga nyanyi di panggung Kpop. 

Serius, waktu itu saya galau di hadapan komputer di salah satu bilik warnet yang ada di Bekasi. Galau karena bingung mau menentukan jurusan kuliah. Pilihan pertama mantap mengambil jurusan Sastra Inggris, pilihan kedua dan ketiga bingung mau diisi apa. Tetapi karena waktu itu saya sedang ngefans sama sosok leader boyband Shinhwa, Eric Mun, saya putuskan memilih jurusan Bahasa Korea UGM.

Saya tahu saya gila. Tetapi waktu itu saya bener-bener nggak mikir panjang. Saya hanya merasa “kayaknya asyik juga belajar bahasa Korea”. Siapa tahu bisa ketemu Shinhwa terus ngobrol bareng personelnya. Siapa tahu…

Masuk jurusan Bahasa Korea mengubah hidup saya

Siapa sangka saya malah lolos di jurusan Bahasa Korea yang kemudian mengubah hidup saya. Saya yang nggak bisa membaca hangeul sebelumnya, tahu-tahu harus belajar huruf bulet-bulet lurus itu. Saya yang biasanya mendengarkan musik Kpop, tahu-tahu sekarang harus dengerin dosen native ngomong di depan kelas. 

Harus saya akui, menjalani kuliah di jurusan Bahasa Korea nggak mudah. Awalnya sih gampang ya karena masih dasar. Eh, lama-lama begitu mulai mendapat mata kuliah Tata Bahasa, Kesusasteraan, bahkan Politik Ekonomi Korea, saya mulai kesulitan.

Njir, mumet banget ternyata! Jurusan bahasa nggak semudah yang orang-orang bilang. Nilai C bahkan nongol di transkrip nilai saya. Wqwqwq.

Beberapa teman seangkatan saya bahkan ada yang menyerah. Memutuskan untuk keluar dan pindah ke jurusan lain, mengulang tes masuk perguruan tinggi. 

Tetapi saya nggak punya pilihan lain. Lulus segera dari jurusan Bahasa Korea adalah satu-satunya tujuan saya waktu itu. Supaya saya nggak perlu lama-lama belajar bahasa yang lama-lama bikin mumet tersebut.

Selesai wisuda, bingung mau kerja apa

Setelah menuntaskan kuliah 4 tahun—yang tentu saja saya paksakan biar lulus tepat waktu—saya akhirnya wisuda. Tetapi kemudian muncul kegalauan lain. Ini ijazah bisa dipakai buat ngelamar kerja di mana, ya?

Saya kembali dilema. Mau kerja sesuai jurusan, tapi nggak sesuai passion saya. Mau kerja sesuai passion, kebanyakan lowongan nggak nerima jurusan saya.

Memilih ikutan seleksi CPNS juga bukan hal yang mudah. Masalahnya, sekitar 13 tahunan lalu, lulusan jurusan Bahasa Korea masih belum banyak. Dulu, hanya ada tiga universitas di Indonesia yang punya jurusan ini. Sementara seleksi CPNS kebanyakan nggak nerima jurusan bahasa kayak saya ini. Ya ada sih beberapa, tapi sayangnya kurang cocok sama saya waktu itu.

Akhirnya saya banting setir. Mencoba ikutan MT dan ngerasain kerja di retail, jadi editor komik Korea di penerbit buku, dan berakhir jadi redaktur di Mojok sampai hampir 5 tahun lamanya.

Oppa boleh di hati, urusan masa depan tetap pakai logika

Saya pun menyadari bahwa memilih jurusan kuliah hanya karena cinta pada oppa-oppa itu serupa kayak pacaran sama cowok ganteng tapi nganggur: indah di awal, sengsara di akhir. Eh.

Iklan

Tentu saja ini bukan berarti lulusan jurusan Bahasa Korea itu nggak punya masa depan. Banyak juga teman saya yang sukses. Ada yang lanjut kuliah S2 dan jadi dosen. Ada yang kerja di perusahaan Korea. Bahkan ada juga yang lolos jadi PNS. Tapi ya itu tadi, mereka punya modal lebih: entah relasi, pengalaman magang, atau mental baja. 

Sementara saya? Modalnya cuma cinta buta dan koleksi album Shinhwa. Wqwqwq.

Yang jelas, buat adik-adik di luar sana, pesan saya cuma satu. Oppa boleh tetap di hati, tapi urusan masa depan tetap harus pakai logika, ya.

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 3 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan kepada Mahasiswa Jurusan Bahasa Korea dan Bikin Geleng-geleng dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 7 Agustus 2025 oleh

Tags: bahasa koreajurusan bahasa koreajurusan kuliah
Intan Ekapratiwi

Intan Ekapratiwi

Artikel Terkait

Grup WA jurusan kuliah jadi tempat pamer pencapaian MOJOK.CO
Catatan

Setelah Lulus Kuliah Buka Grup WA Jurusan Terasa Menyebalkan, Isinya Info Loker Nggak Jelas dan Orang Pamer Pencapaian

24 Mei 2025
kuliah jurusan sastra indonesia ugm.MOJOK.CO
Kampus

Orang Tua Bingung Anaknya Mau Kuliah Jurusan Sastra Indonesia UGM, Dukung Meski Tak Tahu Apa yang Dipelajari dan Prospek Kerjanya

22 Mei 2024
jurusan psikologi jadi jurusan kuliah gaji terendah.MOJOK.CO
Kampus

16 Jurusan Kuliah dengan Gaji Paling Kecil, Mahasiswa Jurusan Psikologi Beri Sanggahan karena Masuk Daftar

5 April 2024
mahasiswa jurusan kuliah psikologi. dengan anxiety disorder.MOJOK.CO
Kampus

Nestapa Mahasiswa Jurusan Psikologi Pengidap Anxiety Disorder, Berat Jalani Studi tapi Terselamatkan

2 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.