Pembagian Kelas Pasukan Joget di Konser Dangdut Koplo - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Pembagian Kelas Pasukan Joget di Konser Dangdut Koplo

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
19 Desember 2018
0
A A
dangdut koplo
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Konser dangdut koplo dengan pasukan joget adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Ia bagai satu kesatuan. Harus dibaca dalam satu tarikan napas.

Njoget, ngibing, ngesul, atau apa pun itu istilahnya menjadi sebuah seni tersendiri dalam perdangdutankoploan.

Nah, saya bersama Mojok Institute mencoba membahas secara mendalam tentang fenomena pasukan joget ini. Setelah melalui beberapa penelitian yang tentu saja tidak komprehensif dan sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan

Dari penelitian singkat tersebut, didapat data bahwasanya pasukan joget di konser dangdut koplo terbagi menjadi beberapa kelas atau tingkatan.

Kelas C

Ini adalah kelas yang paling dasar. Para penjoget dari kelas ini adalah orang-orang dengan jam terbang sebagai seorang penjoget yang masih sangat minim. Mereka biasanya berada di barisan paling belakang. Mengamati konser sambil merapal lagu yang sedang dinyanyikan. Dengan perasaan ingin njoget tapi malu-malu.

Baca Juga:

Hanya Butuh 5 Menit Dengerin ‘Seperti Mati Lampu’ dan Jadi Bias Nassar Oppa, Sang Pemersatu Fandom

Gagal Nonton Dangdut Koplo Malah Dikuntit Hantu Cewek Muka Rusak Sampai ke Rumah

Lagu ‘Ga Mau Ga Suka Gelay’ Menegaskan Dangdut sebagai Kamus Urban Bahasa Gaul

Maka, yang biasa mereka lakukan hanyalah berdiri di belakang sambil bersedekap. Yang bergoyang hanya kedua jempol tangannya.

Penjoget kelas ini masih butuh sekitar 10 kali konser untuk setidaknya bisa naik ke level berikutnya.

Kelas B

Ini adalah kelas medium. Isinya para penjoget yang berani maju njoget di depan panggung, namun harus didahului oleh penjoget lain. Sebagus apa pun lagunya, dari mulai “Secawan Madu” sampai “Kandas”, ia tak akan pernah mau njoget selama belum ada yang mendahuluinya.

Penjoget pada kelas ini jumlahnya sangat dominan. Hampir 75 persen penjoget yang sering ada di konser-konser dangdut koplo adalah kelas ini.

Kelas A

Ini kelas premium. Isinya para maniak ngibing yang memang sedari awal sudah membulatkan tekad untuk ngibing di depan panggung.

Begitu musik dimainkan, lagu dilantunkan, dia langsung maju ke depan panggung untuk njoget tanpa perlu banyak pertimbangan.

“Nggak mau pulang, maunya digoyang”, itu motto mereka.

Untuk bisa berada di kelas ini, seseorang harus pernah mendatangi setidaknya 50 konser dangdut koplo. Sebab, hal itulah yang menguji mentalnya, dan menggerus urat malunya.

Kelas A+

Ini kelas khusus dan hanya bisa dijangkau oleh mereka yang tubuh dan jiwanya menyatu dengan hentakan ketipung dangdut.

Orang-orang di kelas ini tidak pernah berjoget di depan panggung, melainkan justru berjoget di satu area yang agak jauh dari panggung, di pojokan, kadang jauh di belakang panggung, di area di mana mereka tak bisa melihat penyanyi dan para pemain orkesnya.

Kendati demikian, mereka berjoget dengan begitu khusyuk. Mengangkat tangan mereka dengan gerakan yang sangat geboy.

Mereka tak peduli dengan lagu apa yang dimainkan atau siapa biduannya. Yang mereka tahu, ketika ketipung sudah mulai menghentak, itulah saat bagi mereka untuk lebur dalam aktivitas ngibing yang memisahkan mereka dari segala urusan duniawi.

“Bojo muring, tetep ngibing”

Terakhir diperbarui pada 19 Desember 2018 oleh

Tags: dangdut koplo
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

ilustrasi Hanya Butuh 5 Menit Dengerin 'Seperti Mati Lampu' dan Jadi Bias Nassar Oppa, Sang Pemersatu Fandom mojok.co

Hanya Butuh 5 Menit Dengerin ‘Seperti Mati Lampu’ dan Jadi Bias Nassar Oppa, Sang Pemersatu Fandom

27 April 2021
Gagal Nonton Dangdut Koplo Malah Dikuntit Hantu Cewek Muka Rusak Sampai ke Rumah MOJOK.CO

Gagal Nonton Dangdut Koplo Malah Dikuntit Hantu Cewek Muka Rusak Sampai ke Rumah

25 Maret 2021
Lagu 'Ga Mau Ga Suka Gelay' Menegaskan Dangdut sebagai Kamus Urban Bahasa Gaul mojok

Lagu ‘Ga Mau Ga Suka Gelay’ Menegaskan Dangdut sebagai Kamus Urban Bahasa Gaul

25 Maret 2021
dangdut koplo

Merindukan Konser Dangdut Koplo

22 Juni 2020

Adhi Mbendol dan Pertemuan dengan Rich Brian

7 Januari 2019
dangdut koplo

Kenapa Dangdut Koplo Bisa Bertahan Setidaknya Sampai 100 Tahun ke Depan

17 Desember 2018
Pos Selanjutnya
Surat Terbuka untuk Mbak Grace Natalie dan PSI Soal Tolak Poligami

Membela Kasus Pemotongan Nisan Salib Kotagede Tak Perlu Jadi Pluralis Fundamentalis

Komentar post

Terpopuler Sepekan

dangdut koplo

Pembagian Kelas Pasukan Joget di Konser Dangdut Koplo

19 Desember 2018
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022
Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar MOJOK.CO

Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab

30 Juni 2022

Terbaru

kericuhan babarsari mojok.co

Sehari Setelah Kericuhan Babarsari, Sejumlah Pedagang Belum Berani Buka

5 Juli 2022
ganja medis mojok.co

IDI Angkat Bicara Soal Wacana Penggunaan Ganja untuk Medis

5 Juli 2022
ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan MOJOK.CO

ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan, Kepercayaan Publik Berpotensi Koyak

5 Juli 2022
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Imdadun Rahmat. (Dok. Baznas.go.id)

Deputi Baznas Sebut Global Zakat Milik ACT Tak Punya Izin

4 Juli 2022
Sepeda motor dibakar dalam bentrok di Babarsari, Senin (04/07/2022)

Bentrok Antarkelompok di Babarsari, Sri Sultan Minta Polisi Tindak Keras Pelaku 

4 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In