MOJOK.CO – Stasiun televisi Korea Selatan MNet, menampilkan program acara dengan musik pembuka yang terdengar seperti azan remix. Ava Korea pun protes, bersatu tak terkalahkan.
Program acara itu bertajuk Street Woman Fighter, sebuah acara yang ditayangkan di stasiun televisi Korea Selatan, MNet. Gelombang protes luar biasa terdengar sejak kemarin ketika beberapa netizen, utamanya netizen ava Korea, menyadari bahwa pembukaan acara ini diiringi oleh musik yang terdengar seperti azan remix, suara azan yang kemudian dimodifikasi sedemikian rupa sampai terdengar seperti musik elektronik. Kali ini kemarahan kelompok ava Korea memang sudah seharusnya meledak.
Ketika mendengarkan musiknya, kamu yang Muslim dan familier dengan panggilan solat ini (ya sebagian lainnya emang Islam KTP doang), mungkin langsung merinding disko. Menggabungkan seruan azan dengan musik jedag-jedug adalah sebuah ide buruk dan mengerikan. Ketika ajakan untuk beribadah ini malah dimodifikasi hanya untuk kepentingan estetis, rasanya siapa pun yang mendengar juga merasa bahwa ini konsep yang janggal.
I need yall on raising awareness on a very controversial topic about mnet’s editing.
In Street Woman fighter Mnet decided to use Adhan as an intro [from 00:57 – 1:40]@MnetKR pic.twitter.com/8UR0knE3Yz— 717 (@luotianguo) September 4, 2021
Nggak hanya itu, banyak juga netizen yang bikin video perbandingan antara pembukaan acara Street Woman Fighter dan azan sesungguhnya. Semua ini buat menegaskan bahwa musik yang terdengar agak samar itu memang suara azan yang disunting. Padahal, panggilan azan bagi umat Muslim adalah lantunan suci yang ketika sedang beraktivitas pun kita layak berhenti untuk menghormatinya. Lha ini bisa-bisanya jadi intro acara cewek-cewek gelut. Menangooos.
for everyone who’s wondering, mnet used the Azan as an intro
pic.twitter.com/NN8vHesDTW— muslim army struggles⁷ (@bangtanmuslim) September 7, 2021
Azan remix yang muncul di pembukaan acara Street Woman Fighter tersebut wajar jika memicu banyak gelombang protes, utamanya dari golongan ava Korea, atau netizen yang memang menyukai hiburan-hiburan asal Korea Selatan. Tapi, jangan salah, protes ini bukan hanya diramaikan oleh penggemar hiburan Korsel, netizen lain juga ikut bersuara karena memang protes ini sudah selayaknya dilayangkan. Lha edan po. Tagar #ADZANBUKANMAINAN yang memang sengaja dibuat pakai huruf kapital semua demi menunjukkan kemarahan, mulai banyak bermunculan. Diiringi dengan meme dan foto gedung MNet kebakaran.
Setelah ditelusuri, musik yang muncul pada pembukaan program di MNet itu sebenarnya sudah dibuat oleh sebuah band asal Inggris, yaitu Losers Band. Losers Band jelas-jelas memberi judul “Azan” pada instrumen yang mereka buat. Boleh jadi, MNet memang membeli dan menggunakan instrumen ini untuk acara mereka tanpa riset terlebih dahulu. Lagi pula, tanpa riset pun, masa nggak tahu sih “azan” maksudnya apa?
Banyak netizen yang akhirnya juga turut mengecam lagu “Azan” milik Losers Band. Lagu ini dianggap sebagai asal muasal azan remix yang menimbulkan keributan di mana-mana. Agama bukan mainan, begitu pula dengan azan milik orang Muslim. Keduanya bukan elemen yang bisa sembarangan dimodifikasi ke dalam produk hiburan seperti musik. Mana musiknya bukan musik religius lagi. Tidak jarang, banyak netizen yang mulai menyarankan untuk melaporkan band dan lagu ini agar dihapus dari platform YouTube.
Saat ini, kolom komentar lagu instrumen “Azan” milik Losers Band telah dinonaktifkan. Namun, beberapa netizen menyerbu kolom komentar di lagu “Azan” yang diiringi vokal sehingga suara azan terdengar lebih samar. Sayangnya hal ini tidak mengurungkan netizen untuk mengutuki band tersebut. Bagaimanapun, lagu itu tetap berjudul “Azan” dan merupakan azan remix yang dijadikan musik.
“Please respect religion. No matter it’s Islam, Christian, Jew, or other religions else.”
“Why do people in the world, especially non-Muslims, always make up the religion of Islam as a joke or something, do you hate us?”
“Whoever made this song is a monster from H3LL!!!”
Di sisi lain, stasiun televisi Korsel, MNet langsung meminta maaf dan mengunggah pernyataan resmi mereka melalui media sosial. Menyadari ini adalah sebuah kesalahan fatal, pihak MNet pun mengatakan bahwa musik ini dipilih karena dirasa cocok dengan program Street Woman Fighter. Hmmm, ya masa judulnya “Azan” juga nggak nyadar si, Bosqueee.
Keributan azan remix ini benar-benar membuka mata kita kalau hiburan duniawi yang dicampur pakai unsur-unsur agama dengan tidak tepat memang bisa terjerumus pada tuduhan penghinaan. Azan dan elemen religius lain, baik itu di agama Islam, Kristen, Buddha, dan semua agama di dunia ini, bukanlah entitas yang bisa sembarangan dimainkan. Kemarahan penganut agama tersebut bakal menjadi kemarahan yang serius yang nggak main-main. Ya kayak kemarahan ava Korea di Twitter yang mendorong MNet langsung bikin klarifikasi. Makanya, jangan main-main ya Anda, hei MNet! Jangan sembarangan lagi deh pokoknya. Ava Korea kalau bersatu, kemarahannya bisa setara kekuatan bom nuklir loh, meledak suatu waktu dan banyak berimbas di kemudian hari. Kalaupun MNet menggunakan azan remix ini sebagai upaya sensasi demi mendongkrak popularitas, asli, nggak lucu lagi. Norak banget.
BACA JUGA Ava Korea Sudah Biasa Dikambing Hitamkan, Termasuk Soal Omnibus Law atau artikel AJENG RIZKA lainnya.