Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mie Ayam Enak di Yogyakarta Bukan Lawan Yamie

Sudah 2021, kok ya masih ada yang membenturkan mie ayam dan yamie. Kasihan.

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
30 November 2021
A A
Mie Ayam Enak di Yogyakarta Bukan Lawan Yamie MOJOK.CO

Mie Ayam Enak di Yogyakarta Bukan Lawan Yamie MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mie ayam enak di Yogyakarta, atau di lokasi lain, bukan lawan yamie. Mereka berdua tidak untuk dibenturkan dan diperdebatkan, tapi dinikmati selagi hangat.

Sebagai seseorang yang didapuk secara sepihak oleh beberapa pemuda brengsek sebagai “Imam Besar” kelompok bernama Ziarah Mie Ayam, saya agak gelisah dengan masih eksisnya sebuah perdebatan. Sudah 2021, kok ya masih ada yang mencoba membela olahan mie dan ayam ini sebagai pengisi kasta tertinggi di babagan kuliner Yogyakarta jika dibenturkan dengan yamie.

Maksud saya, keduanya tidak untuk dibenturkan. Orang-orang sudah susah payah membuatkan “deskripsi pakem” untuk mie ayam dan yamie biar berbeda. Sebuah usaha yang sia-sia dan saya sendiri nggak begitu setuju.

Misalnya Prabu Yudianto, menulis di Terminal Mojok. Dia bilang bahwa yang dipandang sahih adalah pakem Wonogirian. Apa-apaan itu. Kok ya bisa-bisanya pakai istilah “dipandang sahih” seakan-akan gagrak Wonogirian adalah Standar Nasional Indonesia-nya olahan mie.

Memang benar kalau olahan mie dan ayam ini sudah lekat dengan daerah Wonogiri. Namun, bukan berarti kalau kuliner nusantara itu menetapkan standar Wonogirian sebagai “yang sahih”. Coba browsing lewat Google dan ketik “mie ayam berasal dari” dan yang keluar adalah “Indonesia”, bukan “Wonogiri”, “Klaten”, “Jawa Tengah”, apalagi “Yogyakarta”.

Artinya, kuliner luhur ini adalah milik semua lidah Indonesia. Masing-masing wilayah punya keragamannya masing-masing. Nggak jauh beda sama pecel. Ada yang pecel Madiun, pecel Semarang, sampai pecel rawon gagrak Banyuwangi.

Lalu soal yamie. Sekali lagi, Prabu Yudianto melakukan klaim yang berbahaya. Dia menulis bahwa “Namun kami bersepakat bahwa yamie adalah golongan lain dari mie ber-topping ayam.” Ini berbahaya karena seakan-akan yamie hanya “keturunan” dari mie ayam, yang sudah terlanjur dikenal sebagai kuliner bakmi dengan topping ayam.

Sebetulnya, keduanya punya akar yang sama, yaitu Cina. Bahkan yang kita kenal sebagai “mie” adalah turunan dari “bakmi”. Kata bakmi sendiri adalah identifikasi olahan mie menggunakan minyak babi. Kata bak itu punya arti ‘babi’. Namun, ketika diserap oleh budaya Indonesia, bak dalam bakmi diganti menjadi ayam. Maka, jadilah bakmi ayam, yang kini kita nikmati menggunakan penanda mie ayam.

Perbedaan keduanya terlihat mencolok lewat bentuk, lalu aroma yang tercium. Namun, yang perlu saya tegaskan di sini, yamie itu tidak hambar, seperti kata, lagi-lagi, Prabu Yudianto. Iya, orang Jawa yang kadung lekat dengan cita rasa makanan manis, bakal merasa yamie kurang “berasa”. Namun, bukan berarti “hambar”. Hambar itu tidak punya rasa, sedangkan yamie menyimpan rasanya sendiri. Itu dua hal yang berbeda.

Satu hal yang ingin saya katakan di sini adalah tidak ada gunanya memperdebatkan mana yang lebih enak atau orisinal. Keduanya punya akar yang sama, cuma beda varian saja. Seperti pizza, ada yang thin crust ala Neapolitan atau yang deep dish yang muncul di Chicago, Amerika, atau yang crust-nya super bantat seperti kreasi Pizza Hut.

Mie ayam enak di Yogyakarta, atau di lokasi lain, bukan lawan yamie. Mereka berdua tidak untuk dibenturkan dan diperdebatkan, tapi dinikmati selagi hangat.

BACA JUGA Rekomendasi Mie Ayam di Jogja Versi Info Mie Ayam YK dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: mie ayam di yogyakartamie ayam enakmie ayam vs yamieyamieyamie pandaYogyakarta
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi
Video

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi

8 November 2025
Kenangan mahasiswa di Jogja dengan pensiun dokter. MOJOK.CO
Sosok

Kebaikan Seorang Pensiunan Dokter yang Dikenang Mahasiswa Jogja, Berikan Tempat Inap Gratis hingga Dianggap Seperti Keluarga

25 Oktober 2025
Peserta kegiatan Main Bareng Lareplay di Taman Bakung, Baciro, Kota Yogyakarta MOJOK.CO
Kilas

Main Bareng Lareplay: Ajak Anak-anak Kota Yogyakarta Peduli Lingkungan dengan Cara-cara Unik

23 Oktober 2025
Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat
Video

Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat

23 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.