Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengenang Coklat Cap Jago yang Legendaris dan Bikin Bahagia

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
13 Juli 2019
A A
coklat cap jago
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sedari kecil, saya begitu suka dengan coklat. Well, siapa pula yang tidak suka dengan coklat? Yah, tentu saja coklat yang saya makan saat kecil adalah coklat murahan semisal coklat robin atau coklat ichi ban yang harganya bisa ditebus dengan uang beberapa ratus rupiah saya.

Kebiasaan makan coklat ini kemudian berlanjut sampai dewasa. Sekarang, tiap kali ke Indomaret atau Alfamart untuk membeli sesuatu dan ada kembalian yang tanggung, biasanya saya belikan coklat. Kalau kembaliannya agak lumayan saya belikan kit-kat, kalau kembaliannya cuma berapa ribu, saya belikan Beng-beng.

Kadang kalau sedang punya banyak duit, saya kerap juga beli Silver Queen. Biasanya saya beli dua, kemudian saya taruh kulkas biar dingin dan keras, dan saya klethaki saat malam sembari mengerjakan garapan tulisan.

Nah, dari sekian banyak produk coklat yang pernah saya makan, satu yang paling membekas dalam ingatan saya tentu saja adalah Coklat cap Jago.

Saya mengenal coklat Jago ini sejak harganya masih 250 alias rongatusseket. Dulu bapak saya sering sekali membelikan coklat ini untuk saya setiap pulang kerja.

Ia semacam coklat yang selalu mampu memberikan asa untuk jadi kaya, sebab dulu, di bungkus kertasnya, ada undian berhadiah uang jutaan rupiah yang bisa dimenangkan bila kita mengirimkannya ke alamat PO BOX bla bla bla itu.

Bapak saya paling semangat dengan undian itu. Tak terhitung sudah berapa bungkus yang ia kirimkan. Dan hasilnya tentu saja nihil. Sebab bapak saya memang harus bersaing dengan ribuan bapak-bapak yang lain yang juga menginginkan hadiah yang sama.

Saya selalu merindukan momen-momen itu, momen ketika saya dan bapak saya mengisi amplop dengan bungkus coklat Jago dan menuliskan alamat kami di halaman luar amplopnya sembari berharap nasib mujur menaungi atap keluarga kami.

Momen yang mungkin akan sangat sulit untuk diulang, selain karena coklat Jago sekarang sudah tidak membuka progran undian, juga karena bapak saya sekarang sudah berubah menjadi pria realistis, yang menyadari sepenuhnya bahwa nasib mujur terbaik hanya bisa dicapai dengan bekerja, bukan melalui program undian yang susah dijamin hasilnya.

Di toko dekat kantor tempat saya bekerja, saya masih dengan mudah menemukan coklat yang legendaris ini. Rasanya masih sama. Dan saya masih tetap menggemarinya.

Banyak produk coklat di luaran sana, tapi hanya coklat Jago-lah, coklat yang bisa berkokok, punya jengger, dan bisa bikin bahagia tanpa harus disabung dengan ayam tetangga.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2022 oleh

Tags: coklat jago
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Menyoal nikah siri (tak tercatat di KUA): Sah, tapi jadi ruang untuk pemuas syahwat, dalih perselingkuhan, dan menghindari tanggung jawab semata MOJOK.CO

Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga

29 Desember 2025
Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.