Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Membedah Anatomi Tayangan FTV ala SCTV yang Menggemaskan

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
25 Maret 2020
A A
ilustrasi 5 Elemen Wajib dalam FTV SCTV Angkatan Pertama. Kadek Devi, Kami Rindu... mojok.co

ilustrasi 5 Elemen Wajib dalam FTV SCTV Angkatan Pertama. Kadek Devi, Kami Rindu... mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tayangan FTV ala SCTV sudah menghiasi layar kaca semenjak gen Z belum mengenal apa itu cinta. Hingga saat ini nilai kekhasannya luar biasa, dan perlu kita bedah.

Tidak perlu gengsi mengakui bahwa kadang secara sadar maupun iseng, kita pernah nonton tayangan FTV, utamanya yang ada di SCTV. Tayangan ini nggak butuh dipikirkan berat-berat dan dianalisis semiotik bahkan framing-nya. Ibarat kata, FTV adalah hiburan instan yang membantu para sobat gabut menghabiskan waktu.

Saya dan tayangan FTV punya sebuah hubungan love and hate. Di satu sisi saya benci banget sama FTV yang ceritanya cenderung serba mudah dan serba mustahil. Di sisi lain saya penasaran banget dan terus-terusan nungguin tayangan FTV yang berani ngasih ending berbeda, ending yang sama sekali nggak diharapkan penonton.

Jadilah, dalam periode tertentu saya nontonin FTV terus karena motivasi yang aneh. Saya lebih layak disebut nggak ada kerjaan. Namun berkat rutinitas ini saya jadi tahu kalau anatomi tayangan FTV ala SCTV itu punya kekhasan yang bikin ngakak saat kita bahas satu demi satu.

Unsur #1 Judul yang edgy dan sangat mengikuti zaman

Formulasi judul tayangan FTV adalah yang paling jenius. Selama lebih dari tiga tahun saya kerja di media online, saya harus akui kejeniusan membuat judul begini langka banget. Ibaratnya, mereka bikin judul clickbait yang bertanggung jawab. Alias clickbait-nya itu nggak tipu-tipu.

Satria: Negeri Ini Butuh Es Tebu
Terinveksi Virus Tongseng yang Ku Mau
Culametan Met Met di Playground

Sungguh sebuah judul kreatif yang dipadukan dengan kearifan-netizen-lokal. Orang-orang cenderung akan meremehkan “Idih tayangan FTV apaan kok judulnya begini?” pada awalnya. Namun kenyataannya mereka nonton satu, dua scene, lalu ketagihan.

Saya bahkan nemu utas yang membagikan beberapa referensi kocak judul tayangan FTV.

semalem gue install Vidio dan gue ngakak nggak kelar baca judul-judul FTV SCTV yang kreatifnya udah nggak kekontrol.

lau pikir lo kreatif? tunggu sampe lo baca judul-judul ini: pic.twitter.com/wstAqlALBg

— bapaknya rico (@BapaknyaRico) March 24, 2020

Unsur #2 Lagu wajib D’Bagindas dan Yovie & Nuno

Jeng jettt jeng jettt…
Aku memang manusia biasa
Yang tak sempurna dan kadang salah

Lagu ini akan diputar sepanjang film, mau situasinya sedih, bahagia, kasmaran, bahkan marah-marah, pokoknya lagu ini harus diputar. Sungguh keren, karena sulit sekali menemukan lagu yang bisa cocok di segala kondisi.

Selain lagu “Manusia Biasa” milik Yovie & Nuno, lagu D’Bagindas yang judulnya “Suka sama Kamu” juga seolah jadi trademark tayangan FTV ala SCTV. Nih, silakan diputar sendiri kalau lupa lagunya. Hati-hati refleks berjoget.

Unsur #3 Cewek kuliahan pakai tas selempang, sialan.

Terkadang saya mikir kejauhan sata nonton FTV, kenapa sih cewek-cewek di FTV kalau berangkat ke kampus sempet banget dandan? Mana mereka selalu pakai tas selempang yang kelihatannya kayak nggak ada isinya.

Iklan

Tas kayak gtu biasanya saya pakai buat ngemal, bukan buat ke kampus. Moon maap nih pemirsa, saya perlu bawa laptop, bukunya Deddy Mulyana dan Joseph Devito yang saking tebalnya bisa buat bantalan, ditambah buku gelatik kembar yang isinya catatan semua mata kuliah. Maka jangan salahkan cewek-cewek yang memutuskan bawa ransel ke kampus, karena memang bawaannya banyak.

Tapi, sudalah, bukankah nonton tayangan FTV itu nggak boleh mikir kejauhan?!

Unsur #4 Cinta yang mendobrak kesenjangan ekonomi

Kadang, tayangan FTV menampilkan seorang bos besar yang akhirnya jatuh cinta sama mbak-mbak salon. Ada juga yang menceritakan Kang Cilok yang akhirnya jadinya sama mbak-mbak yang mobilnya Audi.

Kesenjangan ekonomi dengan begitu saja diselesaikan atas nama cinta. Bisa jadi, tayangan FTV inilah yang menginspirasi Bapak Muhadjir Effendi untuk mengusulkan fatwa orang kaya menikahi orang miskin demi mengurangi angka kemiskinan.

Unsur #5 Pemainnya yang… khas

Aktor dan aktris yang main di tayangan FTV terkesan cuma itu-itu aja. Tapi jangan salah kawan, itulah yang bikin FTV punya kekhasan. Kalian bahkan sudah kebayang wajah pemainnya kalau saya sebut polisi FTV, orang kaya FTV, dan Mas-mas FTV. Semuanya sungguh menancap di ingatan.

bapak yg versi orang kaya nya pic.twitter.com/8ytUwaPyRC

— Gurahamehameha (@GurahPagina) February 6, 2020

Maka jangan sekali-kali sok nonton film-film Oscar dan mengatakannya bagus biar dibilang berbudaya. Di lubuk hati kalian terdalam ada sebuah kecintaan tanpa syarat terhadap tayangan FTV.

BACA JUGA Rumah Uya Settingan, Boomer dan Penontonnya Sudah Tahu atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2020 oleh

Tags: FTV starter packtayangan televisitv indonesia
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Teror di Sebuah Gedung Stasiun TV Indonesia MOJOK.CO
Malam Jumat

Teror di Sebuah Gedung Stasiun TV Indonesia

11 Mei 2023
kpi
Pojokan

Bobroknya Tayangan Televisi Tidak Lain Disebabkan oleh Penontonnya Sendiri

12 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.