Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Jangan Suka Banding-bandingin, Nanti Hidupmu Nggak Tenang

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
14 Oktober 2019
A A
membanding-bandingkan orang pencapaian usia 23 tahun putri tanjung mojok.co

membanding-bandingkan orang pencapaian usia 23 tahun putri tanjung mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saya rasa, kegiatan membanding-bandingkan adalah langkah awal paling sukses yang bakalan membuatmu nggak bisa duduk tenang.

Kemarin saya jadi bridesmaid. Meski nggak sepenuhnya setuju dengan “budaya” yang satu ini, saya tetap datang ke pernikahan sahabat saya, mengenakan seragam yang sudah disepakati.

Hal paling menarik saat menjadi bridesmaid, bagi saya, adalah saat didandani oleh MUA yang sudah disewa oleh pengantin. Dasar perempuan, yang namanya berdandan pasti sedikit banyak menimbulkan perasaan excited: bakal kayak apa ya nanti setelah ditempelin foundation, bedak, eyeshadow, dan lain-lain???

Tapi, bridesmaid itu nggak cuma satu. Malam itu saya berdampingan dengan 5 orang lainnya. Seluruhnya adalah sahabatnya sahabat saya dan—ini yang penting—tampak sangat menawan setelah selesai didandani dan dipakaikan gaun berwarna merah muda.

Lima menit sebelumnya, waktu lagi ngaca, saya agak terpesona sama diri sendiri. Lima menit kemudian, langsung ambyar. Banyak sekali perbandingan yang mendadak muncul di kepala: kenapa kerudung saya nggak bisa serapi kerudung punya dia? Kenapa badannya terlihat lebih tinggi pakai gaun, sedangkan saya malah tampak kian pendek? Kenapa warna kain kombinasi di gaun yang dia pakai lebih cocok dan menarik, dibandingkan dengan kain yang saya pilih?

Perbandingan, Saudara-saudara, saya rasa, adalah langkah awal paling sukses yang bakalan membuatmu nggak bisa duduk tenang.

Nggak ada manusia di dunia ini yang suka dibanding-bandingkan. Waktu masih jadi anak-anak, misalnya, apakah kamu familier dengan perasaan dibandingkan?

Saya pernah dongkol setengah mati waktu orang-orang dewasa membanding-bandingkan saya dengan sepupu yang sebaya. Prestasi kami dibandingkan dan—terakhir—kami dikomparasi karena dia berhasil menikah tahun lalu, sementara saya malah putus cinta untuk yang ketiga kalinya. Haha.

Serius deh—membandingkan diri sendiri saja sudah mengerikan, apalagi dibanding-bandingkan oleh orang lain?

Tapi, perbandingan memang nggak bisa dihindari. Bagaimanapun juga, kita terbiasa melihat orang-orang di sekitar kita untuk membuat batasan bagi diri sendiri. Maksud saya, nggak sedikit orang yang bercita-cita menjadi influencer kaya raya agar bisa sedermawan Awkarin, kan? Membanding-bandingkan diri sendiri atau orang lain pada suatu sosok nggak bakalan jadi masalah kalau kita tahu apa yang harus dipahami berikutnya.

Manusia adalah makhluk yang unik. Kembali ke contoh tadi, kalau kita ingin bisa menjadi influencer kaya seperti Awkarin, apakah seluruh langkah hidup Awkarin harus kita lakukan? Apakah semuanya bakal cocok kita lakukan?

Tentu saja nggak, Maliiiiih!

Tujuan kita, pada kasus ini, adalah menjadi seperti Awkarin, bukan menjadi Awkarin. Jalan menuju goals tadi pun bisa beragam; mungkin kamu bisa jualan jersey sepak bola, buka jasa terjemahan lepas, jadi penyanyi di kafe, buka kedai ramalan tarot, dan lain sebagainya. Ingat, perjalanan ini bisa jadi bakal sangat berbeda dengan orang lain.

Dan, tentu saja, nggak akan ada artinya kalau perjalanan yang berbeda ini kemudian dibanding-bandingkan hanya karena tujuannya terlihat sama.

Iklan

Sederhananya, mengutip Thought Catalog, ingat-ingatlah bahwa we all need to realize that we were created to be completely unique, and we are supposed to all look different and be good at different things.

Sekali lagi: We are supposed to all look different and be good at different things.

Lagian, daripada membanding-bandingkan orang lain, memangnya kamu nggak punya kerjaan lain apa? Mengapresiasi orang-orang yang sudah berusaha sesuai caranya sendiri-sendiri, misalnya?

BACA JUGA Selain Minum Starbucks, Harusnya yang Suka Membandingkan Anak Juga Masuk Neraka atau artikel Aprilia Kumala lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: aWkarinmembanding-bandingkanperbandinganpersaingan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

ilustrasi Trauma Gimmick Adalah Keniscayaan. Dari Awkarin Beli Hotel sampai Curiga Jualan Pinkan Mambo mojok.co
Pojokan

Trauma Gimmick Adalah Keniscayaan. Dari Awkarin Beli Hotel sampai Curiga Jualan Pinkan Mambo

8 April 2021
Mojok Mentok Agus Mulyadi
Video

Awkarin Beli Hotel dan Larangan Mudik Lebaran

31 Maret 2021
Katanya Awkarin Aktivis Sosial, tapi Bawa-bawa Pengacara untuk Menunjukkan Kesenjangan Sosial
Pojokan

Katanya Awkarin Aktivis Sosial, tapi Bawa-bawa Pengacara Malah Tegaskan Kesenjangan Sosial

30 Oktober 2019
awkarin budiman sudjatmiko poltak hotradero twitter pamer sedekah giveaway driver ojek yang kehilangan motornya
Pojokan

Nyari-nyari Kesalahan Awkarin Emang Lebih Enak

14 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.