Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Masa Terbaik di Sekolah Jatuh kepada Kelas 2 SMP dan Kelas 2 SMA

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
5 Januari 2020
A A
pacaran cerita anak sekolah sma smp masa remaja pacaran Masa Terbaik di Sekolah adalah Kelas 2 SMP dan 2 SMA

pacaran cerita anak sekolah sma smp masa remaja pacaran Masa Terbaik di Sekolah adalah Kelas 2 SMP dan 2 SMA

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Masa-masa sekolah itu menyenangkan, kata orang yang sekolahnya sudah selesai. Selama duduk di bangku sekolah memang suka duka nggak terlalu terasa, tapi setelah lulus kita jadi sadar betul nikmatnya. Apalagi waktu duduk di kelas 2 SMP dan 2 SMA. Tahun tengah selalu terbaeeek!

Suatu ketika di masa-masa terberat ngerjain skripsi, saya tersadar di tengah heningnya lorong perpustakaan. Apa kabar ya teman-temanku tersayang yang dulu menemani keceriaan pas sekolah? Apakah mereka sedang berlinang air mata karena menerima banyak coretan draf proposal? Tebersit keinginan buat menghubungi salah satu dari mereka, namun saya urungkan. Saya takut mereka juga sedang mabok jurnal ilmiah kayak saya. Jadilah saya mengenang mereka dalam ingatan.

Kelas 2 SMP, untuk pertama kalinya saya ditembak cowok di tengah lapangan basket. Sungguh itu memalukan banget, saya langsung gatel-gatel mengingatnya. Tapi di sisi lain peristiwa itu bikin saya ketawa dan merasakan betapa manisnya kisah merah jambu saat masih bocah. Selepas kegiatan wajib Pramuka, seorang cowok yang saya taksir sejak lama bilang.

“Nanti bubar Pramuka jangan pulang dulu ya, bakal ada kejutan.”

Benar saja seusai kegiatan saya diseret ke tengah lapangan lalu dia bilang sayang, duh. Seluruh teman-teman Pramuka refleks teriak: “Tiarap! Tiarap! Ada penembakan.” Bahkan beberapa guru pembina pramuka juga sempat menyaksikan sambil terkekeh.

Saya langsung berasa demam. Untuk pertama kalinya saya belajar untuk berkomitmen dengan satu orang, meskipun empat bulan kemudian kami putus. Saya heran, orang dewasa nggak ada yang seberani mantan saya zaman SMP. Sumpah, kebanyakan ngomong lewat chat WhatsApp, paling banter lewat telepon. Cemen.

Anehnya selama proses jadian lalu putus, saya nggak pernah sekali pun ditegur guru karena pacaran terus. Nilai-nilai pelajaran justru naik dan saya jadi ketua OSIS. Rasanya sangat menyenangkan dan ringan tanpa beban.

Beberapa tahun berlalu, kejadian penembakan terjadi lagi ketika kelas 2 SMA. Kali ini lebih kocak, saya ditembak di gerbong kereta Logawa saat mau ke Jogja. Sama saja, walau awalnya berkomitmen, empat bulan kemudian saya putus lagi dan jadian sama cowok lain. Bedanya kali ini saya nggak jadi ketua OSIS lagi karena lelah jadi orang femes. Saya bahkan pernah dilabrak teman seangkatan sendiri cuma gara-gara duduk sebangku sama pacarnya. Katakanlah saya playgirl tapi apa pun itu, kesimpulannya kelas 2 SMA penuh dengan kengawuran dan kenakalan yang saya nikmati.

Paling konyol, saat pulang sekolah saya pernah kecelakaan karena kebelet pup. Kaki saya patah dan akibatnya nggak bisa lagi pup di WC jongkok.

Bahkan di kelas 2 SMA untuk pertama kalinya saya bolos buat main Pump It Up di Timezone. Di saat yang hampir bersamaan saya ikut olimpiade Ekonomi dan memenangkan lomba blog yang hadiahnya lumayan buat foya-foya. Membolos memang menyehatkan, kadang-kadang. Untung saya nggak pernah nakal dengan beli gorengan 3 tapi bilangnya makan 1 dan ngaku kembaliannya kurang. Terkutuklah kalian yang curang sama ibu kantin.

Saat membawa cerita nano-nano saya zaman sekolah ke tongkrongan, ternyata saya nggak sendirian. Banyak kawan-kawan yang mulai menemukan sesuatu di kelas 2 SMP dan kelas 2 SMA yang bahkan lebih nggak masuk akal. Lalu kenapa harus saat kelas 2 sih?

Spekulasi saya sih karena di kelas 2 SMP dan 2 SMA seorang siswa belum dibebani Ujian Nasional. Pada masa ini kita terbebas dari cap murid bawang kotong yang selalu jadi inceran kakak kelas karena masih baru alias kelas satu. Jiwa bebas yang perlahan tumbuh mendorong siswa melakukan hal-hal ngawur. Bahkan yang sebelumnya nakal mulai coba-coba pacu adrenalin dengan panjat pagar sekolah dan macarin kakak kelas.

Saat mengalaminya, rasanya nggak semenyenangkan itu. Melakukan sesuatu lebih kepada insting purba dan rasa penasaran semata. Nggak ada pikiran kalau nakal dan coba-coba bisa jadi hal yang layak dikenang. Tapi setelah semakin dewasa dan kebanyakan baca tubir di Twitter plus lihat komentar body shamming di Instagram, kita jadi tahu hidup sebagai orang dewasa itu pahit dan mengenang masa sekolah itu manis.

BACA JUGA Kenakalan Masa Sekolah yang Bikin Saya Heran Sendiri kala Mengingatnya atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2020 oleh

Tags: anak SMAanak SMPkenakalan remajamasa sekolahnostalgiapacaran
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

pulang ke rumah, merantau.MOJOK.CO
Catatan

Duka Setelah Merantau: Ketika Rumah Menjadi Tempat yang Asing untuk Pulang

16 September 2025
Para pembicara di “Sarasehan” dengan tajuk Generasi Emas: Mengenal Akar Kenakalan Remaja dan Solusinya yang diadakan oleh Al Kahfi Cabang Surabaya 3. MOJOK.CO
Kilas

Miris Melihat Remaja Terjerumus dalam Jurang “Kegelapan”, Yayasan Al Kahfi Ajak Ratusan Pelajar SMA Surabaya Menemukan Jati Diri

13 Agustus 2025
Kenakalan remaja di Petemon Surabaya semakin marak. MOJOK.CO
Mendalam

Ironi Kenakalan Remaja di Surabaya, Haus akan Eksistensi Diri dan Mulai Meninggalkan “Petuah” Tuhan sebagai Kompas Hidup

12 Agustus 2025
Tak Cuma Untuk Belanja, Circle K Juga Jadi Penolong Orang-Orang Kere di Tanggal Tua.MOJOK.CO
Catatan

Tak Cuma Untuk Belanja, Circle K Juga Jadi Penolong Orang-Orang Kere di Tanggal Tua

20 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.