Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Magang 3 Semester, Kuliah Biar Pinter atau Biar Jadi Buruh?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
27 Januari 2020
A A
magang 3 semester nadiem makarim mendikbud kebijakan pendidikan tinggi SKS sistem mojok.co

magang 3 semester nadiem makarim mendikbud kebijakan pendidikan tinggi SKS sistem mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Rencana magang 3 semester yang dicanangkan Mendikbud Nadiem Makarim menuai reaksi beragam. Magang satu semester saja sudah ribet, dijadikan 3 semester itu niatnya biar apa?

Mendikbud Nadiem Makarim mencanangkan magang 3 semester sebagai pengganti kelas teori. Dalih Nadiem masih berkutat di argumen menyiapkan mahasiswa agar siap di dunia kerja. Nantinya, mahasiswa hanya diwajibkan kuliah selama 5 semester. SKS pun diganti istilahnya menjadi jam kegiatan, yang mencakup kegiatan belajar di luar kelas dan di dalam kelas.

Jenis-jenis kegiatan yang bisa dilakukan di 3 semester ini adalah magang/kerja praktik, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian/riset, wirausaha, dan studi/proyek independen. Setiap kegiatan diwajibkan untuk didampingi oleh dosen pengajar agar kegiatan tersebut berjalan sesuai aturan.

Selain magang, mahasiswa bisa memilih untuk tidak ikut magang dan diganti dengan mengambil mata kuliah di luar jurusan yang diambil. Mata kuliah luar yang diambil berjumlah total 40 SKS, sama dengan magang 2 semester yang dianggap setara 40 SKS. Agak bingung ini, sebenernya magangnya 2 apa 3 semester ini, Bos.

Tempat magang yang direkomendasikan untuk para mahasiswa adalah perusahaan multinasional yang masuk Forbes 500 seperti Toyota, perusahaan teknologi yang punya reputasi signifikan seperti Google dan Apple, startup teknologi macam Tokopedia atau Gojek (cie cie ihir), organisasi multilateral seperti PBB, BUMN dengan peringkat 5 besar seperti Pertamina, dan BUMD dengan peringkat 2 besar di masing-masing sektor macam PT MRT Jakarta.

Banyak pihak yang mengapresiasi langkah Nadiem tersebut. Mereka mendukung langkah ini dengan alasan bahwa nantinya mahasiswa akan siap untuk mengarungi dunia kerja setelah lulus dengan dibekali kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Bukan rahasia kalau banyak yang meragukan fresh graduate karena dinilai tidak punya pengalaman kerja. Dengan ini, sarjana-sarjana baru punya pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan yang mencari pegawai .

Namu,n tentu saja ini tidak luput dari kritikan. Sejatinya menempuh pendidikan tinggi bukan sekedar memberi gelar di belakang nama, namun mendidik manusia untuk dengan pengetahuan yang lebih maju. Jadi menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau universitas bukan semata agar bisa bekerja di perusahaan yang mentereng. Magang sebaiknya tidak menjadi hal yang diperhatikan secara berlebihan, karena masih ada sektor lain yang perlu diperhatikan secara lebih.

Menurut Darmaningtyas selaku pengamat pendidikan, Nadiem perlu mempelajari karakter perguruan tinggi di Indonesia terlebih dahulu. Dia berpendapat bahwa nantinya langkah ini hanyalah menciptakan manusia-manusia pekerja, bukan manusia pemikir. Ujung-ujungnya, bangsa ini akan tetap tertinggal dibanding negara lain yang mencetak manusia pemikir.

“Nadiem itu tidak paham tentang pendidikan tinggi yang beragam. Pendidikan tinggi itu ada politeknik, sekolah tinggi, institut, ada universitas,” kata Darmaningtyas.

Infrastruktur pendidikan dan juga menumbuhkan minat pada jurusan sains dan teknologi adalah hal yang harus jadi prioritas tertinggi Nadiem. Dengan fasilitas pendidikan yang masih seperti ini, sekolah-sekolah tidak layak, biaya yang tingginya nauzubillah, mimpi-mimpi Nadiem tak akan terwujud. Boro-boro mikirin potensi magang, bisa bayar kuliah atau uang gedung saja sudah bersyukur.

Meski sekilas terlihat bagus, namun Nadiem perlu memikirkan bahwa aturan magang di Indonesia ini belum begitu jelas. Ketika magang nanti berujung hanya memberatkan mahasiswanya karena jelas biaya yang dikeluarkan tidak sedikit dan bikin mahasiswa jadi buruh gratisan. Kalau memang mau mendorong aturan ini agar segera berlaku, beri dulu aturan bahwa perusahaan magang harus memberi bayaran yang setimpal, setidaknya nggak dibayar rendah.

Sudah jadi rahasia umum bahwa banyak yang salah mengartikan orang magang adalah tenaga gratis yang bisa dieksploitasi seenaknya. Nadiem harus memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang ada salah satunya adalah eksploitasi mahasiswa oleh pihak perusahaan. Mengenalkan dunia kerja bagus sih, tapi masak ngenalin hal-hal buruk macam dibayar rendah dan kerjaan nggak masuk akal.

BACA JUGA Penelitian Soal Alasan Orang Suka Update Status di Whatsapp dan artikel menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2020 oleh

Tags: magang 3 semesterNadiem Makarim
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

nadiem makarim, pendidikan indonesia, revolusi 4.0.MOJOK.CO
Aktual

Kasus Nadiem Makarim Menunjukkan Kalau Lembaga Pendidikan Sudah Jadi “Inkubator Koruptor”

8 September 2025
Uneg-uneg dari Anak SMP yang Kesel Setengah Mati pada Menteri Pendidikan  MOJOK.CO
Kilas

Uneg-uneg dari Anak SMP yang Kesel Setengah Mati pada Menteri Pendidikan 

6 Januari 2024
Guru Penggerak.MOJOK.CO
Ragam

Program Guru Penggerak Membuat Guru Kewalahan Mengajar, Pilih Mundur ketimbang Gagal Jadi Pengajar yang Baik

13 Desember 2023
Tampilkan Wajah Merdeka Belajar, Ribuan Pelajar Karnaval di Titik Nol. MOJOK.CO
Kilas

Tampilkan Wajah Merdeka Belajar, Ribuan Pelajar Karnaval di Titik Nol

29 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.